Jam istirahat baru saja dimulai, tetapi aku sudah berada di studio radio sekolah, menatap mixer dan mikrofon dengan campuran gugup dan semangat. Detak jantungku berlari lebih cepat dari biasanya. Ada desakan dalam diri yang menguat, membuat ruang kecil ini semakin sempit. Bahkan desah AC dan bunyi tombol elektronik terdengar seperti sorakan yang menantangku.

“SMANSA Radio, 107.3 FM. Jumpa kembali bersama Acha, yang akan menemani waktu istirahat dengan nada-nada indah dan ungkapan hati.” Suaraku sempat bergetar, tetapi segera kutekan agar terdengar santai. H...