Segenggam Beras Terakhir
Drama
“Jangan menangis, sebentar lagi matang!”
Diusapnya airmata dikedua pipi cucu laki-lakinya. Dia tidak ingin jika suara tangisan itu berlangsung lama. Tapi, apa hendak dikata jika keadaan memaksanya tak bisa diam. Perut anak itu dari tadi pagi belum terisi makanan.
Sarung batik yang dikenakannya sudah berubah warna. Te...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Menutup Diri
Rida nurtias
Flash
Cerita-Cerita Bis Ibukota
Silvarani
Cerpen
Segenggam Beras Terakhir
Kim Sabu
Novel
Goldfish
Gemi
Novel
Ilusi Belaka
AyundaFransisOctavia
Novel
Destroyed
Nia Ramadani
Novel
Dear Martin
Mizan Publishing
Novel
PCPK Forever Friends
Noura Publishing
Novel
Mozaic
Hendra Purnama
Novel
Kepingan Luka Berdarah Kisah Mei 1998
Suhra Milhantri
Novel
My Gabriel
Mrs. TM
Novel
SEJUTA KISAH
BulanBintang
Skrip Film
SELEPAS TERSESAT
Budiya Rahman
Skrip Film
METANOIA
H A N I
Novel
SAMPAI NANTI SAATNYA TIBA
sbwjsnd
Rekomendasi