Little Man
5. MENEMUKAN CINTA
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

63. INT. PERPUSTAKAAN - RUANGAN - DAY

Budi membuka pintu ruangan.

Acara diskusi buku sedang berlangsung dan di pimpin oleh salah satu mahasiswa dan host.

Semua anggota klub sastra duduk melingkar.

MAHASISWA 1

(Sambil menunjukkan buku "Cantik Itu Luka" karangan Eka Kurniawan)

Ini adalah salah satu buku favoritku. Bisa dibilang, buku ini mengangkat isu yang begitu penting.

Lia yang juga mengikuti acara itu, melihat Budi yang terlambat. Budi sendiri tidak melihat Lia.

Host acara itu juga melihat Budi yang terlambat.

Budi lalu ikut nimbrung di tengah para mahasiswa yang sedang duduk.

HOST

Kalau Budi suka buku apa? Dan kenapa?

Budi langsung grogi dengan pertanyaan mendadak. Ditambah beberapa mahasiswa juga mulai fokus melihat Budi.

BUDI

Mmm...Buku favoritku adalah karya Haruki Murakami.

HOST

Wow. Ternyata ada penggemar Murakami juga di sini. Apa yang membuat kamu suka karya Murakami?

BUDI

Mungkin karena aku suka kucing.

Beberapa mahasiswa tertawa dengan jawaban Budi. Lia dari kejauhan tersenyum melihat Budi.

64. EXT. PERPUSTAKAAN - DAY

Budi berjalan keluar dari perpustakaan bersamaan dengan beberapa mahasiswa.

Lia juga keluar dari perpustakaan. Dia melihat Budi sudah keluar terlebih dahulu.

LIA

Budi!

Budi menoleh. Lia berlari kecil mendekati Budi.

LIA (CONT'D)

Kamu ikut klub sastra juga?

BUDI

Iya. Kok kamu tau?

LIA

Aku anggota baru. Baru saja gabung kemarin.

BUDI

Oh. Kamu suka sastra juga ya?

LIA

Aku suka novelnya Murakami, Kafka, William Faulkner.

BUDI

Kok sama?

LIA

(Tersenyum manis)

Iya. Kamu habis ini ngapain?

BUDI

Aku --

LIA

Gimana kalau kita ngobrol-ngobrol dulu?

BUDI

Ga bisa aku harus pulang.

65. EXT. KAMPUS - TAMAN - DAY

Budi sedang duduk di taman. Ada beberapa mahasiswa yang juga bersantai di taman.

Lia datang sambil membawa 2 es krim rasa stroberi. Salah satunya diberikan ke Budi.

Budi mengambil es krimnya.

BUDI

Makasih.

LIA

Kamu sejak kapan suka karya Murakami?

BUDI

Sejak SMA. Perpustakaan SMA-ku sangat random. Aku baca salah satu bukunya di situ. Sejak saat itu aku mulai suka sama karyanya.

LIA

Diantara temen-temenku cuma aku yang suka sastra.

BUDI

Kevin sama yang lainnya ga suka sastra?

Lia menggelengkan kepalanya.

LIA

Gak semua anak sastra Inggris suka sastra.

Budi memakan es krimnya, begitu juga dengan Lia. Suasana sedikit hening.

BUDI

Kamu ga risih sama aku?

LIA

Risih kenapa?

(Beat)

Ah... Itu. Kamu masih marah ya sama anak-anak?

BUDI

Aku belum pernah merasa semalu itu sebelumnya.

LIA

Mereka emang kritis. Tapi kritis mereka tuh selalu salah sasaran. Rada sok asik juga sebenernya.

BUDI

Kalau gitu kenapa kamu masih temenan sama mereka?

LIA

Mereka kaya. Mereka cukup baik. Cuman ya mereka agak gitu lah. Mereka nyamain semua orang itu sama kaya mereka.

BUDI

Aku penerima beasiswa. Itulah kenapa aku ga bisa bergaul sama kamu dan temen-temen kamu.

Bibir Budi belepotan. Lia melihat Budi sambil tersenyum, lalu --

LIA

(Membersihkan bibir Budi dengan jarinya)

Aku tau kok.

Budi sedikit canggung bibirnya disentuh Lia. Meskipun begitu, Budi tetap membiarkan Lia.

LIA (CONT'D)

Tapi aku bukan mereka. Aku pengen temenan sama kamu. Pengen baca buku bareng sama kamu. Pengen bisa...

BUDI

Nyentuh bibirku?

Lia melepaskan jarinya dari bibir Budi.

LIA

Maaf.

Budi tersenyum.

LIA (CONT'D)

Kok senyum?

Budi menyeringai. Lia tertawa.

66. INT. MALL - DAY

Lia menggandeng Budi berjalan ke toko buku.

Lia menunjukkan novel dengan logo kucing "Kafka on The Shore". Budi melihat cover novel itu dengan antusias.

67. EXT. TAMAN - DAY

Lia dan Budi membaca novel berdua. Lia menyandarkan kepalanya di pundak Budi.

Budi menyadari hal itu, lalu melanjutkan membaca lagi.

Lia letakkan jari telunjuk dan jari tengahnya seperti gerakan berjalan dari lengan hingga punggung Budi.

Budi tetap membaca buku, namun dia tersenyum.

68. EXT. TEMPAT MAKAN PINGGIR JALAN - NIGHT

Lia dan Budi makan mi bersama. Mereka ngobrol santai.

Lia cerita sesuatu. Budi mendengarkan Lia dengan penuh perhatian.

LIA

Aku sebenarnya ada masalah dengan papaku.

BUDI

Sama.

69. EXT. SUATU TEMPAT - NIGHT

Budi dan Lia berjalan sambil bergandengan tangan sambil berbicara berdua.

70. EXT. SUATU TEMPAT - SAME NIGHT

Budi dan Lia masih bergandengan dan berjalan berdua.

BUDI

Sudah malam.

LIA

Iya.

BUDI

Kamu kelihatan cerah malam ini.

Lia memperhatikan wajah Budi sambil mendekati wajahnya.

LIA

Kamu juga.

Budi tersipu malu. Mereka lalu melanjutkan perjalanannya lagi.

BUDI

Kamu ga pulang?

LIA

Emmm...

BUDI

Terima kasih udah ditraktir, dibeliin buku. Aku merasa malu sekaligus senang di saat yang sama.

LIA

It's okay.

Budi mendadak berhenti berjalan.

BUDI

Aku harus pulang.

Lia hanya diam. Tersipu malu sambil curi-curi pandang Budi dengan penuh harapan.

Budi memandang Lia dengan mesra sekaligus canggung.

BUDI (CONT'D)

Apa setelah ini kamu ingin memelukku? Atau menciumku seperti mereka di luar sana?

LIA

Ya.

Lia mendekati Budi, lalu mencoba memeluknya pelan-pelan.

Budi memeluk balik dengan perlahan. Sedikit canggung.

Lia melepas pelukannya, lalu mencium kening Budi secara perlahan.

Budi memejamkan matanya dengan pasrah.

Setelah mencium kening Budi, Lia pergi meninggalkan Budi.

Budi hanya berdiri memandang Lia dari jauh.

DISSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar