Retak Yang Mengutuh (Skrip)
11. (Scene 48 - 52)

48. INT. KANTOR POLISI - R. TERIMA PENGADUAN – SIANG.

Cast: ODING, POLISI    

ODING terlihat sedang berbicara dengan seorang petugas kepolisian. Petugas mencatat apa yang di katakan Oding. ODING secara intensif dan runtut menerangkan atau tekun mendengarkan dengan sangat serius. Terkadang petugas polisinya yang mendengarkan, lalu lebih detail menjelaskannya pada ODING. Itu bisa terlihat dari ekpresi dan gerakan tangan ketika ia berbicara. ODING tampak sangat memahami apa yang diterangkan oleh polisi. 

CUT BACK TO

49. INT. KAFE ARMAN – R. AKAD NIKAH - SUDUT TERTUTUP – SIANG.

Cast: BAIM, DINDA, ODING

Saat ini jam di ponsel ODING menunjukkan pukul 11.11. Berarti sembilan belas menit lagi waktu yang diberikan SatGas Covid 19 akan habis. Namun masih ada toleransi beberapa saat hingga akad nikah bisa terlaksana. ODING orang paling sibuk dengan ponselnya. ODING berusaha mengontak lagi calon pengantin pria.

ODING

Hallo, Met! Sudah di mana?!

SUARA PONSEL (O.S)

Sudah hampir sampai, sebentar lagi.

ODING

Oke! Saya tunggu di depan kafe (menutup pembicaraan dengan ‘Mahmet’. Lalu mengontak nomor lain)

Halo, patriot, calon pengantin pria sudah nyaris sampai.

SUARA PONSEL (O.S)

Di mengerti. Sudah dijemput beberapa menit yang lalu. Sedang dipantau. Terima kasih.

ODING

(Kembali mengontak ‘Mahmet’)

Halo, Met, dah sampai, ‘kan?!

SUARA PONSEL (O.S)

Ini sampai dekat kafe. Mobil ana tak biza masuk. Ada tanah lubang!

ODING

Ya, Met, ada galian kabel.

(Oding keluar dari ‘sudut tertutup’)

Mobilmu tak bisa masuk ke halaman kafe. Parkir saja di pinggir jalan, tapi tak bisa lama....

(move keluar kafe sambil terus menelepon, mengarahkan ‘Mahmet’).

(Longshot). Dengan latar belakang ODING yang terus move ke arah jalan raya dalam posisi membelakangi kamera... (change-fokus)... pada latar depan tampak bersliweran kendaraan di jalan raya.

ODING berbelok ke kiri di pinggir jalan raya, lalu ‘hilang’ di balik gedung.

Saat itu terdengar tembakan dua kali, jeda, lalu dua kali lagi, tapi bunyinya tersamarkan suara lalu lalang kendaraan sehingga kurang terdengar oleh DINDA maupun BAIM.

DINDA celingukan mencari ODING.

DINDA

Oding malah kemana?

BAIM

Kayaknya lagi jemput calonmu, Din?

DINDA

(Melihat jam di ponsel)

Mana waktunya sudah habis, belum pada datang.

(Malah santai dan tenang. Lalu menyalakan ponsel, menghubungi Oding).

Oding di mana?!

ODING (O.S)

Kak, Mahmet disergap polisi! Dia di tembak karena melawan! Mahmet sekarang dilarikan ke rumah sakit! Oding juga dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Jadi, pernikahan Kakak batal. Sudah dulu, ya, Kak?!

DINDA

Ya, Ding. Jaga diri dan hati-hati, ya, Dik!

ODING (O.S)

Ya, Kak!

DINDA justru kelihatan senang setelah mendengar kabar dari ODING. DINDA senyum-senyum sambil memandang BAIM.

DINDA

Karena waktu sudah lewat, maka aku berhak mencabut kesepakatanku secara sepihak!

BAIM

Apa kata Oding, Din?

DINDA

Pernikahanku batal!

BAIM

Itu yang sangat kuinginkan, Din! Kembalilah padaku, Din, kumohon....

DINDA

(Menatap Baim dengan pandangan ‘memohon’)

Baim, mau memaafkan aku dan menerimaku kembali?

BAIM

Sudah lama aku memaafkan kamu. Bahkan aku selalu berharap, agar aku bisa bertemu denganmu dan meminta maaf ke kamu. Lalu kita kembali bersatu.

DINDA

Kamu nggak bersalah dengan perpisahan kita. Tapi kamu punya dua kesalahan dengan hubungan kita. Kamu melupakan janji dan cinta kita, Im!

BAIM

Ya, deh, aku ngaku salah. Sekali lagi aku minta maaf, Din.

DINDA

Aku sudah lama memaafkanmu.

CUT TO / TRANSISI KHUSUS:

RANGKAIAN ADEGAN :

50. INT. RUMAH BAIM - RUANG TAMU – SIANG.

Cast: BAIM, DINDA, AYU, ARMAN, FIA (anak Ayu dengan Arman)

BAIM ‘membawa’ DINDA pulang ke rumahnya.

Setelah “assalamualaikum” di ruang tamu, muncul dari dalam AYU dan suaminya, ARMAN yang menggendong FIA (2,5 tahun).

AYU kaget, langsung memeluk DINDA. Keduanya berpelukan sambil bertangisan. Tangis haru dan bahagia.

AYU kelihatan senang sekali melihat BAIM bisa kembali bersatu dengan DINDA.

CUT TO

51. EXT. RUMAH BU ISYANA - TERAS, R TAMU – SORE.

Cast: BAIM, DINDA, BU ISYANA, ODING

BAIM dan DINDA disambut BU ISYANA di teras rumahnya. BU ISYANA wajahnya ceria (meski sebagian wajahnya tertutup masker) lantas segera memeluk DINDA. Tangis keharuan sekaligus kebahagiaan merebak di keduanya. 

ODING muncul belakangan, menyalami BAIM dengan mengadu lengannya dengan lengan BAIM.

ODING mengajak DINDA masuk. Sementara BAIM dan BU ISYANA lalu duduk di teras. Keduanya berbincang-bincang dengan sangat akrab.

Di ruang tamu, ODING menunjukkan tampilan layar ponselnya yang memperlihatkan foto MAHMET AL JAHBRI bandar narkoba buronan Interpol.

Text CV Mahmet (CU) tertulis:

Mahmet Al Jahbri umur 37 tahun. Lahir di Yaman. Bandar besar narkoba di negara pelariannya, Belanda (sebelum ke Indonesia) dikenal licin dan punya koneksi luas antar bandar kakap di beberapa negara dunia ketiga. Ia juga ditengarai menderita kelainan seksual sadisme dengan terkumpulnya laporan dari para korbannya yang rata-rata teman wanita, kekasih atau pacar gelapnya. Ia juga dicari pihak berwajib di negaranya sehubungan dengan hilangnya empat orang perempuan yang pernah menjadi teman dekat Mahmet al Jahbri. 

CUT TO

52. EXT. DEPAN PINTU GERBANG LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SIANG.

Cast: BAIM, DINDA, BU ISYANA, ODING, PAK SOBRI

Wajah DINDA paling berbinar ceria di antara penjemput kepulangan PAK SOBRI (bebas dari LP karena kasus gratifikasi) yang lainnya.

Mereka adalah BAIM, ODING dan BU ISYANA (masuk ke dalam LP mewakili keluarga untuk serah terima suaminya).

Ketika pintu gerbang Lembaga Pemasyarakatan di buka, lalu keluar PAK SOBRI, menggandeng BU ISYANA. Maka makin merebaklah senyum DINDA.

DINDA segera memeluk ayahnya, melepas kerinduannya disaksikan BAIM dan ODING.

Kelimanya kemudian masuk ke mobil BU ISYANA.

ODING yang mengendarai mobilnya, menancap gas, melaju kencang meninggalkan bangunan Lembaga Pemasyarakatan dan debu jalanan yang pekat di musim kemarau.  

_THE END_

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar