6. 6. Kalau Semuanya Sudah Tepat

12. INT. KERETA - NIGHT

Hari ini.

Kafi duduk berhadapan dengan Fin.

FIN

Laper, nggak? Gue -

Kafi mencomot sepotong kentang goreng dari piring Fin.

FIN

Kebiasaan. Motong orang yang lagi ngomong. (beat) Jadi, gimana?

KAFI

Apanya?

FIN

Nggak usah tiba-tiba jadi bego. Selain Ari, lo adalah yang paling perseptif di antara kita berempat. (beat) Pemberhentian memori lo tadi. Ada guenya, nggak?

KAFI

Lo sendiri?

FIN

Jangan coba-coba mengalihkan pembicaraan.

KAFI

Lo dulu, ntar gue jawab.

FIN

Gue ke konsernya Taylor Swift.

KAFI

Serius? Udah mahal-mahal bayar tiket kereta ingatan, cuma buat nonton ulang konser Taylor Swift?

FIN

Hei! Taylor Swift itu udah jadi favorit gue sejak lama. Orangnya, musiknya, apa lagi liriknya. Beuh, tiap lagunya diputer, hati gue ikutan tersayat. Jadi pengin langsung meluk doi dan -

KAFI

Iya, paham. (beat). Jangan bilang, kalau lo pilih konser Taylor Swift untuk semua pemberhentian memori? Lima-limanya?

FIN

Lo memang mengerti gue, ya. (beat) Tapi gue masih mending. Daripada elo yang isi pemberhentian memorinya masih ngambang.

KAFI

Gue bahkan baru tahu kereta ingatan itu ada kurang dari setengah jam lalu! Ide siapa, sih? Elo? Zakiy? Ari?

FIN

Ide kita bertiga. Bahkan Ari aja setuju, Bro.

KAFI

Maksudnya? Lagian ngapain, sih? Seinget gue, bukannya akhir minggu depan tur konser bagian dua kalian bakal dimulai? Bukannya latihan, malah ngajakin gue naik kereta. Nggak kena marah manajer dan label lo?

FIN

Kaf, kita bertiga cuma mau bantu lo! Kita tahu ada banyak hal yang mengusik pikiran lo.

KAFI

(beat) Tapi ini terlalu berlebihan.

FIN

Lo nyadar, nggak? Belakangan ini lo jadi lebih diem. Elo, yang biasanya nyablak dan impulsif. Sekarang kayak ada dinding tinggi di antara lo dan kita bertiga, lo dan orang-orang lain, lo dan dunia. (beat) Coba inget lagi, kapan terakhir kali lo keluar dari ruang kerja untuk sekadar tarik napas, bukan untuk ketemu kolega atau klien bisnis?

Kafi mengunyah kentang goreng, tidak memberikan tanggapan.

FIN

Ambisiusnya elo sama kerjaan udah melebihi ambis belajarnya anak SMA untuk ujian masuk universitas. (beat) Tapi kita semua tahu kalau itu cuma pengalihan, kan? Lo menyibukkan diri sampai nggak punya waktu untuk mikirin dan ngelakuin hal-hal lain. (beat) Hal-hal yang sebenernya pengin lo pikirin dan lakuin.

KAFI

(beat) Ini gue lagi nggak salah ngomong sama Fin, kan? Temen gue yang suka lawak dan aneh-aneh. Bukan Ari?

FIN

Sialan. (beat) Tapi serius, Bro. Apa yang lo lihat tadi di pemberhentian memori?

KAFI

(beat) Kenapa emangnya?

FIN

Karena itu penting. Ari bilang, ketika seseorang nggak memilih memori spesifik untuk dikunjungi, maka kereta ingatan akan mengantarkan ke memori-memori yang paling relevan dengan kondisi penumpang tersebut. Yang moga-moga bisa sedikit-banyak membantu.

KAFI

Bantu gimana?

FIN

Bantu memahami lo. Your deepest, most honest feelings and thoughts. (beat) Jadi, apa - atau tepatnya, siapa yang lo lihat di pemberhentian memori tadi?

KAFI

(beat) Lo tahu jawabannya, Fin.

FIN

Damn. Susah. Susah, kalau gitu. (beat) Dia segitunya, ya? Sampai lo nggak pernah gubris cewek-cewek lain selama bertahun-tahun ini?

KAFI

Gue kan -

FIN

Iya, iya. Maksud gue, selain yang itu. Seinget gue, lo nggak pernah ada usaha untuk coba deket sama cewek-cewek yang lain.

KAFI

Itu -

FIN

Iya, iya. Jalan sih jalan. Tapi just for the sake of it. Sekarang ini, berapa umur lo? 27? Bentar lagi kita mau kepala tiga, Bro. Kolega dan klien lo nggak bakalan ngacir setelah lo berkeluarga. Malah setahu gue, menikah justru semakin mempererat hubungan bisnis.

KAFI

Itu dia. (beat) Gue tahu maksud lo baik. Tapi gue nggak bakal cepet-cepet nikah cuma karena "udah saatnya". Gue bakal nikah kalau gue rasa udah "tepat". Waktunya, orangnya, semuanya. (beat) Sekarang ini, masih banyak hal-hal yang pengin gue lakuin. Sendiri. Pikiran gue belum mengerucut ke yang satu itu - nikah, settle down.

FIN

Itu juga alasan lo sejak dua bulan lalu rutin ngajakin gue, Zakiy, dan Ari main musik padahal tahu jadwal kita lagi padat?

KAFI

Well, udah lama gue nggak main musik bareng kalian dan -

FIN

Itu semua juga karena Silla yang tiba-tiba ngajakin nikah?

Kafi terdiam.

FIN

Karena lo merasa kalau Silla, cewek "serius" lo selama 2 tahun terakhir ini nggak masuk ke kategori "tepat" versi lo itu?

Kafi masih terdiam.

FIN

So help me, here, Kaf. Gue tahu ini bukan soal main-main. Tapi lo harus segera ambil keputusan. Biar kita semua nggak sakit kepala. Biar nggak ada pihak-pihak yang salah paham dan tersakiti nantinya. Biar elo, jadi tenang.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar