Flash Fiction
Disukai
1
Dilihat
6,959
MURDER
Misteri

ALDI, "Aduuhh.. sepertinya akan turun hujan, aku harus sedikit lebih cepat agar tidak kehujanan."

Sebuah gang kecil yang hanya muat untuk 1 orang, apabila berpapasan dengan pejalan lain yang satunya harus memiringkan badan agar bisa lewat.

ALDI, "Lewat sini ajalah bisa lebih cepat tapi dengar-dengar disini seram dan tidak ada lampu jalan."

ALDI semakin mempercepat langkahnya karena sudah turun hujan.

Didepannya ada seseorang berbadan besar memakai jas hujan sedang berjalan. Namun tidak begitu jelas karena memang hujan dan gelap.

ALDI, "Siapa disana?"

ALDI mencoba berbicara karena takut itu hantu.

Namun tidak ada jawaban sama sekali.

Mereka semakin dekat, ALDI yang mengalah dan memiringkan badannya agar orang tersebut bisa lewat.

Ketika berpapasan, tanpa sengaja tangan ALDI mengenai tangan orang tersebut.

ALDI semakin mempercepat langkahnya.

Sesekali dia mengelap mukanya yang basah dengan tangan kanannya.

Dia melihat kearah belakang karena takut diikuti oleh orang tersebut. Dia tidak melihat siapapun sehingga dia langsung masuk kerumah.

Dia langsung kekamar mandi. Betapa tekejutnya dia melihat wajahnya dicermin penuh dengan darah. Dia panik dan mencari sumber darah karena dia takut dia terluka.

Dia melihat kearah tangannya, ternyata tangannya yang berdarah dan dia langsung mencari lukanya ditangannya. Dia tidak menemukan luka apapun.

Dia mengingat kembali kejadian di gang, dia bersentuhan dengan orang aneh di gang.

Karena merasa ada yang aneh, dia menjadi takut dan buru-buru mandi kemudian ingin bercerita ke temannya melalui telepon.

Sesaat setelah dia selesai mandi, ALDI dikirimin pesan yang berisi berita pembunuhan yang baru saja terjadi dan lokasinya berada tepat di dekat tempat tinggalnya.

ALDI, "Wahh pembunuhan, di sekitar sini.. Haduuhh semakin seram aja ya."

Dia membaca berita dengan seksama, dan menurut berita pelakunya sedang dicari oleh polisi setempat.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu rumah ALDI.

KNOCK KNOCK..

ALDI bergegas melihat kearah jendela untuk memastikan siapa yang mendatangi rumahnya.

Ternyata POLISI.

Dia bergegas membuka sedikit pintunya dan langsung menyambut polisi tersebut.

POLISI, "Selamat malam, pak."ย 

ALDI, "Malam, pak. Ada yang bisa saya bantu malam-malam begini pak?"

POLISI, "Apakah bapak sudah membaca berita tentang pembunuhan yang terjadi di daerah sini, saya bermaksud ingin mencari informasi tentang pembunuhan itu. Saya mempunyai informasi tentang ciri-ciri Pembunuhnya pak. Mungkin bapak pernah melihatnya."

ALDI berpikir. "Wah, apa yang saya temui tadi dijalan itu pembunuhnya? Tapi kalau saya kasih tau, saya takut. Atau jadi bodo amat saja. Tohh bapak ini tidak tau."

ALDI, "Maaf sebelumnya pak, tapi saya tidak bisa membantu karena saya sedang sedikit sibuk mengerjakan pekerjaan saya pak."

POLISI, "Baiklah pak, terima kasih."

POLISI langsung pergi, tanpa menaruh curiga ALDI pun kembali ke kamarnya.

ALDI merasa takut karena telah berbohong, dia merasa bersalah. Karena seharusnya dia bisa membantu keluarga korban pembunuhan tadi.

KEESOKAN HARINYA.

RAIHAN, "Eh, kamu tau pembunuhan semalam? kubaca itu letaknya didekat rumahmu ya."

ALDI, "Eh iya. Emang lokasinya di dekat rumah saya. Tapi ya seperti biasa, saya tetap tidak mencari taunya karena takut, hahaha"

RAIHAN, "Iya nih, menurut berita pelakunya sudah tertangkap nih. Eh ada fotonya. Liat-liat"

ALDI, "Mana? Coba liat."

Betapa terkejutnya ALDI melihat foto pelaku sama persis dengan POLISI yang mendatangi rumahnya.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Hebat juga ya, pembunuhnya memakai seragam polisi๐Ÿ˜Ž. Tapi, untunglah ketangkap ๐Ÿ˜„. ๐Ÿ‘