Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Kesalahan terbesar Raja Phra Narai Ayutthaya dalam meredam pemberontakan yang dituduhkan kepada orang-orang Mangkasara (Makassar) adalah dengan memaksa melucuti keris dan badik Daeng Mangalle beserta para pengikutnya.
Alhasil siri" terlanjur tersakiti.
Tahun 1686 Masehi adalah peristiwa berdarah yang tak mungkin sang Raja lupakan. Amuk orang-orang Mangkasara sudah tak dapat terbendung.
Enam pejuang Mangkasara membunuh 366 orang di Bangkok, terdiri dari para biarawan; prajurit Siam, Paranggi (Portugis), dan Prancis, serta warga sekitar. Dua ratusan prajurit Mangkasara lainnya membantai 1.000 pasukan bersenjata Siam dan Paranggi di Ayutthaya.
Darah terus mengalir di tanah Siam.
Raja Phra Narai terpaksa harus mengirimkan ribuan lagi tentara tambahan untuk mengepung kampung Mangkasara dan memaksa mereka menyerah.
Inilah kisah berdasarkan cerita nyata kegagahan orang-orang Makassar dalam mempertahankan harga diri mereka walau harus berkorban nyawa melawan kekuatan yang lebih besar.
Alhasil siri" terlanjur tersakiti.
Tahun 1686 Masehi adalah peristiwa berdarah yang tak mungkin sang Raja lupakan. Amuk orang-orang Mangkasara sudah tak dapat terbendung.
Enam pejuang Mangkasara membunuh 366 orang di Bangkok, terdiri dari para biarawan; prajurit Siam, Paranggi (Portugis), dan Prancis, serta warga sekitar. Dua ratusan prajurit Mangkasara lainnya membantai 1.000 pasukan bersenjata Siam dan Paranggi di Ayutthaya.
Darah terus mengalir di tanah Siam.
Raja Phra Narai terpaksa harus mengirimkan ribuan lagi tentara tambahan untuk mengepung kampung Mangkasara dan memaksa mereka menyerah.
Inilah kisah berdasarkan cerita nyata kegagahan orang-orang Makassar dalam mempertahankan harga diri mereka walau harus berkorban nyawa melawan kekuatan yang lebih besar.
Tokoh Utama
I Yandulu Daeng Mangalle
Somdet Phra Narai
Monsieur Constance
#1
Keris
#2
Ayutthaya
#3
Siam
#4
Mongkut
#5
Kepala
#6
Turban atau Kematian
#7
Gerhana Bulan
#8
Surat
#9
Tentara
#10
Sauh Diangkat
#11
Si Wajah Telur
#12
Par le Sang du Christ
#13
Bagai Hiu yang Mengendus Bau Darah
#14
Musketeer
#15
Bara
#16
Pagoda
#17
Menjaga harga Diri
#18
Siri' na Pacce
#19
Raut Wajah yang Keras
#20
Di Mana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung
#21
Ampunan
#22
Keras Kepala
#23
Surga atau Neraka
#24
Lidah Perak
#25
Gerbang Kota
#26
Roda Sejarah
#27
Tepermanai
#28
Ganjaran
#29
Berlari di Dalam Gelap
#30
Nafsu yang Meraja
#31
Cuirass
#32
Kerengga
#33
Amuk
#34
Memanen Nyawa Laki-Laki Mangkasara
#35
Mati Dengan Wajah Tersenyum
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Selamat bang Nikodemus, Novel nya keren ⭐⭐⭐
Novel yang menarik banget!
bagus menarik
Disukai
728
Dibaca
5.4k
Tentang Penulis
Nikodemus Yudho Sulistyo
Tulisan adalah senjata.
Bergabung sejak 2021-09-09
Telah diikuti oleh 564 pengguna
Sudah memublikasikan 7 karya
Menulis lebih dari 352,316 kata pada novel
Rekomendasi dari Sejarah
Novel
AMUK!
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
Tumbang
Sekarmelati
Cerpen
Antara Utara dan Selatan
Silvarani
Novel
Sang Penyair
gamblangmas
Novel
Go Set a Watchman
Mizan Publishing
Novel
Lilin yang Patah
Gia Yaquni
Novel
Tawarikh Nusantara - Kitab Kedua: Gema Sriwijaya
Kingdenie
Novel
Pangeran dari timur
Bentang Pustaka
Novel
Takdir Hatiku
Siska meysyana
Novel
Keris Bima Sakti: The Return Of Jena Teke
Vitri Dwi Mantik
Novel
La Arus
Mer Deliani
Novel
SENI PERANG RUMAH TANGGA
IGN Indra
Novel
Gelap di Buru
Kalam Insan
Novel
SURAT CINTA AGAM
Embart nugroho
Novel
Cinta di Balik Senyuman Misey
Mochammad Ikhsan Maulana
Rekomendasi
Novel
AMUK!
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
Bronze
6nam
Nikodemus Yudho Sulistyo
Cerpen
Seorang Ranu Inten Melihat Hantu
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
Hujung Tanah
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
The Babad Noir Chronicles
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
Bronze
Pancajiwa
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
Perempuan Amuk
Nikodemus Yudho Sulistyo