Kuingin Dilamarmu
1. Episode 1

1. INT. RUMAH KONTRAKAN - KAMAR NAZIEB -PAGI HARI

Cast : Wardah, Nazieb

Est :

Wardah menyibak gorden kamar Nazieb dari kiri ke kanan. Wardah menarik napas dalam lalu keluarkan perlahan. Menikmati udara pagi.

(Camera moving ke sekeliling kamar Nazieb. Ada meja belajar, lemari pakaian, wallpaper nuansa hutan dan hewan-hewan)

Wardah :

Nazieb, ayo bangun! Udah siang ini. Kamu mesti ke sekolah.

Hening. Tak ada jawaban. Wardah menoleh ke arah Nazieb yang masih tidur di balik selimutnya. Ia berjalan ke tempat tidur Nazieb.

CU : Wardah menyibak selimut (camera memperlihatkan wajah Nazieb yang polos sambil mengucek mata). Seketika Nazieb kembali menarik selimut untuk menutup wajahnya.

Nazieb

Males ah, Ma. Aku masih ngantuk. Aku libur aja ya.

Wardah

Nggak bisa, Sayang. Kamu harus sekolah biar pinter.

Tanpa aba-aba Wardah menarik selimut lagi dan menggendong Nazieb ke kamar mandi.

Cut to.

2. INT. RUANG MAKAN - RUMAH KONTRAKAN - DAPUR - PAGI HARI.

CAST : WARDAH NAZIEB

Wardah dengan tergesa mendudukkan Nazieb ke kursi meja makan. Ia buru-buru ke dapur. (camera menyorot Nazieb menelungkupkan kepala ke meja makan.

3. INT. DAPUR

Wardah mengambil teplon buat dadar telor. (Camera memperlihatkan telor dimasak). Mendadak Wardah ingat Nazieb belum memakai sepatu.

CUT BACK TO :

Wardah ke kamar mengambil sepatu Nazieb, lalu kembali ke ruang makan untuk memakaikan Nazieb sepatu.

Mendadak Wardah mencium bau gosong. Ia lari lagi ke dapur.

4. INT. DAPUR - PAGI HARI

CAST : WARDAH

CU : Ekspresi Wardah frustrasi melihat telurnya berbentuk warna hitam. (Camera menyorot telur)

SFX :

Tinnn ...

(Terdengar mobil jemputan datang.)

Wardah :

Ya sudahlah. Sarapan di luar aja. (Dengan nada pasrah) Iya, sebentar. (Berteriak).

Wardah kembali ke ruang makan untuk menuntun Nazieb untuk keluar rumah.

Cut to.

5. EXT. HALAMAN RUMAH KONTRAKAN - PAGI HARI

CAST : WARDAH, NAZIEB, LUTHFI.

Seorang pria mengenakan jas hitam berdiri di depan mobil. (Camera menyorot mobil merk Avanza)

VO (Waradah) :

Pria di depan gue ini namanya Luthfi. Dia Adik Ipar gue. Sejak laki gue minggat nggak pulang-pulang ke Kalimantan, Luthfi yang membantu gue membesarkan Nazieb selama 4 tahun. Perannya nggak banyak, hanya antar jemput sekolah Nazieb. Menemani Nazieb main atau ke mall. Setidaknya lumayan membantu gue.

Luthfi :

Loh, kok Nazieb nggak semangat sekolah sih?

Nazieb :

Masih ngantuk, Om.

(Nazieb menguap lebar)

Luthfi sejenak berpikir.

Luthfi :

Hmmm ... kalau Nazieb hari ini semangat sekolah, nanti pulang dari sekolah kita ke mall. Om beliin ice cream. Gimana? Mau?

(Angel camera ke arah Nazieb yang matanya terbuka lebar)

Nazieb :

Serius, Om?

Luthfi :

Emang Om pernah nggak serius dan bohong ke Nazieb?

Nazieb :

Asyik. Makasih, Om.

(Camera moving ke Wardah yang geleng-geleng kepala)

VO (Wardah) :

Sa ae tuh cowok bujukin Nazieb.

Luthfi

Mbak Wardah mau sekalian aku antar ke kantor?

Wardah :

Nggak usah, Luth. Mbak naik motor aja. Lagipula Mbak harus cuci piring, cuci baju dan beresin rumah dulu.

Luthfi :

Oh gitu. Ya udah, aku sama Nazieb berangkat duluan ya.

Wardah :

Hati-hati ya. Jangan ngebut-ngebut.

Luthfi :

Oke, Bos.

Mobil Luthfi pun pergi. Wardah termenung.

Wardah :

Beginilah kehidupan sebagai singel mom. Rempong emang. Tapi gimana lagi? Jalani ajalah.

Cut to.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
akhirnya nongol juga
3 tahun 3 bulan lalu
Pas membaca langsung tergambar dengan jelas, detail adegan per adegannya.
3 tahun 3 bulan lalu
Keren 🤩
3 tahun 3 bulan lalu