TANGAN TERAKHIR
9. 9, GADIS CANTIK BERNAMA SALVINIA. sc. 68 - 75

 68.    EXT. HALAMAN DEPAN – SIANG

PEMAIN: JIWA, MARTINI

 

Jiwa mengajak Martini melihat-lihat taman mereka saat Martini normal kembali. Martini memperhatikan Jiwa dengan lekat.

 

MARTINI

Jii... Kamu nggak kuliah?

Kamu nggak kerja?

Bagimana nanti masa depanmu?

 

JIWA

(tersenyum tipis)

Rezeki dari Allah, Ma... Mama tenang aja.

Yang penting mama bisa sembuh, Jiwa bahagia, Ma...

saat ini, kuliah Jiwa adalah belajar berbakti kepada mama,kerja Jiwa adalah terus merawat mama, dan masa depan Jiwa adalah mengharap keridhoan mama.

Bagi Jiwa ridho mama sudah cukup menutup segala hasrat rindu Jiwa pada dunia ini. Jadi Mama tenang aja ya, yang penting Mama meridhoi Jiwa sebagai anak mama.

  

MARTINI

(Diam sesaat, lalu berujar dengsn suara lirih)

Mamak nggak bisa sembuh, Ji...

Kamu carilah pendampingmu. Kalau nanti kamu nikah, boleh mama tinggal bersamamu?

 

Jiwa hanya tersenyum dan terdiam. Kemudian ia sibuk membersihkan daun-daun kering sambil menahan air matanya.

 

CUT TO

 

69.    INT. MESJID – SIANG

PEMAIN: JIWA

 

Jiwa selesai sholat dan berdoa.

 

JIWA

Ya Allah... selama ini aku berusaha memudahkan urusan orang lain, maka mudahkanlah urusanku ini. Aku ingin menikah dengan segala kekuranganku.

Aku tau Engkau maha kaya, maka tunjukkanlah kekayaanmu dengan memudahkan urusanku ini.

Ya Allah... berikanlah aku teman hidup yang tepat bukan yang terbaik. Karena aku yakin yang tepat pasti yang terbaik untukku.

 

CUT TO

 

70.    MONTAGE  

PEMAIN: JIWA, SAHAT, MARTINI

 

-  Sahat dan Jiwa membawa Martini berobat ke dokter

-  Sinshe

-  Orang pintar

 

FADE OUT

 

71.    INT. TEMPAT LATIHAN – SIANG

PEMAIN: JIWA, ENGRAN, GRUP MAIDANY

 

Jiwa terlihat melamun. Engran menegurnya.

 

ENGRAN

Ji… Kamu kenapa? Melamun aja?

Apa yang kamu pikrkan?

 

JIWA

(terkesiap)

Mama ku, Eng… Mama ku kumat lagi.

Akuu khawatir.

 

ENGRAN

Sebaiknya kamu konsentrasi dulu pada latihan kita.

Kita akan menggung minggu depan, Ji.

 

JIWA

Iya, aku tahu. Aku minta maaf.

 

Jiwa pun menepiskan semua masalahnya dan kembali latihan.

 

CUT TO

 

72.    INT. TERAS RUMAH SALVINIA - SORE

PEMAIN: SALVINIA, IBU SALVINIA

 

Salvinia baru saja tiba di rumah.

 

SALVINIA

Assalamualaikum….

 

IBU SALVINIA

Waalaikumsalam…

Salvinia… Kamu udah pulang?

 

SALVINIA

Udah, Bu…

 

IBU SALVINIA

Tadi temenmu datang.

 

SALVINIA

Siapa?

 

IBU SALVINIA

Deliana. Katanya ia ingin mengajakmu nonton konsernya Maidany.

 

SALVINIA

Maidany?

(tersenyum bahagia)

 

IBU SALVINIA

Sudah, kamu mandi dulu sana. Sebentar lagi dia akan menjemputmu katanya.

 

SALVINIA

Iya, Bu…

 

Salvini berlalu dengan senyum mengembang.

 

CUT TO

 

73.    INT. SEBUAH CAFE – MALAM

PEMAIN: JIWA DAN GRUP MAIDANY, SALVINIA, DELIANA

 

Alunan musik terdengar merdu di cafe itu. Salvinia dan Deliana sudah tiba dan duduk di bangku tengah. Jiwa dan Maidany menyanyikan sebuah lagu. MENGUKIR CINTA DI BELAHAN JIWA. Saat itulah Jiwa melihat seorang gadis cantik.  Hatinya berdebar.

 

JIWA

(bergumam)

Siapa gadis itu?

(bergumam)

 

Ia berusaha menepis rasa hati nya, namun rasa itu tidak mau beranjak pergi, malah semakin erat mendekap hatinya.

 

CUT TO

 

74.    INT. KAMAR JIWA – MALAM

PEMAIN: JIWA

 

Jiwa tergiang-ngiang dengan wajah Salvinia.

 

JIWA

Ya Allah... kalau memang dia adalah jodohku, pertemukan aku dengannya.

 

DISSOLVE

 

75.    INT. SEBUAH TEMPAT – SIANG  

PEMAIN: JIWA, SALVINIA, ENGRAN

 

Jiwa bertemu lagi dengan Salvinia. Kini ia memberanikan diri untuk berkenalan dengan Salvinia.

 

JIWA

Assalamualaikum....

 

SALVINIA

Waalaikumsalam...

 

JIWA

Kamu gadis yang tadi malam kan? Yang duduk di tengah?

 

SALVINIA

Iya, Bang... Kok abang ada disini?

 

JIWA

Lagi undangan. Oh iya, nama abang Jiwa.

SILVINIA

Udah tau kok, Bang...

Saya, Salvinia...

(sambil malu-malu)

 

JIWA

Hmm... rumahnya dimana?

 

SALVINIA

Nggak dibawa, Bang...

 

JIWA

Oh, alamatnya.

 

SALVINIA

Memangnya abang mau datang ke rumah saya?

 

JIWA

Hehehe... iya. Abang ingin berkunjung ke rumah kamu.

Boleh kan?

 

SALVINIA

Mmm.... Boleh aja bang.

Oh iya, saya kesana dulu ya bang... permisi...

 

Jiwa mengangguk seraya tersenyum. Kemudian gadis itu kumpul bersama teman-temannya.

 

ENGRAN

Kamu naksir sama dia?

 

JIWA

Aku segera melamarnya,Ran

 

ENGRAN

(tertawa)

Hahahaha.... jangan gila kamu, Ji.

Kamu aja baru kenal udah mau melamar?

Bisa digorok kamu sama bapaknya.

 

JIWA

Ntah kenapa hatiku berdebar waktu melihat dia.

Aku mau mencari alamat rumahnya. Kamu bantu akulah.

 

ENGRAN

Udahlah tak usah mimpi kamu

 

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar