Sobrot
Religi
Meskipun tidak sedang merindukan bulan, Sobrot mendongak ke langit seperti seekor pungguk. Sepasang mata julingnya memejam sementara dua giginya yang bagaikan sedang berebut panjang satu dengan lain itu tampak mencuat di sela-sela bibirnya. Sobrot terlihat berusaha ekstrakeras ketika mencoba mengatupkannya, tapi gagal.
Tiba-tiba, dari mulut yang terlihat sangat menderita itu, keluarlah seruan yang serupa dengan dengkingan seekor dubuk:
“Teng teng teng! Kata-kataaaa! Teng teng teng!”
Opening dan closing jingle itu berupa tiruan bunyi potongan besi rel kereta api yang dipukul palu kecil. Nadanya pentatonik yang pelog: tenang dan memuja. Ketika ...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp3.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Sobrot
Dewanto Amin Sadono
Novel
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Novel
Membela Islam, Membela Kemanusiaan
Mizan Publishing
Novel
Serenade di Musim Dingin
Heri ST
Novel
Istri Kedua Gus
Falcon Publishing
Novel
Semiotika Cinta
N. HIDAYAH
Novel
Keikhlasan Cinta dan Do'aku
andriani intan hidayah
Novel
Pasutri Gaje
Falcon Publishing
Cerpen
Mengejar Nursalim
hyu
Novel
Gadis Kolong Sampah
Kuni 'Umdatun Nasikah
Novel
Aku Tak Sempurna
Mizan Publishing
Komik
Imran dkk.
Haryati S Slamet
Flash
Cahaya Di Atas Perahu
Binar Bestari
Flash
Sejarah Dua Nabi
Oliphiana Cubbytaa
Flash
Pergumulan Pohon Cemara
Astromancer
Rekomendasi