Kuingin Dilamarmu
8. Episode 8

38. INT. KAMAR NAZIEB - MALAM HARI 21.00.

Cast :Wardah dan Nazieb.

Cridit title : H-1 akad nikah.

Wardah tak sengaja menyentuh Nazieb. Ia kaget, panas. Buru-buru mengambil thermometer di laci meja. Betapa terkejutnya suhu badannya mencapai 39 derajat celcius.

Wardah melotot dan langsung menelepon Luthfi.

Wardah :

Hallo.

Luthfi (OS) :

Iya, Mbak. Ada apa nelepon malam-malam? Udah kangen lagi ya sama aku?

Wardah :

Gawat. Nazieb demam. Mencapai 39' derajat celcius.

Luthfi :

Oke, aku ke sana. Mbak siap-siap ya. Begitu aku datang, aku langsung ke rumah sakit.

Wardah mematikan telepon. Lalu ngacir ke kamarnya. Ia membuka lemari serta mengeluarkan tas dan memasukkan beberapa pakaian.

Cut to.

39. INT. Arsha Hospital - Malam hari 21.30.

Cast : Wardah, Luthfi, suster dan beberapa pengunjung.

Mobil Luthfi tiba di halaman rumah sakit. Dia langsung menggendong Nazieb dan teriak minta tolong. Beberapa suster datang membawa ranjang dorong.

Nazieb dibawa ke IGD. Wardah dan Luthfi diminta tunggu di luar.

Wardah :

(Menangis) dulu Nazieb pernah demam setinggi ini. Dia step, kejang-kejang dan mati suri bebebarapa jam. Aku takut kali ini dia gitu lagi.

Wardah mondar-mandir panik. Luthfi berdiri dan berusaha menenangkan Wardah.

Luthfi :

Mbak, tenang aja ya. Aku yakin Nazieb nggak kenapa-kenapa.

Wardah :

Kenapa sih harus ada insiden kayak gini di saat besok kita nikah? Apa ini kode alam bahwa kita nggak jodoh? Apa kita batalin aja pernikahan kita?

Camera pan to :

Arianto baru masuk ke rumah sakit, langsung menyaksikan Wardah dan Luthfi berpelukan serta mendengar pembicaraan mereka.

Arianto :

Kalian nggak osah batalin nikahan. Besok kalian tetep nikah. Soal Nazieb biar gue yang jagain. Gue tau gue bukan ayah yang baik. Tapi plis, kasih gue kesempatan untuk merawat anak kandung gue sendiri.

VO (Wardah) :

Bener juga sih. Biar gimana pun dia tetep ayah kandung Nazieb. Gue bakal berdosa banget kalau nggak memperbolehkan dia deket sama anaknya.

Wardah :

Ya udah, lu boleh jagain Nazieb. Awas aja kalau sampai Nazieb kenapa-napa. Gue sunat 3x lu.

Tiba-tiba dokter datang.

Wardah, Luthfi dan Arianto menghampiri dokter.

Wardah :

Gimana keadaan anak saya, Dok?

Dokter :

Alhamdulillah, anak ibu hanya demam biasa. Setelah diinfus dan suntik obat, demamnya sedikit turun. Sekatang anaknya sudah siuman.

Wardah :

(Bernapas lega.) Kami boleh masuk liat dia?

Dokter :

Boleh. Tapi yang masuk dua orang aja ya.

Akhirnya Luthfi dan Wardah yang masuk. Hati Wardah teriris-iris melihat buah hatinya memakai selang infus dan oksigen.

Nazieb :

Ma, maafin aku ya udah sakit. Pasti Mama dan Om Luthfi batalin nikahan.

Wardah :

Kata siapa batal? Tetap jadi kok nikahannya besok. Tapi Nazieb dijagain Ayah Arianto dulu ya.

Nazieb :

Yah, berarti aku nggak bisa liat nikahan Mama dong?

Luthfi :

Tetep bisa dong. Lewat video call.

Nazieb :

Asyik.

Wardah tersenyum melihat buah hatinya bahagia.

Dissolve to.

40. MASJID ISTIQOMAH - PAGI HARI 09.00.

Cast : Wardah, Luthfi, penghulu dan para tamu undangan.

Est > Wardah dan Luthfi duduk berhadapan penghulu. Di sekeliling mereka beberapa tamu undangan. Terutama seluruh AT Family pada hadir. Termasuk Nazneen beserta suaminya.

Sebelum menikahkan Wardah dan Luthfi, penghulu memberikan wejangan seputar pernikahan terlebih dahulu.

Penghulu :

Ananda Luthfi Saputra, apakah engkau siap lahir batin menjadi imamnya saudari Wardah Maulida saat suka dan duka?

Luthfi :

Insya Allah siap.

Penghulu :

(Mengalihkan pandangan ke Wardah.) Saudari Wardah maulida, apakah engkau siap lahir batin menemani hidup Luthfi Saputra saat suka dan duka?

Wardah :

Insya Allah, siap.

Penghulu :

Baiklah, kalau begitu kita mulai saja ijab qobulnya.

Luthfi dan penghulu berjabat tangan.

Penghulu :

Saya nikahkan dan kawinkan engkau Ananda Luthfi Saputra bin ...

Camera pan to : Menyorot kehadiran Gia. Lalu, beralih ke Wardah, Luthfi dan beberapa tamu menoleh ke belakang.

Gia :

Pernikahan ini nggak boleh terjadi. Si Luthfi menghamili saya.

Luthfi :

(Berdiri dan mendekati Gia.) Yakin itu anak saya? Ada buktinya nggak? Sedangkan saya punya bukti bahwa Anda adalah istri siri kakak kandung saya. Kenapa nggak minta pertanggungjawaban ke kandung saya saja?

VO (Gia) :

Sial. Ide Arianto kampret. Dia yang nyuruh gue ngaku hamil anak Luthfi, tapi dia nggak bikin bukti.

(Camera moving menyorot bisik-bisik.)

Ranti :

Loh, inikan yang dulu jadi pelakor di rumah tangga Bu Nazneen, ternyata dia juga istri siri suaminya Mbak Wardah? Bener-bener nggak tau malu ya.

Gia malu setengah mati dan langsung kabur dari pernikahan Wardah dan Luthfi.

Penghulu :

Apakah pernikahan bisa dilanjutkan? Saya masih ada acara di tempat lain.

Luthfi :

Bisa, Pak.

Luthfi dan penghulu berjabat tangan.

Penghulu :

Saya nikahkan dan kawinkan engkau Saudara Luthfi Saputra bin Saputra dengan Saudari Wardah Maulida dengan mas kawin seberat 10 gram dan seperangkat alat salat dibayar tunai.

Luthfi :

Saya terima nikah dan kawinnya Wardah Maulida dengan mas kawin seberat 10 gram dan seperangkat alat salat dibayar tunai.

Penghulu :

Gimana saksi? Sah?

Para saksi :

Sah.

Penguhulu :

Alhamdulillah.

Wardah dan Luthfi saling memasangkan cincin nikah. Wardah mencium tangan Luthfi sedangkan Luthfi mencium kening Wardah. Ada getaran berbeda muncul di hati Wardah.

Helen :

Ciyeeee ... Mbak Wardah mulai hari ini udah nggak jomlo lagi.

Wardah :

(Tersipu malu.) Makanya buruan balikan sama Pak Sahrial biar lu juga nggak jomlo lagi.

Sahrial :

Misi, kok bawa-bawa aku ya?

Wardah :

Hahaha

Cut to.

41. INT. MOBIL - SIANG HARI 12.30.

Cast : Wardah dan Luthfi

Wardah dan Luthfi masuk ke mobil pengantin.

Luthfi :

Berarti malam ini malam pertama kita dong? Kamu mau gituan di mana? Biar aku booking tempat sesuai permintaanmu.

CU :

Pipi Wardah memerah.

Wardah :

(Mencubit lengan Luthfi.) Apaa sih. Inget, pernikahan kita tujuannya apa. Nggak ada gituan sebelum cinta hadir di hati kita.

Luthfi :

Ih, kata siapa nggak ada cinta di hati kita? Dari awal aku sudah jatuh cinta sama kamu. Tapi harus kependam karena kamu dinikahi Mas Arianto. Ternyata jodoh nggak lari ke mana ya.

Wardah terdiam. Hatinya kacau antara bahagia dan bingung jawab apa.

Luthfi :

Berarti udah bisa MP dong

Wardah :

Ih, nggak mau. Nggak suka. Gelay. (Wardah menirukan kalimat yang lagi viral.) Pokoknya nanti aja kalau aku sudah siap.

Luthfi :

Iya deh, aku nggak akan maksa kalau istriku nggak siap. Berarti malam ini kita MP-nya di rumah sakit ya. Nungguin Nazieb.

Wardah :

Nah, itu ide bagus. Aku sih yes.

Cut to.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar