Latihan

Ah, masih kaku. Mengapa susah sekali? Padahal lihat di contoh, sepertinya gampang. Angkat pinggul sedikit, kaki kanan melangkah, kemudian kiri. Begitu terus bergantian, kanan-kiri-kanan-kiri.

Namun kau tetap jatuh berkali-kali. Kaki kanan dan kiri ini seperti tidak mau menuruti apa maumu.

Kau kibaskan rambut di belakang kepalamu, duh ribet, kok nyangkut-nyangkut. Sekali lagi. Lah, malah acak-acakan. Apa sebaiknya kau ikat saja?

Saat itu kau tahu seharusnya kau memilih berambut pendek saja, sehingga takkan dibuat pusing dengan masalah ini. Baik, kau akan mengingat ini untuk lain kali.

Terakhir, kau kenakan sepatu lancip yang disebut high heel itu. Ealaaah .... Canggung sekali rasanya. Ini belum dengan segala macam warna riasan yang kau tahu, akan kau kenakan di wajah.

Kau kemudian mencoba mengingat segala macam pelatihan yang sudah kau terima selama ini. Cara berjalan, cara berbicara, cara merias wajah, cara berpakaian.

"Siap? Jangan lupa kata-kata dan lambaian tanganmu." Suara pembimbingmu terdengar.

Kau mengangguk. Kau berdehem-dehem, berusaha rileks.

Kaubuka kembali halaman 57 dari buku berharga itu.

Buku berjudul "Menjadi Penduduk Planet Bumi 101".

6 disukai 5.6K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction