SUNSHINE (Ketulusan, Cinta & Pengorbanan)
15. Part 15

ESTABLISH PERGANTIAN HARI

90. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) – PAGI

Hanin baru saja mengakhiri telepon dari Citra.

HANIN

Maafin aku Cit. Aku nggak bisa jujur, kalo sebenernya kondisi aku semakin buruk.

Hanin merasa bersalah karena sudah berbohong pada Citra.

Kita lihat Dewi masuk menghampiri.

DEWI

Hai Nin. Gimana, udah enakan?

HANIN

Masih lemes aja Tan.

DEWI

Emm Nin, Tante udah siapin jadwal kemo buat kamu.

Hanin tampak kaget mendengarnya.

HANIN

Kemo Tan?

DEWI

Iya, besok jadwal kemo pertama kamu.

HANIN

Penyakit Hanin makin parah ya Tan?

DEWI

Tante periksa kamu dulu ya!

Dewi beranjak. Hanin semakin curiga dengan sikap Dewi yang seolah mengalihkan pembicaraan dengan sengaja.

NOTE : Suasana kembali ke scene 6, saat Hanin yang masih terbaring lemah di tempat tidur usai naik gunung.

CUT TO:

91. MONTAGE

Hanin menjalani kemoterapi pertama di rumah sakit.

A. Hanin mulai menjalani kemoterapi pertama di rumah sakit ditemani Bunda.

B. Paska kemo Hanin muntah-muntah dan kondisinya drop.

CUT TO:

ESTABLISH RUMAH HANIN SORE

92. INT.RUMAH HANIN(RUANG DEPAN) - SIANG

Dengan ragu Sandra masuk dan menghampiri Hans, yang sedang duduk di ruang depan sambil membaca buku. Hans langsung meletakkan buku yang sedang ia baca setelah menyadari kehadiran Sandra.

HANS

Akhirnya kamu pulang juga!

Sandra duduk disamping Hans, matanya terlihat berkaca-kaca.

HANS

Segitu bencinya kamu sama Hanin? Sampe harus pergi dari rumah?

Sandra malah semakin terlihat sedih.

SANDRA

Enggak Kak. Aku sayang banget sama Hanin, sayang banget.

HANS

Terus kenapa sikap kamu selama ini kasar sama Hanin?!

SANDRA

Karena aku ingin bisa membenci Hanin!

Hans cukup kaget, tapi ia tetap membiarkan Sandra menjelaskan.

SANDRA

Aku cuma pengen saat Hanin benar-benar pergi ninggalin kita, aku nggak akan terlalu ngerasa kehilangan Kak.

Tangis Sandra pecah. Hans pun memeluknya dan mencoba menangkan Sandra.

HANS

Kita semua sayang sama Hanin. Kita semua nggak mau kehilangan Hanin.

Sandra semakin sedih. Hans pun meneteskan air mata.

HANS

Maafin Kakak karena udah salah menilai kamu. Kita semua sayang sama Hanin, kita cuma pengen yang terbaik untuk dia.

Sandra mengangguk. Hans memeluk Sandra semakin erat.

CUT TO:

93. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) – SIANG

Sandra masuk kamar Hanin. Sandra menghampiri dan duduk di samping Hanin yang sedang terlelap tidur.

SANDRA

De, Kakak pulang. Kakak kangen banget sama kamu. Kamu bangun ya!

Sandra memegang tangan dan membelai kepala Hanin.

SANDRA

Jangan tinggalin Kakak. Kakak janji nggak akan bentak-bentak kamu lagi. Kakak janji bakal ajarin kamu dandan sama main gitar. Kakak janji De. Tapi kamu bangun ya!

Sandra menangis seakan-akan Hanin akan pergi. Lalu perlahan Hanin membuka mata.

HANIN

Kak Sandra..

Sandra langsung tersenyum dan memeluk Hanin erat.

SANDRA

Allhamdulilah kamu bangun De. Kakak kangen banget sama kamu sayang.

Sandra memandang Hanin dengan air mata yang masih bergelinang di kelopak matanya.

Tak tega melihat Sandra sedih, Hanin menghapus air matanya.

HANIN

Hanin juga kangen banget sama Kakak.

CUT TO:

ESTABLISH RUMAH HANIN

94. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) - SIANG

Tidak lama kemudian Hanin duduk berhadap dengan Sandra di atas tempat tidur. Tanpa selang oksigen di hidung, hanya selang infus yang masih menempel di tangan kiri Hanin.

Sandra baru saja selesai merias wajah Hanin yang pucat menggunakan make-up miliknya.

SANDRA

Kamu cantik De.

Sandra memuji Hanin sambil tersenyum, tapi air matanya menetes. Dan Hanin hanya tersenyum.

HANIN (V.O)

Aku tau Kak Sandra bohong. Muka orang sakit kaya aku tetap aja akan terlihat pucet, meski dipoles make-up mahal sekali pun.

SANDRA

Oh iya, Kakak janji kan mau ngajarin kamu main gitar. Tunggu sebentar!

Sandra langsung mengambil gitar yang sudah ada di dekatnya. Dan saat Sandra akan memetik gitarnya, Hanin menyuruh Sandra berhenti. Hanin memberi isyarat agar Sandra mau memberikan gitar itu pada Hanin. Sandra mengerti, dan mau memberikan gitarnya.

Dengan tangan kiri yang masih mengenakan infusan, Hanin mencoba menekan senar gitar.

SANDRA

De..

Hanin tersenyum untuk meyakinkan Sandra bahwa ia baik-baik saja. Lalu Hanin mulai memetik senar gitar, dan menyanyikan sebuah lagu ciptaannya.

Melihat Hanin bermain gitar sambil bernyanyi, Sandra menangis.

Ternyata di pintu Bunda memperhatikan. Air matanya menetes.

BUNDA (V.O)

Bunda bahagia bisa melihat kalian akur lagi.

Bunda tersenyum dan setelah itu pergi.

Namun, tiba-tiba tubuh Hanin kehilangan keseimbangan dan terjatuh, untung saja Sandra langsung reflexs menyangga, sehingga Hanin tidak jatuh dari atas tempat tidur.

SANDRA

Astagfirullah, De.

Sandra langsung membaringkan dan memasangkan kembali selang oksigen ke hidung Hanin, agar membantu pernafasannya yang kembali sesak(bicara Hanin lambat, karena sesak).

HANIN

Aku bisa kan Kak?

Hanis tersenyum, Sandra tersenyum sambil menangis.

SANDRA

Kamu hebat De.

HANIN

Tapi aku nggak sekuat Kakak.

Hanin meneteskan air mata. Sandra memegang erat tangan Hanin.

SANDRA

Kakak yakin kamu kuat De. Bahkan jauh lebih kuat dari Kakak.

Sandra mencium kening Hanin. Saat Sandra mengusap kepala Hanin, Sandra kaget saat mendapati rambut Hanin rontok menempel di sela-sela jarinya.

SANDRA

(gerak bibir) Astagfirullah.

Sandra kembali menangis sambil memandang aneh, tapi Hanin berusaha melempar senyuman untuk meyakinkan Sandra bahwa ia baik-baik saja.

Sandra kembali mencium kening Hanin dengan air mata yang terus menetes.

HANIN (V.O)

Perasaan apa ini ya Allah? Kak Sandra yang selama ini jutek, Kak Sandra yang selalu bersikap kasar sama aku, ternyata begitu mengkhawatirkan aku.

Hanin terus memandang Sandra yang terlihat asing di matanya.

HANIN (V.O)

Sebelumnya Kak Sandra nggak pernah menangisi aku seperti ini, dan untuk pertama kalinya juga Kak Sandra mencium keningku dengan penuh kasih sayang. Meski harus dalam keadaan seperti ini, tapi aku bahagia, sangat bahagia.

Hanin kembali meneteskan air mata bahagia.

CUT TO:

95. EXT.DEPAN GERBANG RUMAH HANIN - SORE

Citra, Friska dan Ririn keluar dari taksi. Mereka bengong ketika berdiri di depan rumah yang sangat mewah.

RIRIN

Cit, lo yakin ini alamat rumahnya?

CITRA

Tadi sih gue yakin. Tapi pas sekarang gue ngedadak ragu. Jangan-jangan gue salah alamat lagi.

FRISKA

Tapi btw ini rumah bikin gue pengen masuk deh. Kayaknya ada di dalem tuh pasti nyaman banget.

RIRIN

Udah deh, nggak usah ngehalu jadi anak sultan.

CITRA

Gue coba telpon Hanin dulu deh.

Citra mengeluarkan handphonde dari saku celananya. Tapi tiba-tiba mobil Hans datang dan Citra mengurungkan niatnya.

FRISKA

Nah, ini kan mobilnya kak Hans.

Kaca mobil terbuka. Hans tersenyum.

HANS

Haii..

CITRA/FRISKA/RIRIN

Hallo Kak Hans.

HANS

Ayo masuk!

Citra, Friska dan Ririn masuk ke dalam mobil Hans. Mobil Hans pun melaju memasuki halaman rumah yang sangat luas.

CUT TO:

96. INT.RUMAH HANIN(RUANG TAMU) - SORE

Citra, Friska dan Ririn sudah ada di ruang tamu ditemani Hans. Bi Minah yang baru saja menyuguhkan minuman kembali meninggalkan ruang tamu.

FRISKA

Jadi Hanin tuh kemana sih Kak? Udah seminggu nggak masuk kuliah.

HANS

Hanin. Hanin lagi keluar kota sama Bunda.

Sementara Ririn merasa heran melihat tingkah Citra yang seperti orang gelisah.

RIRIN

Lo kenapa Cit?

CITRA

Kebelet gue. (ke Hans) Kak boleh ikut ke toilet?

HANS

Boleh kok. Langsung ke atas aja ya! Yang di bawah lagi bermasalah.

CITRA

Siap Kak.

Citra beranjak dan pergi. Sementara Hans kembali ngobrol bersama Friska dan Ririn.

CUT TO:

97. INT.RUMAH HANIN(DEPAN KAMAR HANIN) - SORE

Citra baru selesai dari toilet.

CITRA

Lega juga akhirnya.

Saat akan kembali, Citra tidak sengaja lewat ke depan kamar Hanin yang pintunya sedikit terbuka. Karena penasaran Citra mendekat untuk memastikan ada siapa di kamar itu. Karena sekilas terlihat seperti ada orang sakit terbaring di dalam kamar yang suasananya cukup aneh dari kamar pada umumnya, dan alangkah kagetnya saat Citra tahu kalau orang sakit itu adalah Hanin.

CITRA

Hanin..

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar