ON

On seorang Anak bodoh, pekerjaan ia di kelas adalah 'Tidur", hanya itu yang dia lakukan. sampai teman sekelasnay memangilnya dengan sebutan "BOBO" Alias si anak tukang tidur.

"On, kemari kerjakaan soal ini" perintah Mis Dean.

Merasa namanya terpangil akhirnya ia maju, tetam-temanya berbisik dengan riuh.

"Kerjakan tiga soal ini dalam waktu lima menit" perintah Mis.Dhean.

"Kalian perhatikan, jangan ada yang berbicara"

Semua murid terdiam.

On memengang spidol di tanganya.

Sementara teman-temanya sudah siap dengan kertas yang mereka gulung-gulung guna melempar On.

Dua menit berlalu.

Semua murid sudah mulai meremehkanya, ada yang tersenyum sinis, ada juga yang tersenyum penuh dengki.

Dan setelah empat menit berlalu.

Dalam hitungan mundur satu detik ia sudah meyelesaikan soal Matematikanya.

Mis Dhean tersenyum lebar.

Seluruh murid yang ingin menimpuknya dengan kertas terdiam, jika Mis tersenyum berarti On berhasil mengerjakan Soal tersebut.

"Kalian tau soal apa ini?" tanya Mis Dhean.

Semua murid terdiam, mereka juga baru menyedari soal tersebut tidak pernah di ajarkan Mis Dhea.

"Ini adalah Soal kalkulus, Soal ini setara dengan materi S1, dan kalian pun baru menyadarinya, jika soal ini tidak pernah Mis bahas di tempat ini, dan hebatnya On bisa menyelesaikannya dalam waktu lima menit"

Tepuk tangan, itu ucapan selamt yang di berikan oleh Mis Dhea kepada On, untuk pertama kalinya ia mendaptkan ucpan itu.

Semua temanya mengikuti Mis Dhean, ikut bertepuk tangan sekaligus bingung dan juga sebal.

Tepukan terhentikan ketika Mis Dhean duduk di kursinya.

"Pesanku, jangan remehkan siapapun di sekitar kalian, dan kita tidak tau jika On yang memiliki kegiatan di sekolah tidur dan berpenampilan tidak menarik ini punya kemapuan lebih di bidang Matematika, bahkan ia bisa mengalahkan mu Alie"

Alie yang di sebut namanya terdiam, On yang melihatnya menunduk dalam.

"Silahkan On, kau boleh duduk di tempat mu lagi" ucap Mis Dhean.

Semenjak hari itu Alie yang merasa tersaingi selau ingin menjatuhkan On, tapi ia bukanya mendaptkan yang ia inginkan malah ia mendapatkan Karma dari semua yang ia perbuat.

Dan kini On semakin banyak memiliki teman, walaupun ia tahu mereka ada di dekatnya hanya untuk kepintaranya, tapi ia sudah terbiyasa dengan itu.

4.2K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction