Selamat Ulang Tahun

Hari itu terasa panas sekali dan ketika Ahzarel melihat ke ramalan cuaca di ponselnya, maka terlihat tingkat sinar Ultra Violetnya ada pada angka 12 dari skala 12. Berarti memang sangat panas, pantas saja di dalam rumah sudah seperti itu suasananya.

Merasakan demikian, Ahzarel berinisiatif untuk cepat mandi saja. Harapannya bisa sedikit mengurangi perasaaan gerah dan panasnya. Dia menghidupkan mesin pompa air listrik mereka, mengambil handuknya dan celana dalam gantinya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Namun ketika Ahzarel sedang menggosok tubuhnya dengan sabun, samar-samar dia mendengar di luar ada suara ramai-ramai. Sehingga membuatnya buru-buru menyelesaikan mandinya dan segera bersalin pakaian.

Ketika dia keluar, dilihatnya di ruangan keluarga kedua orang adik isterinya beserta suami dan anak-anak mereka sedang menyanyikan lagu Happy Birthday to You kepada isterinya sambil menghidupkan lilin pada sebuah kue ulang tahun. Sehingga ruangan keluarga itu menjadi ramai.

Merekapun menyanyikan lagu happy birthday sambil berjoget ala kadarnya dan semua aktifitas mereka ini di rekam oleh iparnya dan seorang keponakan mereka.

Happy Birthday to You, Happy Birthday to You, Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday to You, one more candle to light, on your birthday cake, Hope your wishes all come true, Now let’s celebrate.

Meskipun sebenarnya Ahzarel setengah khawatir juga melihat mereka ramai seperti itu, karena sekarang sedang masa Pandemi Covid-19, sebab kita tidak tahu siapa yang OTG. Sementara mereka sekeluarga selama ini melakukan lock down mandiri, untuk menghindari diri dari penyakit celaka itu. Tetapi yah, mau bilang apa lagi. Karena mereka toh sebenarnya bermaksud baik, hanya momennya saja yang kurang tepat.

Kekhawatiran Ahzarel semakin menjadi, ketika selesai menyanyikan lagu kedua adik isterinya mengucapkan selamat ulang tahun dengan cara cium-ciuman. Lalu dilanjutkan lagi dengan mereka yang lainnya.

Sehingga akhirnya Ahzarel pasrah, berharap saja Tuhan melindungi mereka. Karena dia tidak bisa membayangkan apa akibatnya, jika terjadi sesuatu di luar dugaan pada saat keadaan ekonomi mereka hancur-hancuran terdampak pandemi ini.

Rupanya mereka tidak hanya mengucapkan selamat ulang tahun dengan membawa kue saja, tetapi juga membawa nasi kuning, bihun goreng camnpur wortel dan juga membawa sayur ayam goreng.

Berikutnya mereka makan bersama di dapur yang terlebih dahulu di mulai dengan doa bersama, semoga saja isterinya semakin sehat dan murah rejeki dan juga semoga makanan mereka ini menguatkan jiwa dan raga mereka sehingga pada gilirannya mereka bisa berbuat kasih bagi sesama manusia tanpa terkendala oleh sekat SARA.

Di usia pernikahan mereka yang sudah memasuki usia 28 tahun, kehidupan mereka memang berada di titik nadir, karena kehilangan pekerjaan dan usaha terampak pandemi ini. Untunglah para adik isterinya ini selalu membantu. Ada yang sering memberikan sayur mentah dan juga sayur jadi. Terkadang mereka memberi uang sekedarnya dan juga tidak jarang membantu mereka dengan memberi gas dan minyak goreng.

Lalu pada hari ini mereka merayakan ulang tahun isterinya dengan biaya dan pengerjaannya oleh mereka sendiri dan hanya membawa barang yang sudah jadi ke rumah mereka dan dimakan bersama di sini.

Ahzarel berharap semoga saja pandemi ini segera berlalu, sehingga mereka bisa memulai usaha lagi dan kedepannya tidak menjadi beban bagi keluarga mereka yang selalu membantu.

 

***

2 disukai 5.7K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction