Disukai
0
Dilihat
1107
Hitam Tidak Selalu Kotor.
Drama

Ini adalah kisah saya dari masa sekolah saya hingga sekarang, Saya adalah orang keturunan tionghoa tepatnya di daerah sumatra namun tidak tulen karena kata orang tua saya buyut kita orang pribumi asli.

Kisah saya bermula pada zaman itu dimana orang tionghoa kebanyakan memang sering di perolok dengan "Cina", Dari kecil memang saya suka bermain dengan orang-orang pribumi dan juga dari kecil saya sering di manja oleh orang tua saya khususnya ayah saya, keluarga kami bukan dari keluarga kaya karena ayah saya seorang perantau dari daerah bangka belitung yang mengadu nasib ke sumatera tanpa 1 keluarga pun ada disana ayah saya bekerja serabutan yang bisa menghasilkan uang dia kerjakan seperti mencuci piring dagangang,ikut jaga dagang orang, dll.

Singkat cerita ayah saya berdagang dan sedikit mengalami kemajuan dan bisa mempunyai istri dan menumpang/kontrak di rumah mertuanya. Masuk ke cerita di daerah saya kebanyakan orang pribumi dan di daerah tempat tinggal lingkungan saya memang terkenal banyak kejahatan, premanisme,dll gelap la pokoknya tapi tidak semuanya, secara tidak langsung membuat karakter saya dari kecil sedikit berontak karena menurut saya kita sama saja kalo istilah di daerah saya anda makan nasi saya juga makan nasi, saya ingat pada saat hari pertama saya masuk sekolah itu di taman kanak-kanak saya di antar ayah saya menggunakan motor king tahun jadul motor kesayangannya saat mau masuk kelas ayah saya bilang nanti di jemput lagi jangan nakal ya, pertama masuk kelas karena saya murid baru perkenalan standar seperti biasa, saat pelajaran pertama yang saya ingat membaca dan menulis kalau saya tidak salah saat belajar menulis angka ada satu teman datang dan melihat tulisan saya dan dia bilang tulisan saya jelek banget mungkin anak-anak pada umur begitu akan menanggis tapi tidak saya langsung memukul anak itu hinga bibirnya berdarah dan saya langsung di arahkan ke tempat guru dan hanya di nasehati namun saya tidak ingat kata-katanya, Singkat cerita saya masuk ke sekolah dasar swasta namun yang gk swasta yang di pikiran kalian semua haha, memang sekolah saya mayoritas kebanyakan orang pribumi.

Singkat cerita saya walaupun nakal saat sekolah tapi entah kenapa saya memang lumayan pintar karena saat kelas 1 SD (sekolah dasar) sampai kelas 6 SD saya mendapatkan ranking pertama terus atau murid lainnya yang kurang pintar saya juga kurang tahu, pada saat saya SD saya mulai berkelahi pada kelas 3 SD karena saya sering di panggil "Cina" oleh teman" saya dan memang yang mana teman saya itu memang di kenal memang nakal juga dan di takuti anak-anak sekolah itu kita sebut saja namanya "OBiro" karena terkenal sering berkelahi tetapi menurut saya sekali lagi tidak karena sama saja seperti biasa seperti anak lainnya dan pertengkaran pertama kami dimulai saat kelas 3 SD dia memanggil saya *Cina" dan menggolok saya tanpa pikir panjang saya maju ke arah dia tanpa bicara satu kata pun dan saya pukul akhirnya kami berkelahi, oh iya Obiro itu yang terkenal nakal itu juga memang anak seorang guru disana jadi mungkin agak di segani juga, tapi guru di sekolah saya objektif tidak memandang siapa kamu kalo salah ya salah.m

Kami berdua seperti kucing dan anjing yang selalu berkelahi namun perkelahian kami mereda pada kelas 6 SD, intermezzo saya memang dari kecil suka olahraga yang mana pada saat itu saya menekuni bermain bola volly dan masuk tim sekolah dan menjadi kaptennya karena memang skill saya di atas anak SD pada saat itu kata pelatih saya bukan saya haha, Singkat cerita saya dan teman saya Obiro yang terkenal nakal dan di takuti di sekolah menjadi teman dan di juga masuk di tim volly saya disitu kami berteman baik dan sering berjalan ke sekolah lain untuk berkelahi seingat saya dan kami akrab disitu.

Saya naik ke SMP di sekolah yang sama dengan SD saya katena memang sekolah saya lumayan besar karena ada SD,SMP, dan SMA. Berbeda cerita di SMP prestasi saya sudah menurun dan lebih sering bermain dari pada belajar haha, pada saat SMP berbeda banget karena di sana banyak juga orang dari kampung rumah saya yang teman rumah saya juga yang memang nakal juga di SMP saya tidak pernah berkelahi sesama teman namun sebaliknya saya banyak teman yang nakal dan di sana juga saya bergaul dengan mereka yang mana normalnya orang keturunan tionghoa seperti saya harusnya tidak mungkin ikut pergaulan mereka namun tidak bagi saya di situlah saya mulai mengenal rokok, minuman alkohol, ikut berkelahi dengan sekolah lain dll yang tidak patut untuk di tiru banget !!

Singkat Cerita saat saya mau masuk SMA saya tidak di perbolehkan memilih sekolah di karenakan tingkah laku yang semakin menjadi semakin nakal dan akhirnya saya masuk ke SMA katolik yang mana mayoritas memag sekolah sedikit berkelas yang memang ada nama di palembang yang mayoritas anak sekolahannya orang tionghoa di hari pertama sekolah saya merasa asing karena saya hanya 3-4 orang yang berasal dari sekolah saya di SMP masuk ke sekolah itu, pada saat kelas 1 SMA saya sudah merasakan aneh karena tidak cocok pergaulannya dengan orang-orang di sekolah saya itu hingga pernah saya curhat ke guru BP dan guru BP saya menasehati saya untuk mencoba saja dulu jangan dulu menyerah pindah sekolah, dan ternyata lama kelamaan saya dikenal pendiam dan tidak banyak awalnya, pada semester ke 2 saya mempunyai teman pribumi disitu sebut saja "Gali", Gali memang orang yang nakal juga dan jahil seperti saya saya ingat pada waktu itu di kantin sekolah teman baik saya gali itu sering senggol-senggol rambut perempuan disana tanpa di ketahui karena memang posisi sekolah saya sangat ramai pada saat di kantin, intermezo sedikit sekolah saya memang banyak anak muridnya angkatan saya aja ada 7 kelas masing" kelas sekitar 20-30 orang, lanjut ke teman saya Gali tadi yang jahil senggol rambut perempuan namun kena apes karena ketahuan sama pacar perempuan itu yang mana kakak kelas kita di kelas 3 langsung anak kelas 3 itu mendekati si Gali dan memagang kepalanya mau di pulul dan teman saya itu pun terdiam dan meminta maaf namun tidak di pedulikan kakak kelas saya itu hingga mau di pukul Gali yang hendaknya tidak ada perlawanan awalnya pada saat mau di pukul memberontak dan menantang balik kakak kelas saya itu unguk berkelahi namun secara langsung teman-teman kakak kelas saya itu mau membatu mengeroyok Gali secara sepontan saya datang dan meraih tangan kakak kelas saya sambil mendorongnya dan bilang kalo mau berkelahi ayo satu lawan satu saja kalo mau keroyokan boleh juga disitu kita di langsung di arahkan ke toilet sekolah untuk berkelahi pada saat di dalam toilet mau berkelahi tiba- tiba datang anak kelas 10 angkatan saya di kelas lain yang memang katanya terkenal dan di takuti karena memang di di setiao sekolah pasti ada ketua gengnya di sekolah itu yang memang di takuti, saat dia datang kami di lerai oleh dia dan akhirnya tidak jadi untuk berkelahi besok-besoknya saya dan teman saya itu sering di tantang orang berkelahi di kelas saya saat itu ada teman saya orangnya tinggi besar mengajak teman saya gali ribut tanpa pikir panjang saya yang maju dan bilang ayo kita aja dan dia mengiyakan tanpa fikir panjang langsung saya pukul dan kami berkelahi disitu muka dia berdarah di pelipis dan bibir sebalikny saya tidak menglami luka sama sekali, dan mulai pada saat itu saya sering di awasi banyak orang yang menjadi pentolan setiap kelas saya hanya cuek menanggapinya kalo mereka tidak mencari masalah saya tidak akan mulai pada saat SMA juga saya mulai punya pacar yang memang terkenal cantik di kelas saya dan di sekolah saya itu intermezo lagi memang fisik saya lumayan menurut saya ya pada saat itu, dan orang-orang sekitar pentolan kelas lain yang mengincar pacar saya itu ada yang tidak senang dan sinis teruske saya, intermezo lagi pada saat itu saya mempunyai teman di sekolah tetangga SMA saya yang memang terkenal "preman"dan banyak di takuti sekolah lain dan saat itu saya masuk ke geng mereka mungkin itu alasan pentolan kelas lain tidak berani memulai mengajak berkelahi saya, singkat cerita saat naik kelas kd 2 SMA saya sering berkelahi dengan anak kelas lain yang menjadi pentolan kelas masing-masing hingga kakak kelas pun pernah saya ajak berkelahi dan bukan sombong memang saya beruntungnya selalu menang hehe, ada yang paling saya ingat waktu itu perkelahian saya dengan kakak kelas yang tidak naik kelas atau tinggal kelas yang memang terkenal nakal di sebelah kelas saya dia merasa tidak senang ada pentolan di kelas 2 itu dan ingin ajak saya berkelahi saya ingat pada istirahat pertama kelas dia masuk kelas saya yang mana saya lagi santai ngoborol dengan teman-teman saya dan pacar saya dia masuk dan langsung mencari saya sekali lagi tanpa fikir panjang saya dekati dan saya dorong menggunakan lengan sikut saya ke leher kakak kelas itu dan menempalkannya ke dinding dan saya pukul secara bertubi-tubi hingga banyak luka di daerah wajahnya dan tangan saya sudah ada darah bekas luka dia, karena prinsip saya berkelahi enak pukul duluan jadi kalo di pukul balasan gak terasa karena sudah di dalam adrenalin sejak saat itu sampai kelas 3 SMA saya menjadi salah satu pentolan sekolah yang ditakuti dan saya masuk buku hitam karena sering berkelahi, karen masih banyak perklahian saya di sekolah yang tidak mungkin saya ceritkan satu persatu dan belum juga perkelahian saya di luar sekolah yang mana saya pernah 7 orang melawan 20 orang lebih dengan sekolah lain yang mana pertama 1 lawan 1 antara saya dan musuh saya dan saya menang pada saat itu. Namun di balik sisi gelap saya kebanyakan perkelahian saya karena membela anak murid yang di tindas oleh murid lainnya itu yang membuat saya sangat marah dan juga walaupun saya salah satu orang yang ditakuti saya tidak menindas orang yang lemah malah saya membela mereka dari orang yang menindas mereka, karena menurut saya beberapa orang tidak semua yang pintar akademis dan baik di cover mereka mempunyai nilai etika kemanusian sesama teman malah mereka juga sering membully secara tidak langsung ke orang yang berbeda dengan mereka dan itulah keresehan saya di sekolah. Dan ada juga beberapa perkelahian saya akibat pacar saya diganggu haha dan rata-rata perkelahian saya tidak pernah saya memuulai duluan tetapi orang lain yang menantang saya dan pastinya saya terima tantangannya, masih banyak cerita di saat sekolah yang mana saya orangnya memang jahil dan iseng butuh di ketahui memang saya orangnya sering berkomedi dan sering menjadi badut di sekolah namun juga terkadang di takuti di sekolah hehe. Dan jahil saya ke teman dan guru namun perlu untuk dicatat jahil saya ke guru tidak melewati batas dan gurunya pun juga ikut tertawa yang mana kebanyakan anak jaman sekarang yang tidak mempunyai hormat kepada guru dan sering bertindak yang kurang baik. Jadi kesimpulannya malah banyak orang yang baik di luar ternyata tidak punya nilai kemanusian ke sesama manusia malah orang seperti saya yang nakal yang banyak terkadang membantu orang yang di bully atau di tindas, itulah cerita singkat masa sekolah saya karena menurut saya masa sekolah saat di SMA memang yang paling berkesan. Jadi menurut saya hitam itu tidak selamanya kotor dan putih itu tidak selalu Bersih.

Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi