9. 9. Growing Up

29. INT. SEKOLAH - DAY

10 tahun lalu.

KANTIN --

Nala, Jen, Kafi, Fin, Zakiy, dan Ari - 17 tahun - sedang duduk bersama di salah satu bangku kantin, bercengkrama dan tertawa.

NALA (V.O.)

Banyak yang bilang, kalau usia 17 itu belum ada apa-apanya. Masih anak bawang. Masih sedikit yang kita tahu tentang dunia. Masih naif.

Lagu berjudul "Growing Up" milik band XXXX terputar di latar belakang.

XXXX (V.O.)

We were young, we were unrest. What number 17 could possibly mean?

RUANG KELAS --

Nala dan Jen - 17 tahun - duduk sebangku. Keduanya sibuk mencatat penjelasan yang sedang diberikan oleh guru.

XXXX (V.O.)

We passed the balls, placed the bets. What secrets did the "tomorrow" hide?

NALA (V.O.)

Tapi justru di usia 17 itulah, kita mulai belajar banyak hal. Kita melewati banyak fase mencari, mencoba, gagal, lalu coba lagi. Coba terus sampai akhirnya berhasil.

Nala berhenti menulis, lalu bertopang dagu menatap papan tulis lekat-lekat.

JUMP CUT TO:

30. INT. RUMAH - RUANG KERJA - NIGHT

Beberapa bulan sebelumnya.

Nala - 27 tahun - duduk di balik meja kerja. Pulpen dan lembaran-lembaran naskah tergeletak di atas meja.

Sementara itu, ponselnya terus bergetar, layarnya menampilkan sebuah panggilan masuk dari "Mbak Pra". Nala tidak kunjung mengangkatnya.

NALA (V.O.)

Setelah jadi "dewasa", rasanya terlalu banyak tuntutan yang harus dipenuhi.

Nala menghempaskan punggung ke sandaran kursi. Sebelah tangannya memijat bagian belakang leher.

NALA (V.O.)

Setelah jadi "dewasa", kita sering kali lupa kalau sosok kita yang berusia 5 tahun, 11 tahun, 17 tahun - masih terus hidup dalam diri kita sampai sekarang.

XXXX (V.O.)

Everyone assumed we’ve figured it out. When all we do is run and rush to make the cut. Why are there masks and gray cars everywhere?

Nala melirik figura foto yang ada di atas meja, kemudian mengangkatnya. Foto dirinya, Jen, dan keempat personil XXXX yang sedang melompat tinggi. Mereka mengenakan kebaya dan jas, dengan medali kelulusan di dada mereka.

NALA (V.O.)

Ada beberapa orang yang memilih untuk mengubur masa-masa itu atau menjadikannya sebatas kenangan. Ada beberapa orang yang nggak sadar bahwa mereka masih terus terjebak di masa-masa itu, lagi dan lagi.

XXXX (V.O.)

Guess it's just the curiosity that's still on killing. Maybe that's just the ego talking.

FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar