Flash Fiction
Disukai
8
Dilihat
6,443
Gadis Tercantik di Sekolahku-Elissa
Drama

Suara hingar bingar musik terdengar di pesta ini. Ini adalah pesta tahunan perpisahan sekolah. Seluruh siswa siswi terlihat sangat menikmati pesta ini, tentu saja karena pesta ini dirancang dengan gaya dan selera kaula muda. Hanya seorang gadis yang nampak duduk menyendiri di sudut ruangan. Sesekali dia memainkan kain gaunnya dengan perasaan boring, perasaan yang sama seperti yang kurasakan sebelum aku menemukannya.

Dia adalah gadis tercantik dan terpintar di sekolahku. Gaun selutut yang dikenakannya dengan gaya one shoulder makin menambah kecantikannya, juga keseksiannya. Sudah sangat lama aku diam-diam memujanya dan hari ini adalah hari terakhir pertemuan kami. Sekolah akan berakhir sesaat lagi dan tak akan ada pertemuan lagi diantara kami. Rasanya aku tak rela akan perpisahan ini. Aku melangkah melintasi para siswi yang berdiri sambil menggoyangkan pinggul mereka bahkan sesekali menggodaku. Hanya kulemparkan seulas senyuman tipis pada kerumunan fans beratku itu yang berteriak histeris saat kulintasi. Tentu saja mereka berharap salah satu dari merekalah yang akan menerima buket mawar merah yang ada di tanganku. Namun tentu saja buket bunga ini bukan untuk mereka, tapi untuk gadis tercantik di sekolahku. Ehmm, kalian mungkin tidak tahu kalau aku adalah pria paling ganteng di sekolahku yang menjadi incaran banyak siswi.

Sambil melangkah melintasi gerombolan siswi itu, aku mendengar apa yang sedang mereka perbincangkan:

"Lo tau nggak desas desus di sekitaran acara prom night di sekolah kita?" Salah satu siswi itu berbisik pelan seakan takut yang lain akan mendengarnya.

"Apaan-apaan?" Antusiasme atau bisa kukatakan kepoisme para siswi di sekolahku tak perlu diragukan lagi, setiap ada gosip mereka bagai lebah di sarang madu yang berkerumun dengan antusias.

Aku meraih salah sebuah gelas dari atas meja saji yang berada di sisi siswi-siswi yang hobby bergibah ria itu. Jadi jelas aku mendengar apa yang tengah mereka bincangkan.

"Katanya nyaris dua tahun ini, setiap acara prom night selalu ada siswi yang hilang."

"Kok bisa?"

"Serius? Lo nggak bikin hoaks-kan?"

Uhhh, suara bising para siswi itu membuat telingaku begah saja. Aku memandang gadis tercantik di sekolahku. Dia masih sendiri di tempatnya. Kutenteng segelas orange jus kesukaannya dan dengan langkah senang aku menuju ke arahnya.

"Sendirian saja?" tanyaku membuatnya sedikit terkaget-kaget.

"Ehh, Pak Hans." Dia menyapa sambil tersenyum manis sekali padaku. "Iya, lagi nungguin Dara nih, Pak. Katanya bakal datang, tapi nyatanya sampe dandanan aku nyaris luntur eh tuh anak belum nongol juga." Siswi tercantik di sekolahku itu mendumel. Tapi tetap saja terlihat cantik di mataku. Aku menyodorkan sebuket mawar merah yang ada di pelukanku padanya.

"Untuk siswi terpintar dan tercantik di sekolah," ujarku membuat wajahnya bersemu merah. "Kayaknya sih walau make up kamu luntur, kamu tetap siswi tercantik yang pernah saya kenal." Gadis itu tersenyum malu. Cantik dan imut. "Kamu haus? Saya bawakan orange jus kesukaan kamu." Aku menyodorkan orange jus yang ada di tanganku padanya dan dia menyambut dengan antusias.

"Bapak tau aja saya haus." Nyengirnya lalu menegak minuman itu dengan cepat. Dia jelas benar-benar haus. Aku menatapnya dengan senyum sebelum dia memegangi kepalanya dan terjatuh ke pelukanku sambil mengeluhkan kepalanya.

"Saya antar kamu pulang," bisikku sambil memeluk pinggangnya.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Pak Hans is the culprit 🤨🤔
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi