Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Blurb
Mica, atau Malika, memiliki masalah keperibadian sewaktu kecil. Ia merasa terlahir dalam keluarga yang salah. Abahnya, seorang kyai muda berdarah Arab yang tampan, menerapkan pendidikan yang sangat ketat sejak gadis itu masih sangat belia. Abah sangat ketat mengawasi kegiatan dan hal-hal yang dilakukan Mica sehari-hari, sementara Mica sama sekali tidak suka tinggal di rumah. Ia sangat suka bersepeda keliling dusun, terkadang sampai jauh keluar perbatasan desa. Jika ketahuan, ia bisa dimarahi habis-habisan seraya diceramahi tentang para begal yang suka menculik anak-anak di dalam karung. Tapi Mica tak pernah mendengarkan, ia merasa ada kawah api di dalam dirinya yang akan meledak jika dia berhenti keluyuran. Sampai suatu hari, ia tertangkap basah ketika berenang di sungai saat musim hujan. Bahkan kakek yang biasanya jenaka ikut-ikutan mencambuk betisnya dengan sebuah ranting yang meremukkan hati Mica melebihi bilur-bilur yang membekas pada kulitnya yang putih..
Abah juga melarang Mica pergi ke rumah Mbah Darya. Mica bahkan tidak mengerti, kenapa ia sangat suka pergi ke rumah Mbah Darya yang ada di atas sungai. Suami istri itu bukanlah pasangan yang sangat perhatian, tapi Mica seperti mencari sesuatu yang hilang, yang entah apa itu, di rumah Mbah Darya. Suatu hari, Abah dan kakek memarahinya lagi. Sampai sore ia bertahan di rumah pasangan tua itu. Lalu Abah datang, ekspresinya sedemikian murka. Abah tidak peduli meski Mica meraung-raung dan menolak diajak pulang. Dengan satu tangannya yang kokoh, Abah mengunci lengan Mica yang mungil, sehingga gadis kecil itu tidak mungkin kabur lagi darinya.
Tentu saja Mica tidak pernah tahu apa yang ia cari di rumah mbah Darya. Ketika usianya belum genap setahun, ia bahkan belum bisa berjalan. Ada seorang 'Paman' yang sangat terkenal di daerahnya dan idola para wanita, merawatnya seolah anak kandungnya sendiri. Paman itu jika tidak sedang pergi 'bekerja' di kota-kota yang jauh, maka ia akan menghabiskan waktunya seharian penuh bermain dengan Mica. Ia membawa Mica jalan-jalan, makan-makan, atau pergi berenang di kolam air di bawah tebing yang ada sumber mata airnya di sebelah timur rumah Mbah Darya.
Jika tidak sedang sibuk mengasuh Mica, paman itu dan gerombolannya senantiasa berkumpul di rumah Mbah Darya. Merencanakan aksi pencurian di rumah-rumah orang kaya di kota.
Sumber foto/cover: Pinterest
Abah juga melarang Mica pergi ke rumah Mbah Darya. Mica bahkan tidak mengerti, kenapa ia sangat suka pergi ke rumah Mbah Darya yang ada di atas sungai. Suami istri itu bukanlah pasangan yang sangat perhatian, tapi Mica seperti mencari sesuatu yang hilang, yang entah apa itu, di rumah Mbah Darya. Suatu hari, Abah dan kakek memarahinya lagi. Sampai sore ia bertahan di rumah pasangan tua itu. Lalu Abah datang, ekspresinya sedemikian murka. Abah tidak peduli meski Mica meraung-raung dan menolak diajak pulang. Dengan satu tangannya yang kokoh, Abah mengunci lengan Mica yang mungil, sehingga gadis kecil itu tidak mungkin kabur lagi darinya.
Tentu saja Mica tidak pernah tahu apa yang ia cari di rumah mbah Darya. Ketika usianya belum genap setahun, ia bahkan belum bisa berjalan. Ada seorang 'Paman' yang sangat terkenal di daerahnya dan idola para wanita, merawatnya seolah anak kandungnya sendiri. Paman itu jika tidak sedang pergi 'bekerja' di kota-kota yang jauh, maka ia akan menghabiskan waktunya seharian penuh bermain dengan Mica. Ia membawa Mica jalan-jalan, makan-makan, atau pergi berenang di kolam air di bawah tebing yang ada sumber mata airnya di sebelah timur rumah Mbah Darya.
Jika tidak sedang sibuk mengasuh Mica, paman itu dan gerombolannya senantiasa berkumpul di rumah Mbah Darya. Merencanakan aksi pencurian di rumah-rumah orang kaya di kota.
Sumber foto/cover: Pinterest
Tokoh Utama
Yek
Mica
#1
Anak Asuh Rembulan #1
#2
Juragan Pabrik Tahu #2
#3
Begundal Kecil #3
#4
Begundal Tampan Pujaan Wanita #4
#5
Mica #5
#6
Jalan-jalan Keliling Dusun#6
#7
Kami Mirip Kan?#7
#8
Telepati
#9
Pencuri Dan Keputusannya Yang Mendadak
#10
Tapi Kamu Tidak Baik-baik Saja
#11
Pertemuan Terakhir
#12
Ketika Mentok Di Titik Nol
#13
Bukan Lelucon
#14
Kematian Si Pencuri Kalung Emas
#15
Mica Dan Kawah Api Di Dadanya
#16
Duka Derita Yek
#17
Ketika Si Cantik Mencari Jati Dirinya
#18
Jalan Sunyi Seorang Sufi
#19
Yogyakarta Kita Yang Tercinta
#20
Cinta Yang Menyembuhkan
#21
Menyusuri Jalan Pulang
#22
Bukan Dukun
#23
Peristiwa Di Makam Para Raja
#24
Mengambil Pelajaran Dari Masa Lalu
#25
Kabar Duka Dan Rasa Kehilangan
#26
Kerasnya Kehidupan
#27
Spirit Nainawa
#28
Gejayan Di Bulan Mei
#29
Realitas Zaman
#30
Balada Kaum Pinggiran
#31
Kunjungan Yang Menghangatkan Hati
#32
Kedatangan Baba Yang Pertama Dan Terakhir
#33
Epilog
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
71
Dibaca
8.4k
Tentang Penulis
Rida Fitria
www.ridafitria.com
Bergabung sejak 2020-05-07
Telah diikuti oleh 176 pengguna
Sudah memublikasikan 6 karya
Menulis lebih dari 126,704 kata pada novel
Rekomendasi dari Thriller
Novel
Fantasteen: Kutukan Naskah Drama
Mizan Publishing
Novel
Lelaki Sunyi
Rida Fitria
Cerpen
Salah yang Tumbuh
Fazil Abdullah
Novel
Reimagining
Lifya Q. Raida
Novel
BROKEN BUTTERFLY; Beyond the Night That Differs Love and Lust
iswana suhendar
Novel
Mimpi dalam Mimpi
Nita Roviana
Novel
Krisis Moral
Dodi Spur
Novel
Pramuria (Waitress)
Awang Nurhakim
Novel
Lukisan Kematian
Adnan Fadhil
Novel
BOMBER: THE CONDUCTOR
mahes.varaa
Novel
Ritual Pemanggil
Andriani Keumala
Novel
Rumah Pantai
Ishmaly Hana Hamdi
Flash
Bingkisan Hitam
Varenyni
Novel
Gosh Stalker
TF Nasution
Novel
Metamorfosa Dewa
A. Pradipta
Rekomendasi