Keris Bima Sakti: The Return of Jena Teke

Sejak upaya pemulangan keris pusaka Jena Teke Rumata Mpori Di Wera kepada Sultan Bima, dan telescoping di Danau Segara Anak, Eyang Angkasa pernah berpesan pada Sayf dan Farah.

“Langit didirikan tanpa tiang. Dan bumi terhampar tanpa kaki. Begitu juga keris Sang Bima ditempa tanpa pamussa’ ataupun musso.“

“Kesaktiannya lebih melangit dari keris-keris pusaka Nusantara lainnya. Akan tetapi, fungsinya tidak lebih tinggi dari parang untuk bercocok tanam atau pun pisau untuk memotong bumbu dapur.”

“Setiap dari kita harus bisa saling menjaga agar tidak terjerumus kedalam kemusyrikan. Apalagi kekerasan dan saling unjuk kekuatan.”

“Karena apakah yang lebih sakti daripada kemampuan menjaga iman? Setiap manusia menghadapi monster-monster yang sama harus ditaklukkan. Hanya mereka yang dapat menjaga keimanannnya yang dapat menaklukkan monster-monster dalam diri mereka. Seperti itulah orang sakti yang sebenarnya. Mereka menjadi kuat karena takwa dan aman karena iman.”

“Maka, jadilah sebenar-benar orang sakti. Karena suatu saat, kita akan benar-benar menggapai Bimasakti.”

5 disukai 2 komentar 3.2K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@semangat123 : Makasih, say...
Bagus FF nya :)
Saran Flash Fiction