Valeria Mardi Nazareth

Sedikit saja. Ini favorit saya.

Benar saja, tak perlu jauh mencari yang jauh dari jangkauan mata, cerita lokal pun tidak ada kurangnya. Ada usaha dari penulis untuk menegahkan cerita mistis-horor dari tanah sendiri. Aku membacanya, dan berapresiasi; selamat, cerita ini sudah mengwaktunya kita kembali menggali keajak kembali menggali kayaan cerita dari negeri sendiri.

Ini tentang kamu yang kamu tulis dengan lompatan peristiwa ke peristiwa lain. Dari kegalauan kuliah, lalu ke soal hati. Aku baca, dan aku suka. Kamu sering menjadikan 'kemauan'-mu atas nasib tokoh dalam naskah, jadi Aku sempet ngerasa jauh dengan apa yang kamu tulis. Naskah cenderung bersih dari tipo, tapi penggunaan kata depan / imbuhan kadang membaur. Aku suka bagaimana ritme dalam peristiwa-peristiwa mengalir dengan tempo yang berbeda-beda; kadang mellow, kadang bergelora. Kamu harus berjanji menulis lagi.

SELAMAT! Novel ini berhasil membuatku takut, kecewa, ngeri, mikir, mikir lagi, lalu mikir lagi. Kedalaman renungan bisa dilalui naskah dengan adegan dan deskrisi pemkiran tokoh2nya, juga interpolasi antar tokoh. Aq suka gimana naskah ini melucuti masa lalu tokoh2nya. Kuucapkan sekali lagi; selamat!