Gara-gara Uang Panaik
Slice of Life
Mentari masih malu-malu menampakkan dirinya. Hanya cahaya jingga yang ia tebarkan, menembus celah-celah dinding rumah. Ada perasaan lain yang enggan beranjak dari hatiku. Sakit, sakit tak tertahankan. Aminah kembali menari-nari di pelupuk mata. Dia paling senang dengan suasana pagi yang seperti ini.
Buru-buru aku keluar kamar, mengambil Cangkul. Lalu, beranjak meninggalkan rumah.
Ibu mengejarku dari belakang, “Nak, sarapan dulu! Kalau kau seperti ini terus,...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Gara-gara Uang Panaik
Kim Sabu
Cerpen
Work for Home
Khairunnisa
Cerpen
Lelaki Bermata Teduh Part-5
Munkhayati
Cerpen
KALAU ADA YANG SULIT, KENAPA HARUS DIPERMUDAH?
Yunia Susanti
Cerpen
Rumah Tangga Tetangga
Priy Ant
Cerpen
Nada y Pues Nada
Eka Nawa Dwi Sapta
Cerpen
Sepasang Mata Bola di Kereta
Jalvanica
Cerpen
MINE & YOURS
Racelis Iskandar
Cerpen
Arini
Khairul Azzam El Maliky
Cerpen
Revived.
Amalia Nurrahmah
Cerpen
Lelaki Bermata Teduh Part-7
Munkhayati
Cerpen
めつくしていた。何か事件が起きて町中から人が集まってきたものらしい。近くによると、町の住人全員がそこに集められたような混雑だった。とりわけ人目を引いたのは尊大ぶった参事会
Miftahudin
Cerpen
Mandi Lumpur
spacekantor
Cerpen
Kisah Aksara
Alda Kusmono
Cerpen
Refleksi
rdsinta
Rekomendasi