SUNSHINE (Ketulusan, Cinta & Pengorbanan)
9. Part 9

2 HARI KEMUDIAN

51. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) - MALAM

Bunda berdiri tepat di depan pintu kamar Hanin yang terdapat tulisan.

INSERT tulisan: NGGAK MAU DIGANGGU!

Sambil tersenyum Bunda membuka pintu dengan sebuah kunci yang sudah ada di tangannya. Lalu masuk ke kamar Hanin.

Hanin yang sedang menangis cukup kaget melihat Bunda bisa masuk ke dalam kamarnya.

HANIN

Hanin nggak mau diganggu Bun!

Bunda duduk di samping Hanin lalu membelai dan mendekap Hanin penuh kasih sayang.

BUNDA

Sayang, udah dua hari lho kamu nggak keluar kamar. Udah dua hari juga Bunda menahan rindu ketemu sama kamu.

Bunda melepas dekapannya dan mengarahkan Hanin supaya melihat ke arahnya.

BUNDA

Jangan marah gini terus dong. Kamu cerita sama Bunda! Apa yang terjadi? Kasih tau Bunda sayang?

Hanin diam sejenak sambil natap Bunda.

HANIN

Hanin pengen mati aja Bun!

Mendengar itu Bunda tertegun dan malah menangis.

BUNDA

Kenapa kamu ngomong gitu? Apa kamu tega ninggalin Bunda? Kamu tega bikin Bunda menderita tanpa kamu?

HANIN

Hanin cuma bisa nyusahin Bunda. Hanin cuma bisa ngabisin uang Bunda. Penyakit Hanin ini bikin susah Bunda sama kakak-kakak Hanin. Hanin pengen mati aja. Biar nggak ada lagi yang keganggu gara-gara Hanin.

BUNDA

Sayang.. Bunda akan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik buat kamu. Uang? Uang bukan segalanya sayang. Bahkan Bunda rela kehilangan semua uang Bunda demi kesembuhan kamu.

Bunda mencoba menatap wajah Hanin dan menghapus air matanya.

BUNDA

Jangan pernah bikin hati Bunda sakit dengan kata-kata seperti itu lagi ya! Bunda yakin kamu pasti sembuh sayang.

Bunda memeluk Hanin sambil menangis. Dan Hanin kembali menangis dalam pelukan Bunda.

HANIN

Tapi gar-gara Hanin kak Sandra jadi pergi dari rumah, Bun.

Bunda melepas pelukannya dan menghapus air mata Hanin.

BUNDA

Bukan salah kamu sayang. Besok atau lusa kak Sandra pasti pulang kok.

Hanin mengangguk dan kembali memeluk Bunda.

CUT TO:

ESTABLISH PERGANTIAN HARI

52. INT.RUMAH HANIN(RUANG KELUARGA) - SORE

Hanin baru pulang kuliah, ia menghampiri Bunda yang sedang duduk santai di sofa.

BUNDA

Ehh anak cantik Bunda udah pulang.

Hanin mencium tangan Bunda, lalu duduk di samping Bunda sambil senderan manja di bahu Bunda. Bunda lalu mengelus kepala Hanin.

BUNDA

Cape ya sayang?

HANIN

Enggak Bun. Hanin seneng. Oh iya Bun, boleh nggak kalo Hanin tinggal di apartemen bareng temen-temen Hanin?

Bunda kaget.

BUNDA

Tinggal sama temen kamu?

Hanin bangkit dari senderannya dan mengangguk. Tiba-tiba wajah Bunda berubah jadi sedih, bahkan meneteskan air mata.

BUNDA

Sayang.. Apa selama ini kamu tidak bahagia tinggal sama Bunda?

HANIN

Kok Bunda ngomong kaya gitu?

BUNDA

Buktinya kamu pengen pergi dari rumah dan menjauh dari Bunda.

Bunda menangis, Hanin jadi semakin tidak enak.

Hans datang menghampiri dan heran melihat Bunda bersedih.

HANS

Lho ini kenapa? (ke Bunda) Bunda kenapa Bun? (ke Hanin) Bunda kenapa De?

HANIN

Hanin nggak bermaksud bikin Bunda sedih kak. Hanin bilang ingin tinggal sama teman-teman bukan karena Hanin nggak bahagia dan ingin menjauh dari Bunda. Tapi karena Hanin ingin merasakan apa yang belum pernah Hanin rasakan. Hanin ingin belajar hidup mandiri. Kaya remaja lain.

BUNDA

Tapi bisa kan nggak pergi dari rumah dan menjauh dari Bunda?!

HANS

Bun...

BUNDA

Hans! Bunda nggak bisa jauh dari Hanin!

HANS

Hans ngerti Bun. Tapi nggak ada salahnya kan kita kasih kesempatan sama Hanin.

HANIN

Hanin mohon Bun...

Bunda terdiam. Hans dan Hanin harap-harap cemas. Sementara Bunda terlihat begitu berat untuk mengambil keputusan.

BUNDA

Oke.. Bunda izinin kamu untuk tinggal sama temen kamu. Dengan syarat, kamu harus jaga kesehatan dan jangan sampai telat minum obat! Dan kalo sampai sesuatu terjadi sama kamu, Kak Hans orang pertama yang akan Bunda salahkan. Gimana?

Hanin melihat Hans. Hans mengangguk. Pertanda Hans siap bertanggung jawab.

HANIN

Iya Bun. Hanin janji. Hanin nggak akan mengecewakan Bunda sama Kak Hans.

Hanin langsung memeluk Bunda.

HANIN

Makasih Bun.

Bunda mengangguk lalu mencium kening Hanin. Sementara Hans tersenyum melihat Hanin bahagia.

CUT TO:

53. INT.KAMAR HANIN – MALAM

Hans menghampiri Hanin yang sedang membereskan perlengkapan yang akan ia bawa ke apartemen Citra.

HANS

Ciee yang mau pindahan.

Hanin mengabaikan aktivitasnya dan menghampiri Hans lalu memeluknya erat.

HANIN

Makasih banyak ya Kak.

Hans tersenyum lalu mengajak Hanin mendekati sofa dan duduk berdampingan.

HANS

Kakak akan lakuin apa aja yang bikin kamu bahagia De. Tapi Kakak boleh tau kan alasan yang sebenarnya?

Hanin terdiam sejenak.

HANIN

Hanin pengen kasih ruang buat kak Sandra kak. Kalo Hanin tetep di rumah, kak Sandra akan terus merasa di nomor duakan. Pokoknya nanti Kakak hubungi kak Sandra dan bujuk biar pulang ya!

HANS

Iya De. Ade-nya kakak ini baik banget sih. Tapi inget, minum obat yang teratur dan jaga kesehatan! Jangan sampe kenapa-kenapa! Nanti Kakak yang kena marah Bunda.

HANIN

Siap Kakakku yang tampan, baik hati, gemesin pokoknya.

Hans tersenyum.

HANS

Ya udah sini Kakak bantuin. Apalagi yang mau dibawa?

Mereka beranjak dari duduknya.

CUT TO:

ESTABLISH KAMPUS PAGI

54. MONTAGE

Hanin semakin sering bertemu Deva.

A. Tampak Hanin sedang berjalan sendiri di halaman sekolah. Tidak sengaja Hanin berpapasan dengan Deva. Hanin semakin salah tingkah saat Deva melempar senyuman manis untuknya.

B. Bahkan saat ke kantin pun, Hanin kembali berpapasan dengan Deva. Hanin semakin terlihat bahagia.

CUT TO:

55. INT.APARTEMEN CINTA – MALAM

Hanin dan Citra sedang duduk berdua di kamar tidur.

HANIN

Kayaknya kita jodoh deh.

CITRA

Kok bisa?

HANIN

Soalnya takdir kaya mempertemukan terus aku sama dia.

Citra langsung tersenyum.

CITRA

Beneran suka ya sama cowok itu?

Hanin mengangguk sambil tersenyum malu.

CITRA

Cieeee yang lagi jatuh cinta.

HANIN

Ihh jangan berisik. Nanti Friska sama Ririn denger.

CITRA

Ya biarin lah, ini kan kabar gembira.

HANIN

Jangan dulu! Cukup kamu sama aku aja..

CITRA

Oke.. Tapi lo kasih tau dulu siapa cowok itu? Kalo satu kampus kayaknya gue bakalan tau deh siapa orangnya.

HANIN

Nanti aja deh, malu. Belum tentu juga kan dia punya perasaan yang sama.

CITRA

Kok pesimis gitu sih. Semangat dong! Lo itu cantik. Jadi cowok itu nggak mungkin nggak suka sama lo. Semangat!

Hanin tersenyum.

CUT TO:

56. MONTAGE

Hanin mulai dekat dengan Deva.

A. Kita lihat Hanin sedang memilih snack di minimarket, tiba-tiba ia tidak sengaja berpapasan dengan Deva di kasir. Lalu mereka ngobrol setelah beres belanja.

B. Demi ketemu Deva, Hanin berusaha mencuri kesempatan dari tiga sahabatnya. Karena Hanin masih merasa malu jika mereka tahu kalau Hanin lagi naksir cowok.

C. Deva selalu meluangkan waktu untuk sekedar ngobrol santai bersama Hanin saat berada di kampus. Semua itu cukup membuat Hanin semakin merasa dekat dengan Deva.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar