Flash Fiction
Disukai
19
Dilihat
7,931
Melvan
Komedi

Tahun 4037 Bumi tidak lagi menjadi tempat nyaman. Bukan karena pemanasan global maupun terjangan meteor. Sudah satu abad yang lalu lubang-lubang atmosfer ditutup, sementara itu, meteor berhasil dihancurkan sebelum mendekat ke bumi. Sekarang bumi memasuki era baru: penjajahan para makhluk luar angkasa.

Tidak seperti gambaran kuno, mereka bukan makhluk kelabu bermata besar dan memiliki tangan lebih panjang daripada kaki. Mereka juga tidak memiliki pesawat berbentuk piring; sama sekali berbeda. Mereka adalah makhluk yang sangat kecil—seperti amoeba—dan tidak berteknologi canggih. Mereka bisa datang ke bumi karena menginduk pada astronot yang ketika itu menjelajah ke planet mereka. Ya, mereka adalah makhluk parasit.

Pertumbuhan mereka sangat luar biasa. Hanya dalam waktu tiga tahun, mereka telah menginduk pada 80% penduduk Bumi. Para penduduk tersebut tak bisa lagi mengendalikan akal dan tubuhnya. Kendali total ada pada makhluk-makhluk itu. Mereka bagaikan mayat hidup; seperti zombie yang haus darah dan lapar daging manusia. Orang-orang yang belum terkena parasit menyebut mereka "Melvan".

Siapa pun yang bertemu dengan Melvan hanya berharap keberuntungan untuk terlepas dari ancaman. Kecuali aku, yang sama sekali tidak percaya dengan "keberuntungan". Aku adalah salah satu dari tujuh orang pasukan elit yang bertugas menghabisi para parasit, dan Melvan. Bagiku, kecerdasan dan kemampuan merupakan yang utama. Tidak sekalipun aku mengandalkan "keberuntungan" ketika menghadapi mereka, seperti sekarang, saat para Melvan mengepungku. Situasi seperti ini bukan yang pertama kali kualami, dan aku sudah siap ....

Ratusan Melvan berjalan ke arahku, depan, belakang, kanan, kiri; sama sekali tak memberi ruang. Mereka meraung dan menatapku tajam. Aku memutar tangan bionik. Tak lama kemudian tanganku berpendar kuning sampai terdengar suara besi terpantik dari dalam, kemudian muncul benda sepanjang tiga puluh senti dari lubang di tanganku. Ini adalah andalanku. Kalau bukan karenanya, aku tidak akan dijuluki "The Blue Cat Robot". Apa hubungannya? You'll find it soon!

Aku menyeringai seraya mengacungkan benda itu ke depan. Tak lama kemudian listrik merayap dari tangan sampai membungkus benda itu dan memacu energi inti bekerja. Bersamaan dengan suara letupan kecil, muncullah dua kipas di ujungnya. Kini aku siap menggunakannya!

"Ha-ha-ha! Melvan, apa kalian tahu benda ini?" Segera kutancapkan benda itu di kepalaku, "Ini adalah baling-baling bambu!"

Aku melesat ke udara dan pergi meninggalkan mereka.

Sudah tahu, 'kan, kenapa aku dijuluki "The Blue Cat Robot"?

TAMAT

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@nio1992 : Makasih, Kak
menakjubkan endingnya
Sudah kudugong. "The Blue Cat Robot." Dan ini genre komedi yang sengaja kucari. Ternyata benar, Doraemon.
@pineapple : Eh iya ya ada yg lebih simple drpd baling2 bambu🤦‍♂
ke mana pintu ajaibmu, Doraemon?
'lil bit hahaha
Are u joking me right now? 😹
Berarti dibikin ulang Kak doraemon-nya wkwkw.
Astagaa padahal udah serem2 bayangin zombie macam di busan, eh endingnya kok doraemon 😅😅 eh tapi, doraemon kan udah mati di film nya
*LOL*
Rekomendasi dari Komedi
Rekomendasi