Pelukan Terakhir
Drama
True Story
Aku menatap batu nisan dengan tatapan kosong dan hampa. Udara malam hari menusuk relung hatiku, dinginnya seakan menembus hingga ke tulang. Gerimis rintik-rintik membasahi pipiku, tak jelas apakah itu air hujan atau air mataku. Apakah aku menangis? Apa tidak?
Dalam kesunyian pemakaman, aku merasa begitu kecil dan sendirian, seolah dunia ikut berduka atas kepergiannya. Ketika semua orang menangis, aku menatap batu nisan dengan kosong. Aku tidak paham kenapa aku tidak menangis.
Mungkin karena aku telah menumpahkan semua air mataku ketika tubuhnya semakin mendingin. Aku sangat terkejut karena pundakku ditepuk oleh ibuku. Ibuku mengajakku pergi untuk meni...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
Pelukan Terakhir
Aria
Novel
Mbah To
Kirana Putri Vebrianti
Novel
DARA, Kutukan atau Anugerah.
Rosi Ochiemuh
Komik
MELAN©HOLIC
sleepy neko
Flash
Sweet Seven Teen
Herman Sim
Flash
BIMANTARA
I | N
Cerpen
Buncis Warisan
Inggita Hardaningtyas
Novel
Love Organizer
Meccalea
Novel
ARADHEA
Rudie Chakil
Novel
NOL
Putri Lailani
Novel
Surat Cinta Dari Tuhan
Shinee
Skrip Film
KOMA
Kris Halomoan Simanjuntak
Cerpen
SANGKAN PARANING DUMADI
Heru Patria
Novel
Wassalamu'alaikum, Billal
krasivaya
Novel
You Are the One
Ahlul Sadu
Rekomendasi