Panggil saja aku mawar, Gokil kejadian malam ini. Aku janjian ke temuan dengan mantan suami temanku, awalnya sih doi cuma mengajak ke temuan saja, dengan alasan ingin mutar-mutar dan menikmati malam di Jakarta.
Kami mulai malam ini dengan jalan-jalan dengan menyewa mobil taxi. Kami berkeliling kota dan memutuskan bersantai di sebuah taman Ismail Marjuki. Niatnya sih ingin sambil berkuliner dan menghabiskan sore hari sambil bercerita karena lama tak bersua.
Karena perjalanan macet, kami lanjutkan berkuliner di salah satu rumah makan yang cukup legendaris, makanan yang cukup murah tapi rasanya sangat menghibur perut kami, sehingga kalap ingin mencoba semua menunya.
“Mawar Ayo makan, yang kenyang ya.”
“Sebelum pergi, pulang dari kantor mawar sudah makan kak Arjun.”
Sebut saja dia Kak Arjuna, karena waktu belum terlalu malam dia ajak aku berkaraoke di salah satu Mall di Senen. Saking asyiknya kami pulang setelah Mall benar-benar sepi dan tutup sekitar jam 10 malam.
Aku galau guys, ingin pulang ke kos pasti kunci sudah di tutup. Dan kak Arjuna bilang untuk menginap di kamar hotelnya saja. Aku tak pernah berpikir Arjuna akan menjahatiku, karena aku telah mengenalnya sejak puluhan tahun atau belasan tahun lalu, dan dia telah seperti kakakku.
Ya tuhan, mungkin karena suasana yang mendukung, entah kenapa Arjuna yang mulanya tidur di sofa mendekatiku. Aku tak kuasa menolak ajakannya. Dan malam ini aku telah melakukan dosa itu. Aku tidur sama dia, dan aku mandi romantis bersamanya malam ini. Cinta 1 malam bersama kak Arjuna, yang bisa di bilang terpengaruh alkohol yang dia minum saat karaoke. Dan aku hanya diam, tanpa bisa menolaknya.
“Mawar Kak Arjun minta maaf, demi Tuhan kak Arjun sayang sama Mawar, jangan takut kak Arjun akan menikahi Mawar.”
“Apa kak balas dendam terhadap Cahyaning? Kak lampiaskan semua ke Mawar?
“Tidak Mawar, sungguh kak ingin anak-anak kak tetap memanggil kamu mami, seperti dulu, saat ada Cahyaning hanya kamu yang pantas Mawar.”
“Aku harus berpikir puluhan kali untuk memutuskan hal ini.”
Maafkan aku Cahyaning, bukan niat aku membalas perbuatanmu dengan Bowo yang kau rebut dari Melati sahabat kita juga. Tapi malam ini aku dan Arjuna sama-sama melakukan kesalahan.
Arjuna bilang ingin menikahiku, tapi aku bukan sepertimu Cahyaning. Aku tidak terlalu kuat mental untuk menerima Arjuna mantan suami yang kau tinggalkan untuk menjadi suamiku. Walau aku mencintai anak-anaknya bagai anakku sendiri yang selalu memanggilku dengan sebutan mami.
Aku tidak pernah menyesali malam ini, kisah cinta satu malamku dengan Arjuna. Dan aku baru sadar Arjuna ada hati denganku, kisah cinta yang terpendam dari lama dan satu kata yang terucap darinya dengan tulus mau jadi ibu dari anak-anakku dan Cahyaning? maaf Arjuna, aku masih punya hati. Biarlah kisah cinta satu malam ini, tersimpan dalam memori aku dan kamu.
(Kisah Fiksi Romantis)
Karya Silvi Budiyanti