Sea's Wonder and Violence of the World
17. Venderly 17
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. RUMAH VENDERLY - RUANG KELUARGA — MORNING


Bu Jessica

Sekarang Gwen masih dirawat di rumah sakit. Dia luka serius di bagian pungung. Sekarang kamu mau ngomong apa Lily?


Pak Arthur menatap Venderly dengan sedih. Venderly hanya terdiam tak menjawab sambil melipat kedua tangan di depan dada.


Pak Arthur

Lily. Papa coba liat ulang di rekaman CCTV lorong kamar. Apa yang terjadi sama kamu? Ini bukan dorongan biasa yang bisa manusia lakukan.


Bu Jessica

Mas, aku juga merasakan keanehan sama fisik Venderly.


Venderly gugup sampai meremas roknya.


Pak Arthur

(Menarik napas) Papa sama mama udah buat keputusan. Untuk sementara kamu tinggal di rumah nenek.


Venderly mendongak kaget. Ia melirik Bu Jessica.


Venderly

Mama ngomong apa sih sama papa? Sampai papa buat keputusan ini?


Pak Arthur

Lily. Kamu di rumah nenek cuma sementara. Gwen masih trauma liat kamu.


Ray

Kalau gitu aku juga tinggal di rumah nenek.


Venderly menoleh melirik Ray yang tiba-tiba datang. Venderly menahan tangis sekuat tenaga. Venderly menatap Pak Arthur.


Venderly

Okey. Kalau gitu aku berangkat sekolah dulu. Pulang sekolah, aku bakal langsung ke rumah nenek.


Venderly beranjak bangun disusul Ray.



EXT. RUMAH NENEK - HALAMAN DEPAN — NOON


Venderly

Lo ikut gue ke sini pasti biar deket kalau mau mantai kan?


Ray

Sudah jelass.


Venderly mengetuk pintu rumah nenek. Tidak lama keluar nenek mereka yang langsung kegirangan karena didatangi cucu.



INT. RUMAH NENEK- RUANG KELUARGA — NOON

Venderly melihat album foto saat ia masih kecil yang tersimpan di rumah neneknya. Venderly tersenyum tapi tiba-tiba ia memegang dadanya yang terasa sakit. Venderly langsung mengambil teleponnya dan mengirim pesan kepada Troiska.


CUT TO :


INT. RUMAH TROISKA - KAMAR — NOON


Troiska

(Mengirim pesan suara) Kamu istirahat aja dulu. Biar aku yang jenguk lumba-lumba itu.



CUT TO :


EXT. RUMAH SI WANITA - HALAMAN BELAKANG — NOON


Troiska menatap cemas wanita yang sedang memegang lumba-lumba itu.


Wanita

Lumba-lumba ini.. Saya kurang yakin dia bisa bertahan lebih lama.


Troiska

Apa.. Apa ada cara lain?


Wanita itu tersenyum mencurigakan. Ia berbalik badan menatap Troiska.


Wanita

Saya bisa bantu. Tapi syaratnya cukup berat. Saya ga yakin kamu bisa (Berbalik badan mengelus lumba-lumba).


Troiska

Apapun akan saya lakukan untuk Venderly.


Wanita

(Terdiam sejenak) Menikahlah dengan cucuku. Aku yang akan membantu jiwa Venderly agar tidak terbang ke langit.


Troiska melotot kaget. Ia berjongkok karena sedih.


Troiska

Apa.. Apa ga ada cara lain lagi? (Suara bergetar menahan tangis).


Wanita

Jangan terlalu banyak mau. Pikirkan matang-matang.


Wanita itu berdiri. Ia menatap Troiska.


Wanita

Saat dia adalah Soraya Adelia, dia meninggal. Kalian tidak ditakdirkan berjodoh saat itu. Begitu juga sekarang. Kalian hanya ditakdirkan untuk saling bertemu, saling mencintai, tapi tidak untuk bersatu.


Troiska mengepalkan tangan dan memukul-mukul tanah.


Wanita

Silakan pikir baik-baik.



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar