SUNSHINE (Ketulusan, Cinta & Pengorbanan)
6. Part 6

35. MONTAGE 

Hanin pergi jalan-jalan bersama ketiga sahabatnya.

A. Citra, Ririn dan Friska mengajak Hanin pergi jalan-jalan ke Dunia Fantasi (Dufan). Tempat yang sama sekali belum pernah Hanin datangi sebelumnya. Jangankan untuk bermain, keluar rumah sebentar pun Bunda tidak pernah memberikan ijin. Jadi, Hanin terlihat bahagia bisa bermain di luaran seperti ini.

B. Bersama ketiga sahabatnya, Hanin mencoba berbagai permainan. Meski tidak semua wahana dapat Hanin coba. Karena Hanin tidak mau kalau mendadak penyakitnya kambuh dan merusak liburan mereka hari ini.

C. Sesekali saat berjalan sambil keliling-keliling ada saja cerita dan kelucuan yang Citra, Friska dan Ririn buat, sehingga tercipta tawa yang lepas dari Hanin, seakan-akan dunia ini hanya milik mereka.

CUT TO:

36. EXT.PINGGIR JALAN – SORE

Hanin, Citra, Friska dan Ririn sedang berjalan di trotoar jalan raya. Tiba-tiba terdengar suara perut bunyi. Seketika langkah mereka terhenti.

RIRIN

Waduh.. suara apaan tuh? Keras banget. (ke Friska) Lo laper Fris?..

Friska mengangguk dengan wajah memerah karena merasa malu.

CITRA

Emh.. pantes aja tuh cacing-cacing di perut lo pada protes gitu. Udah kaya demo pengen naik gaji aja..

Citra ketawa, Friska jadi malu.

FRISKA

Iihhh.. apaan sih lo Cit..

HANIN

Ya udah kalau gitu, kita cari makan yuk! Kita kan belum makan siang..

Mereka bertiga pun mengangguk.

HANIN

Aku ada rekomendasi tempat makan yang enak, tapi kalian bisa bawa aku ke alamat ini kan? Aku nggak tau jalan kesana soalnya..

Mereka melihat alamat yang Hanin perlihatkan lewat note di handphonenya. Lalu mereka pun meng-iyakannya dan pergi.

CUT TO:

37. EXT.DEPAN RESTORAN MEWAH - SORE

Citra, Friksa dan Ririn bengong, karena mereka ada di depan restaurant mewah. Spontan langkah ketiga sahabat Hanin berhenti. Hanin heran.

HANIN

Loh kenapa? Ayo masuk!..

Tapi mereka tetap mematung sambil memandangi nama restaurant yang tertera di pintu masuk.

HANIN

Ayo!..

FRISKA

Kayaknya kita salah tempat deh..

CITRA

Iya.. kayaknya bukan disini deh..

HANIN

Enggak, bener kok. Yuk!..

Hanin memaksa sahabat-sahabatnya masuk.

CUT TO:

38. INT.RESTAURANT MEWAH - SORE

Hanin sedang asik melihat-lihat daftar makanan. Sementara Citra, Friska dan Ririn terlihat bingung. Secara bersamaan mereka meraba saku celana masing-masing. Lalu mengeluarkan sejumlah uang. Kemudian melihat daftar menu.

RIRIN

Kayanya duit gue nggak cukup deh buat makan disini..

Sambil melihat uang pecahan 50 ribu yang Ririn pegang.

FRISKA

Gue sih bisa aja.. tapi sayang banget. Biasanya uang segini bisa buat makan beberapa hari di warteg..

Friska juga hanya memandang melas uang 100 ribu di tangannya. Citra lalu berbisik sama Hanin.

CITRA

Mendingan kita cari tempat yang lain aja ya!.. Jangan disini..

Hanin hanya tersenyum, begitu juga pelayan restaurant yang masih berdiri di dekat mereka. Sangat terlihat muka malu dari ekspresi wajah ketiga sahabat Hanin.

HANIN

Udah kalian pilih aja mau makan apa! Nanti aku yang bayar deh. Kan aku yang ngajak kalian ke sini..

Mereka hanya diam sambil saling pandang. Hanin masih menunggu mereka, tapi beberapa menit berlalu tak ada satupun dari ketiga sahabatnya yang mengeluarkan suara.

HANIN

Ya udah.. kalau kalian semua masih pada bingung mau makan apa, Biar aku yang pilihin ya.. (ke pelayan) Mas.. aku pesen semua makanan spesial yang ada disini aja..

PELAYAN

Iya Mbak..

Pelayan restaurant mengambil menu makanan yang ada di tangan Hanin dan pergi. Sementara Citra, Friska dan Ririn bengong.

CUT TO:

ESTABLISH RESTAURANT MEWAH SORE

39. INT.RESTAURANt MEWAH - SORE

Tidak lama beberapa pelayan restaurant kembali dengan berbagai macam makanan special yang mereka hidangkan menghiasi meja makan. Dari mulai ayam panggang, steak, dan masih banyak aneka makanan mewah dan enak lainnya yang disajikan. Sampe-sampe memenuhi meja yang ukurannya cukup besar.

HANIN

Ayo guys! Kita makan sepuasnya..

Citra, Friska dan Ririn masih bengong, bingung, tak percaya.

RIRIN

Ini nggak salah Nin?.. Entar uang lo bisa jebol lho..

Hanin malah tersenyum.

HANIN

Udah nggak usah dipikirin. Semua ini gratis kok..

CITRA

Maksudnya gimana nih Nin?.. Gratis karena lo yang bayar kan?..

Hanin kembali tersenyum.

HANIN

Restaurant ini punya Bunda aku, jadi kita nggak usah bayar..

Citra, Friska dan Ririn langsung merasa lega.

RIRIN

Euh.. ngomong dong dari tadi..

Ririn langsung ngambil makanan.

FRISKA

Tau.. jadi nggak akan dilama-lamain kan. Udah laper banget btw..

Friska langsung ngambil makanan. Hanin dan Citra tersenyum lalu mereka pun mulai ngambil makanan.

CUT TO:

40. MONTAGE

Hari-hari yang dilalui Hanin.

A. Semenjak hari itu. Hanin semakin sering menghabiskan waktu bersama ketiga sahabatnya. Berbagi apa yang Hanin punya bersama mereka menjadi kebahagiaan tersendiri. Bersama Hans, Hanin sering datang ke apartemen Citra dengan membawa banyak makanan dan hadiah-hadiah untuk ketiga sahabat Hanin. Mereka pun jadi semakin akrab dengan Hans.

B. Hampir setiap ada waktu senggang, Citra mengajari Hanin bermain gitar. Dan Hanin mulai lancar memainkan gitar. Apartemen Citra mendadak mereka sulap layaknya studio, dimana Hanin dan Citra bermain gitar, Ririn dan Friska yang bernyanyi. Bahkan mereka suka iseng merekam aktivitas mereka lalu mengunggahnya ke Youtube atau Instagram hanya untuk seru-seruan semata.

C. Kadang Citra juga sering mengajak Hanin ikut dengannya ke cafe. Meski dengan keahlian yang masih cetek, Citra suka mengajak Hanin tampil bermain gitar dan bernyanyi bersamanya untuk menghibur para pengunjung di cafe.

CUT TO:

41. HALAMAN RUMAH SINGGAH KANKER - SORE 

Tampak Citra, Hanin, Friska dan Ririn mengisi waktu luang dengan berkunjung ke rumah singgah para penderita kanker.

HANIN (V.O)

Ternyata Citra, Friska dan Ririn sering berkunjung ke rumah singgah minimal 1 kali dalam seminggu, untuk memberi mereka semangat agar tetap berjuang..

Seketika Hanin tersentuh di hari pertama kunjungan, saat melihat mereka-mereka yang bernasib sama dengannya. Sebagian banyak merupakan anak kecil, tapi semangat yang besar terlihat dari raut wajah mungil mereka saat menjalani hari-hari yang mungkin sudah tidak lama lagi. Bahkan sebagian dari mereka ada yang sudah memakai kursi roda, kepalanya botak, badan kurus, dan masih banyak lagi kondisi memprihatinkan yang bisa Hanin lihat.

HANIN (V.O)

Mungkin mereka adalah cerminan dari kehidupan yang akan aku jalani nanti..

Hanin tersenyum.

CUT TO:

42. INT.RUMAH HANIN(KAMAR HANIN) - MALAM

Terlihat Hanin duduk di atas tempat tidur sambil menulis sesuatu di atas buku diary berwarna pink.

HANIN (V.O)

Terimakasih ya Allah, satu per satu dari keinginanku telah terwujud. Apa yang selama ini jadi mimpi bagiku, sekarang menjadi nyata..

FLASHBACK Scene 40 : Hanin bermain bersama teman-temannya.

HANIN (V.O)

Mulai sekarang aku janji tidak akan pernah mengeluh lagi, karena hidup ini begitu indah untukku syukuri. Dan jika Kau telah berkehendak, maka tidak ada yang mustahil di dunia ini. Ajari aku untuk terus bersyukur ya Allah, atas semua yang telah Engkau berikan selama ini. Agar aku semakin mengerti, bagaimana cara memahami hidup..

Treeeekkkk. Suara pintu terbuka. Pandangan Hanin langsung teralih ke pintu. Dan ternyata yang masuk Bunda.

HANIN

Ehh Bunda..

Hanin tersenyum sambil menutup buku diary dan menyimpannya di bawah bantal. Sementara Bunda berjalan menghampiri, kemudian duduk di sebelah Hanin. Lalu Bunda mengelus kepala Hanin.

BUNDA

Bunda kira kamu udah tidur. Gimana kuliah kamu sayang?..

HANIN

Lancar Bun..

BUNDA

Syukurlah.. Tapi Bunda boleh minta satu hal nggak sama kamu sayang?..

HANIN

Apa Bun?..

BUNDA

Tolong jangan sering pulang telat ya! Apalagi sampe malem. Bunda takut ngerusak kondisi-

Hanin sengaja memotong ucapan Bunda.

HANIN

Sekarang Hanin udah nggak apa-apa Bun.. Buktinya selama empat bulan ini Hanin nggak pernah drop. Bahkan sakit itu nggak muncul lagi. Itu tandanya Hanin membaik kan?..

BUNDA

Tapi bisa aja-

Perkataan Bunda kembali terpotong.

HANIN

Hanin mohon Bun!.. Percaya sama Hanin. Hanin bisa jaga kesehatan Hanin. Dan Hanin yakin, Hanin pasti sembuh Bun..

Bunda tersenyum dan langsung memeluk Hanin.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar