LORD OSIS
17. Fotografer Yang Menyebalkan

1. INT. KELAS — PAGI

Perlombaan classmeeting selanjutnya adalah fotografi antar kelas di sekolah tersebut. Di pagi hari ini, Zoya dan Erta berkeliling melihat-lihat foto-foto yang dipajang oleh para kontestan. Tiba-tiba saja seseorang muncul dihadapan Zoya dengan flash kamera yang menyilaukan.


ZOYA
(Tersenyum melihat foto-foto estetik. Berjalan pelan)


RAFA
(Menghadang Zoya) Say cheese, Lord! (Memencet kamera DSLR)


ZOYA
(Teriak. Memejamkan kedua bola mata) RAFA!


ERTA
(Cekikikan)


ZOYA
Kaget woi! Lu tuh ish! (Mukul lengan Rafa)


RAFA
(Pura-pura kesakitan) Nih, nih Zoy. Lihat muka lu. (Menunjukkan hasil jepretan)


ZOYA
(Mukul semakin kencang) Gak. Gak! Ulang lagi, Raf! Ulang!


Zoya segera menarik dan menggandeng Erta untuk berpose di hadapan Rafa. Pria berjas merah itu memotret kedua temannya yang juga memakai jas merah. Kali ini, hasilnya sangat bagus.


RAFA
Sini Er! Gantian! Gue mau foto sama Lord Zawir!


KAK ZAWIR
Eh?


RAFA
Ayo Lord! Sini.


Erta mengambil alih kamera punya Rafa. Kini gilirannya yang memotret Rafa dengan Kak Zawir. Sedangkan Zoya mematung di belakang Erta.


KAK ZAWIR
Eh, gue mau ke sana ya. Lu mau ikutan atau tetap disini, Raf?


RAFA
Gue disini aja, Lord. Hehe.


KAK ZAWIR
Oke. Bye. (Melambaikan tangan. Melangkah pergi)


RAFA
Iya, Kak. (Melambaikan tangan)


ZOYA
Rafa. Oi.


RAFA
Ya?


ZOYA
Kok lu manggil Lord Zawir? Why?


RAFA
Karena dia dulu ketos. Simple 'kan?


ERTA
Lord artinya tuan, ya kan? Biar beda aja gitu dari yang lain.


ZOYA
Terus kalau ketosnya cewek, juga dipanggil Lord? Bukannya Lady ya? 


RAFA
Setahu gue emang jarang sih ada ketos cewek. Karena itu, ketos disini dipanggilnya Lord. Buat seru-seruan aja. Udah lah, Zoy. Gak usah overthinking mikirin gituan.


ERTA
Loh, gini aja guys. Rafa tuh termasuk ketos. Ketos satu. Jadi ya... Lady Zoya dan Lord Rafa. Clear, right?


RAFA
Mantep. (Jempol) My Lady, would you take picture with me? (Tersenyum jahil) 


ZOYA
Apaan sih, Raf. Ya ampun.


ERTA
Sana, Zoy!


ZOYA
Eh! Itu Alex. Lex! Sini!


ALEX
(Segera berdiri di samping Zoya) Mau foto ya?


ZOYA
Iya! Yuk sini merapat.


ERTA
Siap ya! Satu dua tiga. (Memencet kamera)


RAFA
Lex. Minggir. Gue mau foto berdua doang sama Lady Zoya.


ALEX
Dih. Ya iya gue minggir. (Manyun)


ZOYA
Gak usah manggil gitu ish. Aneh dengernya.


RAFA
Oh. Lu suka dipanggil Lord?


ZOYA
Lu kali yang pengen. Ambis jadi ketos, terus dipanggil Lord.


RAFA
Nah itu lu tahu.


ERTA
Satu. Dua. Tiga!


CUT TO:

2. INT. RUANG RAPAT — SIANG

Semua pengurus OSIS berkumpul di ruang rapat. Mereka sedang membahas persiapan pensi yang kurang dua bulan lagi.


ZOYA
Piyo. Gimana kelanjutan kabar para bintang tamu?

PIYO
Semua bintang tamu sudah fix bisa datang ya. Terus kami lagi buat desain poster pentas seni. Mungkin tiga hari lagi selesai.


ALEX
Terus gimana sama ide mau jualan merchandise? Apa barang yang akan dijual sudah siap?


ERTA
Ini. (Mengangkat sebuah kaos bersablon) Contohnya ini. Terus ada tote bag, sapu tangan, dan aksesoris HP.


ZOYA
So cute. Eh lihat casing yang itu dong. (Menunjuk ke casing merah maroon)


KAK ZAWIR
Wah, keren banget! Oh, iya. Untuk layout di halaman apa sudah beres?


ERTA
Masih dikerjakan, Kak. Kemarin sempat salah ukur. Hehe.


RAFA
Iya. Jadi kemarin tuh ada miss com. Setelah diukur lagi, ganti lagi ukuran panggungnya. Ngehubungi lagi pihak vendornya. Untungnya, pihak sana santai aja nanggepinnya, karena acaranya kan masih lama.


ZOYA
(Bergumam) Lucu, Masya Allah. (Mengelus gambar kucing di casing HP)


RAFA
(Menoleh ke arah Zoya) Kamu suka?


ZOYA
Hm? (Spontan menoleh ke Rafa) Iya. Gemes! (Kembali menatap ke casing)


RAFA
Kalau untuk bazaarnya gimana? Sudah beres?


ASTI
Belum. Masih pendataan penjual-penjual yang bakal ngisi tiap stand bazaar.


RAFA
Oke.


ZOYA
Aku ingetin lagi ya... Tema pensi nanti tuh, 'Colourful Kingdom'


ALEX
Do your colourful magic in our kingdom!


PIYO
Wah, iya ya! Kalo gitu, buat merchandise yang berhubungan sama kerajaan dong!


ZOYA
Nah! Betul (Jempol)


CUT TO:

3. INT. RUANG TAMU RUMAH RAFA – SIANG

Hari sabtu yang cerah ini, Rafa telah memulai liburan sekolahnya. Tak terasa liburan telah memasuki hari ke-7. Rafa memutuskan untuk menghubungi teman basketnya.


RAFA
(Menempelkan gawai ke telinga)


WAWAN
Halo.


RAFA
Hei bro. Lu lagi dimana?


WAWAN
Gue lagi di rumah nenek di Jatim. Nape?


RAFA
Hmm. Ya udah. Gue bosen banget di rumah doang.


WAWAN
Oh. Kayaknya si Andra ada di rumah.


RAFA
Ok. Nice info. (Memutus sambungan dengan Wawan. Segera menghubungi Andra) 


ANDRA
Halo. Ya Raf?


RAFA
Lu lagi dimana?


ANDRA
Lagi di bandara.


RAFA
Mau kemana lu?


ANDRA
Ke Bali. Cari pacar.


RAFA
Haish. Ya udah deh.


ANDRA
Napa? Lu mau ikutan? Sini nyusul.


RAFA
Gak. Kejauhan, Bro.


ANDRA
Oke. Bye.


RAFA
Bye. (Menutup panggilan. Menghela nafas) Huft. Main ke Kak Rifa aja deh.


CUT TO:

4. INT. RUANG TERAPI — SIANG

Rafa memasuki ruang kerja kakaknya. Ternyata hari ini Kak Rifa sedang melakukan terapi pada seorang pasiennya.


RAFA
Assalamu'alaikum Kak Rifa!


KAK RIFA
Wa'alaikumussalam. (Menoleh ke arah Rafa)

RAFA
(Tersenyum. Lalu terbelalak) Loh? Zoya? Oh, ini jadwal lu terapi ya?


ZOYA
(Masih duduk di atas kasur) Yoi.


KAK RIFA
Kamu ngapain kesini, Raf? Revan kamu tinggal sendiri di rumah?


RAFA
Gak kok. Tadi Mommy udah pulang. Terus aku pamit ke sini. Jadi Revan gak sendirian.


Kak Rifa dan Zoya kembali fokus pada sesi terapi. Sedangkan Rafa fokus bermain dengan gawainya. Sejam kemudian, Kak Rifa kembali ke meja kerja. Rafa langsung bangkit dan menghampiri Zoya.


RAFA
(Duduk di samping Zoya) Habis ini, lu kemana?


ZOYA
Gak kemana-mana. Kenapa?


RAFA
Jalan-jalan yuk.


ZOYA
Eh?


KAK RIFA
Mau jalan-jalan kemana, Raf?


RAFA
Belum diputusin sih. Kalau ke curug gitu, lu suka gak?


ZOYA
Kamu mau jalan-jalannya... sekarang? Hari ini?


RAFA
Besok aja gimana?


KAK RIFA
Besok aja. Ntar aku ikut. Aku bakal ajak temanku yang punya mobil.


RAFA
Wah! Ayok gas lah!


CUT TO:

5. EXT. CURUG — PAGI

Minggu berkabut di curug. Suasana asri yang dipenuhi hijaunya pepohonan masih dipertahankan di wisata alam ini. Di bawah air terjun, terdapat sungai yang dipenuhi bebatuan. Kak Rifa, Kak Bela, Rafa, dan Zoya segera melepas alas kaki masing-masing, lalu mencelupkan kaki di sungai dangkal tersebut.


KAK RIFA
Ya Allah, dingin banget!


KAK BELA
Tapi seger banget!


ZOYA
Relaks, huft (memejamkan mata)


RAFA
Kalian semua! Lihat ke sini! (Membidik kamera ke tiga cewek yang sedang duduk berjejer di bebatuan sungai dengan berlatar belakang air terjun) Satu, dua, tiga!


KAK BELA
Revan! Sini ih!


DIK REVAN
(Menggeleng. Berdiri di dekat air terjun)


RAFA
Van! Diem disitu lu. (Berdiri. Mendekat ke Revan) Satu, dua, tiga!


KAK RIFA
Harusnya tadi kita bawa alat pancing ya?


KAK BELA
Maksudmu, kita duduk gini sekalian mancing gitu?


KAK RIFA
Iya! (Tertawa)


ZOYA
(Tertawa)


KAK BELA
Aku baru pertama kali kesini. Makanya gak tau kalau ada sungai berbatu gini di dekat air terjunnya, Fa.


KAK RIFA
Aku juga baru pertama ini. Yang ngasih tahu tempat ini tuh, si Rafa.


KAK BELA
Untung aja akses kesininya gak terlalu sulit. Bisa healing sejenak. Huft.


ZOYA
(Memanjakan kedua netra dengan pemandangan hijau yang menyegarkan)


KAK BELA
Zoya.


ZOYA
Iya, Kak?


KAK BELA
Kamu pacarnya Rafa ya?


ZOYA
(Terbelalak)


KAK RIFA
Bukan woi! (Tertawa)


KAK BELA
Terus apa? Masa iya cuma temen? (Menyeringai)


ZOYA
Iya temen aja, Kak.


KAK RIFA
Zoya itu ketos, Rafa wakilnya.


KAK BELA
Oh gitu.


KAK RIFA
Zoya juga pasienku. Jadi kita sudah akrab.


RAFA
Zoy! Zoya! Sini!


ZOYA
Kak, saya kesana ya. (Tersenyum. Menunduk sopan)


KAK RIFA
Iya, Zoy.


ZOYA
(Mendekati Rafa) Ada apa?


RAFA
(Berdiri di dekat air terjun) Renang yuk.


DIK REVAN
Aku duluan ya! (Melompat ke dekat air terjun)


RAFA
(Tersenyum lebar)


ZOYA
(Terperangah)


RAFA
(Buka baju. Hanya memakai celana panjang) Ayo, Zoy.


ZOYA
Engga deh. (Mengerutkan dahi)


RAFA
Loh, kenapa?


ZOYA
(Menggeleng)


RAFA
Nih. Gue titip kamera ama tas. Ntar lu fotoin gue pas renang ya! (Melompat)


ZOYA
Oke.


Kini kamera berada di tangan Zoya. Dia fokus memotret hingga semua hasil foto tak ada foto dirinya. Kebanyakan Zoya memotret pemandangan, Kak Rifa bersama Kak Bela, dan dua cowok yang asyik berpose tepat di bawah air terjun.


RAFA
(Duduk di pinggir kolam) Zoy. Kamera dong.


ZOYA
Nih. (Ikut duduk di pinggir kolam)


RAFA
(Fokus melihat hasil foto)


ZOYA
Gimana? Bagus gak?


RAFA
Bagus. (Jempol)


ZOYA (V.O.)
(Menatap Rafa dari wajah sampai kaki. Menggigit bibir bawah. Tersadar. Memalingkan muka.) Astaghfirullah, Zoy. Sadar Zoya!


RAFA
Foto lu dikit banget, Zoy.


ZOYA
Gak apa.


RAFA
Van! Sini lu!


DIK REVAN
Apaan? (Naik dari kolam. Duduk di samping Rafa)


RAFA
(Menyerahkan kamera) Fotoin dong.


DIK REVAN
Kak Rafa mau foto dimana? Disini?


RAFA
Yoi.


Revan segera berdiri, mencari posisi yang tepat untuk membidik Rafa dan Zoya dengan latar belakang air terjun. Setelah menjauh sekitar dua meter, Revan memotret mereka beberapa kali.


DIK REVAN
Sudah! (Jempol)


RAFA
(Mengangguk. Tersenyum)


ZOYA
(Menunduk. Memainkan air dengan kakinya)


RAFA
Suka gak... disini?


ZOYA
Suka. (Tersenyum) Adem. Sejuk. Tenang.


RAFA
Zoy. (Memajukan wajahnya. Mendekat ke Zoya)


ZOYA
(Pupil melebar. Mematung)


KAK RIFA
Eh, kalian! Kita mau ke warung sana. Ayok!


RAFA & ZOYA
(Menoleh ke Kak Rifa)


ZOYA
Iya, Kak! (Cepat-cepat berdiri dan melangkah pergi)


RAFA
Bentar! Gue mau pake baju.


ZOYA (V.O.)
Huft. Tadi itu apa, Raf? Ish! Harusnya Zoya menghindar dari buaya itu! (Tetap melangkah menuju warung)


DISSOLVE TO.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar