Kiamat akan terjadi dalam tiga belas menit lagi. Sebuah meteor raksasa membelah langit yang mulai runtuh dan terpecah belah. Dalam tiga belas menit itu, sebagian orang masih mencari cara untuk menyelamatkan kehidupan manusia. Sementara sisanya sudah pasrah dan berdo’a berharap untuk masuk surga.
“Nuklir?”
“Pergi ke Mars?”
“Neurotechnology?”
Semua orang terdiam saat mendengar kata Neurotechnology.
“Kita bisa upload semua kesadaran kita ke dalam sebuah kapsul! Cuma itu cara untuk menyelamatkan kehidupan manusia saat ini!”
Maka semua manusia di Bumi pun meng-upload kesadaran mereka ke sebuah kapsul yang berukuran tak lebih besar dari sebuah jeruk. Permukaan kapsul itu terbuat dari logam buatan terkuat di Bumi sehingga tak akan hancur oleh apapun.
Tiga belas menit berlalu, meteor raksasa menghantam dan Bumi pun hancur. Semua materi musnah kecuali sang kapsul yang bergeming walau meteor menghantamnya.
"Horeee! kita selamat!" ucap kesadaran-kesadaran manusia di dalamnya walau tubuh mereka sudah tiada.
Namun miliaran tahun kemudian kapsul yang berisi miliaran kesadaran manusia itu terus mengelana di miliaran galaksi tanpa tujuan, entah sampai kapan. Miliaran kesadaran itu pun sudah merasa miliaran bosan dan menyesali keputusan mereka miliaran tahun yang lalu.
“Lebih baik mati daripada miliaran tahun hanya diam dalam kebosanan yang hakiki,” ucap salah satu kesadaran dalam kapsul.
“Yeah... setidaknya kita masih bisa ngelamun,” ucap kesadaran lain.
“Berisik woy, saya lagi nyari cara buat mati!” ucap kesadaran lainnya.