Kuingin Dilamarmu
4. Episode 4

19. INT. RUANG KERJA - SIANG HARI PUKUL 11.50.

cast : Wardah, Ranti, Helen dan Sukma.

Flashes :

Wardah melamun di depan layar laptop. Dia memikirkan ucapan Nazieb dan Luthfi tadi malam.

Tiba-tiba seorang menyenggol tangannya.

Ranti :

Oii ... melamun aja lu. Pak Sahrial nongol kapok diomelin.

Ucapan Ranti membuyarkan seluruh lamunan Wardah.

Sukma :

Dari tadi pagi wajahmu lesu banget, Mbak? Ada apa? Kalau ada masalah cerita. Siapa tau kita-kita bisa bantu.

(Camera moving menyorot cewek berhijab panjang.)

VO :

Gue mau kenalin, cewek yang berhijab panjang itu namanya Sukmawati. Suaranya cempreng. Kata orang-orang dia mirip Arafah Rianti. Posisinya di AT sebagai Chief marketing. Dia kalau update status WA banyak banget sampai titik-titik.

Wardah :

Gue lagi pusing sama anak gue yang tiba-tiba minta Papa baru. Belum lagi adik ipar gue ngasih saran rujuk sama mantan gue. Menurut kalian gimana?

Ranti :

Kenapa Mbak Wardah nggak rujuk aja sih sama mantan suami?

Wardah :

Nggak semudah itu. Gue tuh udah telanjur sakit hati sama dia. Gue nunggu kabar dia bertahun-tahun, eh yang muncul malah kiriman foto dia nikah sama cewek lain.

(Camera moving ke arah cewek berjibab dililit ke belakang, pipinya chubby dan berkacamta. Cewek itu bertopang dagu. Ekspresinya serius berpikir.)

Helen :

Aha, gue punya ide. Gimana kalau Mbak Wardah balas rasa sakit hati itu dengan cara minta adik kandungnya yang sering antar jemput Mbak Wardah untuk melamar Mbak Wardah? Biar mantan suami Mbak ngerasain sakitnya ditinggal nikah.

Wardah :

(Tersenyum puas.) Pikiran lu ternyata licik juga. Tapi bolehlah idenya.

Wardah melirik jam dinding. Jarum jam menunjukkan pukul 11.55.

Wardah :

Gue japri Luthfi dulu. Minta ketemuan sekaligus minta dia ngelamar gue.

Wardah mengambil HP. Lalu buka WA.

Cut to.

20. INT. RUANG KERJA - SIANG HARI PUKUL 11.55.

cast : Luthfi dan Gia.

Luthfi beres-beres meja kerja karena ingin mengajak Gia makan siang.

VO :

Oh iya, gue lupa bilang sesuatu. Gue kerja sebagai kepala kreatif Mami Gia. Youtuber yang lagi naik daun. Sebenarnya, selain kepala kreatif, gue juga pacarnya Mami Gia sejak setahun lalu. Gue bisa masuk ke hati Mami Gia setelah ditolak mentah-mentah dengan Nalesha Wirayudha. Gue berharap Mami Gia jadi pelabuhan terakhir gue setelah dijadiin pelampiasan sama Cetta Bhanuamati.

Luthfi berhenti bercerita dengan dirinya karena Mami Gia lewat.

Luthfi :

Mami, tunggu.

Gia :

(Berhenti jalan.) Ada apa Luthfi?

Luthfi :

Makan siang bareng yuk?

Gia :

Yah, maaf banget ya. Nggak bisa. Udah telanjur janji ketemu calon klien kollabs konten berikutnya.

Luthfi :

Oke deh. (Nada lesu)

Gia pergi. Berbunyilah HP Luthfi. Luthfi melihat HPnya ada 1 pesan dari Wardah.

CU : layar HP chatingan dengan Wardah yang online.

Luth, sibuk nggak?

Luthfi : Nggak sih. Kenapa?

Wardah : bisa makan siang bareng? Ada yang mau gue omongin sama elu.

Luthfi : Mau maksi di mana?

Wardah : Tempat biasa aja ya.

Luthfi : Sip. 30 menit lagi aku ke sana.

Cut to.

21. INT. RESTORAN DI PLAZA AMBARUKMO - SIANG HARI PUKUL 12. 30.

Cast : Wardah dan Luthfi

Est > dekorasi restoran yang lesehan. Langit-langitnya penuh lampion Cina karena masih nuansa Hari Imlek.

Pelayan :

Mau pesan apa Mas dan Mbak? (Sambil menyerahkan buku menu)

Wardah :

(Liat-liat buku menu.) Saya mau pesen nasi uduk lauk komplit. Minumnya es jeruk.

Pelayan :

(Mencatat pesanan Wardah.) Kalau Masnya mau pesen apa?

Luthfi :

Samain aja kek Mbaknya.

Pelayan :

Baik, tunggu sebentar ya.

Pelayan pergi.

Luthfi :

Mbak Wardah mau ngomong apa jadi ngajak aku ke sini?

Wardah :

Begini, gue sudah memikirkan ucapan Nazieb yang minta Papa baru. Gimana kalau lu aja yang melamar gue dan jadi Papa barunya Nazieb.

Luthfi :

(Diam. Ekspresi antara bingung, bahagia atau sedih.)

VO (Luthfi) :

Kenapa baru sekarang sih minta dilamarnya? 4 tahun lalu gue mengagumi elu, Mbak. Sekarang gue dah punya pacar. Gue bingung harus gimana.

Luthfi :

Gimana ya, Mbak? Aku bingung. Soalnya aku dah punya pacar.

Wardah :

Gue tau lu pasti kaget sama permintaan gue yang mendadak banget. Nggak osah jawab sekarang. Lu pikirin baik-baik aja dulu.

Tiba-tiba Luthfi melihat cewek lewat depan restoran.

VO (Luthfi) :

Itu Mami Gia bukan ya?

Rasa penasaran, membuat Luthfi ingin memastikan.

Luthfi :

Mbak, tunggu sebentar ya. Aku mau ke toilet dulu.

Cut to

22. Mall Ambrukmo - Siang hari pukul 12. 35.

Cast : Luthfi, Gia dan Arianto.

Ternyata Luthfi malah keluar restoran untuk membuntuti Gia.

Gia berhenti di depan outlet Chatime. Terlihat jelas benar itu Mami Gia. Mami Gia asyik bergandengan mesra dengan Arianto.

Luthfi mengepalkan tangan. Gatel banget pengen nonjok Arianto. Namun, ia teringat perkataan ibunya terakhir kalinya.

Flashback

Est > rumah sakit ruangan VIP. Ada meja, kulkas mini, TV dan AC.

Luthfi dan Arianto duduk di sebelah ranjang ibunya.

Bu Dewi :

Nak, mungkin hidup Ibu nggak akan lama lagi.

Luthfi :

Ibu ngomong apa sih? Nggak boleh ngomong gitu.

Bu Dewi :

Pesan Ibu 1, apa pun terjadi, kalian itu Kakak Adek. Nggak boleh berantem dan saling menyakiti.

Flashback cut to

Luthfi :

Ibu bener. Apa pun yang terjadi gue nggak nonjok Mas Ari. Ngadepin Mas Ari bukan dengan otot, melainkan dengan otak.

Cut to.

Back to scene 22.

Wardah :

Aduh, Luthfi ke mana sih? Lama banget ke toiletnya.

Ia menyusul ke toilet ternyata nggak ada. Ia membayar pesanan. Lalu keluar dari restoran. Wardah bingung keliling mall mencari Luthfi ternyata duduk di kursi panjang sebelah pintu masuk mall.

Wardah :

Loh, Luth. Ngapain di sini? Gue nyari lu ke mana-mana.

Hening. Tatapan mata Luthfi kosong. Wardah tahu terjadi sesuatu terhadap Luthfi.

Wardah :

Ya udah kita pulang aja yuk. Kamu ceritanya di mobil aja.

Luthfi mengangguk dan mengikuti Wardah sampai ke parkiran.

Cut to.

23. INT. MOBIL - SIANG HARI PUKUL 12.50.

Cast : Wardah dan Luthfi.

Wardah pokus menyetir mobil Luthfi.

Luthfi :

Mbak, tawaran yang minta aku melamar Mbak Wardah itu masih berlaku? Kalau iya, aku siap melamar Mbak.

Citttt ...

Wardah mengerem mobil secara mendadak. Ia menoleh ke arah Luthfi.

Wardah :

Lu tadi mall tadi kesambet apa jadi tiba-tiba mau tawaran gue? Padahal tadi di restoran lu bilang, lu dah punya pacar.

Luthfi :

Tadi di mall aku liat Mas Ari kumat main perempuannya. Sialnya cewek yang dibawa Mas Ari itu pacarku. Makanya aku mau balas rasa sakit hatiku ke Mas Ari dengan menikahi Wardah.

Harusnya Wardah sakit hati ucapan Luthfi. Namun, ia justru tersenyum puas.

Wardah :

Bagus, sekarang lu WA Mas dan pacar lu itu. Suruh mereka ke rumah gue. Bilang aja ada yang mau lu bicarakan. Penting.

Luthfi :

Siap, Mbak. Etapi Mbak, Mbak kok minta aku melamar Mbak sih? Emang Mbak mau menikah tanpa cinta sama aku?

Wardah :

Emang cinta itu penting? Bagi gue, ada yang lebih penting dari cinta. Rasa saling membutuhkan. Dan gue dari dulu sampai sekarang, butuh elu banget.

VO (Wardah) :

Yes, misi gue dengan Luthfi sekarang sama. Balas dendam ke Arianto. Gue jadi nggak sabar melihat ekspresi Arianto ketika tahu gue akan menikah dengan adik kandungnya. Mampus lu.

Cut to.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
😱nggak nyangka Arianto itu ternyata cowok setia, setiap tikungan ada selingkuhan
3 tahun 1 bulan lalu