Daftar isi
#1
Bab 1. Petuah Bijak Sang Nelayan
#2
Bab 2. Uluran Tangan Sang Bangsawan - a
#3
Bab 2. Uluran Tangan Sang Bangsawan - b
#4
Bab 3. Jatuh Cinta
#5
Bab 4. Hasut
#6
Bab 5. Kala Hati telah terpaut
#7
Bab 6. Merantau ke Negeri Belanda - a
#8
Bab 6. Merantau ke Negeri Belanda - b
#9
Bab 7. Dunia Pun Sedang Berperang
#10
Bab 7. Singgah di Negeri Malaya - a
#11
Bab 7. Singgah di Negeri Malaya - b
#12
Bab 8. Singgah di Sumatera Barat - a
#13
Bab 8. Singgah di Sumatera Barat - b
#14
Bab 9. Pulang
#15
Bab 10. Siasat - a
#16
Bab 10. Siasat - b
#17
Bab 11. (Bekas) Kapal Minyak Langkat
#18
Bab 12. Bersandar di Jakarta
#19
Bab 13. Aksi Di Tanah Betawi - a
#20
Bab 13. Aksi Di Tanah Betawi - b
#21
Bab 14. Penantian
#22
Bab 15. Angkasa Merona Berhias Bintang
#23
Bab 16. Bumi Merana Berselimut Hitam
#24
Bab 17. Sunyi
#25
Bab 18. Kembalinya Sang Pejuang
#26
Bab 19. Menuntut Keadilan
#27
Bab 20. Maaf
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #10
Bab 7. Singgah di Negeri Malaya - a
Bagikan Chapter
63. Pulau Kalimantan juga dikenal dengan nama lain yaitu, Borneo. Pulau Kalimantan adalah pulau ketiga terbesar di dunia. Nama Borneo berasal dari kesultanan Brunei.
64. Pulau Sumatera juga dikenal dengan nama lain yaitu, Pulau Percha, Andalas dan Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti 'pulau emas'). Pulau Sumatera adalah pulau keenam terbesar di dunia.
65. Ketika kesultanan Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511, Sultan Malaka terakhir, yaitu Sultan Mahmud Syah mundur ke Kampar, Sumatera. Ia tinggal disana hingga meninggal. Sultan Mahmud meninggalkan dua pangeran bernama Sultan Alauddin Riayat Syah dan Sultan Muzaffar Syah. Nantinya Sultan Alauddin Riayat Syah mendirikan Kesultanan Johor dan Sultan Muzaffar Syah mendirikan kesultanan Perak. Keturunan Sultan Mahmud di abad 17, Raja Kecil dari kerajaan Pagaruyung mendirikan Kesultanan Siak Sri Indrapura di Buantan pada tahun 1723. Raja kecil juga dikenal dengan nama Sultan Abdul Jalil. Raja Kecil melakukan perluasan wilayah kesultanan Siak di Sumatera dan Semenanjung Malaya, yaitu Rokan, Bintan hingga Johor. Pada tahun 1717 Raja Kecil atau Sultan Abdul Jalil menguasai Kesultanan Johor sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Johor, dengan gelar Yang Dipertuan Besar Johor. Pada abad ke-18, Kesultanan Siak telah menaklukkan kesultanan Langkat, Deli, Serdang, Asahan, Selangor dan sebagainya.
66. Kerajaan Negeri Sembilan berasal dari para perantau dari Minangkabau. Besarnya peran orang-orang Minang di sana, membuat rakyat Negeri Sembilan selalu pergi ke Minangkabau agar Raja Pagaruyung memberi mereka pemimpin. Pada tahun 1773 Raja Pagaruyung mengirim Raja Melewar atau Raja Mahmud menjadi raja pertama Negeri Sembilan. Begitu pula dengan raja kedua, yaitu Raja hitam pada tahun 1798. Begitu pula dengan raja ketiga, yaitu Raja Lenggang pada tahun 1808. Sebelum Raja Lenggang meninggal pada tahun 1824, Raja Lenggang mengatakan keinginannya bahwa Tuanku Radin dijadikan Yang Di-Pertuan Besar. Dengan keputusan ini, maka datuk-datuk undang tidak lagi melakukan perjalanan ke Pagaruyung. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, Negeri Sembilan memiliki seorang pemimpin turun-temurun.
67. Muhammad Delikhan atau Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan, bergelar Laksamana Khoja Bintan adalah seorang tokoh pendiri Kesultanan Deli. Dia seorang keturunan bangsa India yang diangkat menjadi panglima dan ditugaskan oleh Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam pada tahun 1612 untuk memerintah di daerah bekas Kerajaan Aru dan melawan bangsa Portugis di wilayah tersebut.
68. Volksraad atau Dewan Rakyat adalah sebuah lembaga penasihat bagi gubernur jendral Hindia-Belanda.
69. "Jangan tembak! Kami adalah warga sipil!"
70. "Tunjukkan wajahmu!
71. "Tidak ada tentara di sini. Hanya ada warga sipil, Orang Tua, Ibu dan Anak Saja."
64. Pulau Sumatera juga dikenal dengan nama lain yaitu, Pulau Percha, Andalas dan Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti 'pulau emas'). Pulau Sumatera adalah pulau keenam terbesar di dunia.
65. Ketika kesultanan Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511, Sultan Malaka terakhir, yaitu Sultan Mahmud Syah mundur ke Kampar, Sumatera. Ia tinggal disana hingga meninggal. Sultan Mahmud meninggalkan dua pangeran bernama Sultan Alauddin Riayat Syah dan Sultan Muzaffar Syah. Nantinya Sultan Alauddin Riayat Syah mendirikan Kesultanan Johor dan Sultan Muzaffar Syah mendirikan kesultanan Perak. Keturunan Sultan Mahmud di abad 17, Raja Kecil dari kerajaan Pagaruyung mendirikan Kesultanan Siak Sri Indrapura di Buantan pada tahun 1723. Raja kecil juga dikenal dengan nama Sultan Abdul Jalil. Raja Kecil melakukan perluasan wilayah kesultanan Siak di Sumatera dan Semenanjung Malaya, yaitu Rokan, Bintan hingga Johor. Pada tahun 1717 Raja Kecil atau Sultan Abdul Jalil menguasai Kesultanan Johor sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Johor, dengan gelar Yang Dipertuan Besar Johor. Pada abad ke-18, Kesultanan Siak telah menaklukkan kesultanan Langkat, Deli, Serdang, Asahan, Selangor dan sebagainya.
66. Kerajaan Negeri Sembilan berasal dari para perantau dari Minangkabau. Besarnya peran orang-orang Minang di sana, membuat rakyat Negeri Sembilan selalu pergi ke Minangkabau agar Raja Pagaruyung memberi mereka pemimpin. Pada tahun 1773 Raja Pagaruyung mengirim Raja Melewar atau Raja Mahmud menjadi raja pertama Negeri Sembilan. Begitu pula dengan raja kedua, yaitu Raja hitam pada tahun 1798. Begitu pula dengan raja ketiga, yaitu Raja Lenggang pada tahun 1808. Sebelum Raja Lenggang meninggal pada tahun 1824, Raja Lenggang mengatakan keinginannya bahwa Tuanku Radin dijadikan Yang Di-Pertuan Besar. Dengan keputusan ini, maka datuk-datuk undang tidak lagi melakukan perjalanan ke Pagaruyung. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, Negeri Sembilan memiliki seorang pemimpin turun-temurun.
67. Muhammad Delikhan atau Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan, bergelar Laksamana Khoja Bintan adalah seorang tokoh pendiri Kesultanan Deli. Dia seorang keturunan bangsa India yang diangkat menjadi panglima dan ditugaskan oleh Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam pada tahun 1612 untuk memerintah di daerah bekas Kerajaan Aru dan melawan bangsa Portugis di wilayah tersebut.
68. Volksraad atau Dewan Rakyat adalah sebuah lembaga penasihat bagi gubernur jendral Hindia-Belanda.
69. "Jangan tembak! Kami adalah warga sipil!"
70. "Tunjukkan wajahmu!
71. "Tidak ada tentara di sini. Hanya ada warga sipil, Orang Tua, Ibu dan Anak Saja."
Chapter Sebelumnya
Chapter 9
Bab 7. Dunia Pun Sedang Berperang
Chapter Selanjutnya
Chapter 11
Bab 7. Singgah di Negeri Malaya - b
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar