E = mc2
17. KAMU KETAHUAN
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

BAB 17. KAMU KETAHUAN

FADE IN:

82. EXT. ROOFTOP RUKO ASRI ABADI — MALAM

Cast: ASRI, JUZU, TORYN, TOSA, BIMO, SANDE, NANANG, DARYA, RAO, GUTHPAR, BOLDAZAR, MALISYOR, DIRLUM, EXTRAS.

Di rooftop, ASRI memasang antena pemancar, mengundang semua entitas Xaqa yang berada di Bumi. Penerangan lampu di rooftop awalnya remang-remang. Perlahan berdatangan Entitas Xaqa, lama-lama rooftop berubah menjadi terang benderang.

RAO dan BIMO menggantung sprei putih pada satu sisi rooftop. NANANG menyiapkan proyektor.

Di tengah rooftop, tampak JUZU berdiri disebelah TORYN. Di seberang mereka berdiri para senator Xaqa: GUTHPAR, BOLDAZAR dan MALISYOR. Di antara kedua kubu ini, berdiri ASRI dan tujuh Pasukan Xaqa angkatannya.

NOTE: Leher ASRI masih dililit lakban.

Di belakang mereka kelihatan NANANG, SANDE, DARYA, RAO dan BIMO.

GUTHPAR
Sepanjang sejarah Xaqa, baru ini terjadi pertemuan terbuka, yang dihadiri entitas Xaqa dan manusia Bumi.   
BOLDAZAR
Sekarang kita lihat hasil penyelidikanmu, Asri.


RAO maju menunjukkan cameranya ke entitas Xaqa. Lalu dia sambungkan camera ke proyektor layar.

RAO
Maaf, entitas Xaqa, tolong kurangi cahaya Anda semua, supaya video yang mau kupasang di layar dapat terlihat jelas.


Satu persatu Entitas Xaqa meredupkan cahayanya. Seketika berubah temaram penerangan di rooftop ruko.

RAO menyalakan videonya.

NOTE: Selama video diputar, jangan shot layar, tapi (MCU:) gejolak emosi di wajah JUZU. Juga (MCU:) wajah TORYN dan tiga senator Xaqa.

Selesai pemutaran video, RAO berdiri di depan layar.

RAO
Video ini terekam karena tak sengaja. Pria yang menghipnotis saya, mengaku bernama James.


Lalu RAO mundur, gantian ASRI maju. Di depan layar ASRI mengangakan rahang mulutnya dan (CU:) menarik chip dari bawah lidahnya. Chip ini dimasukkan pada converter yang menyambung ke proyektor.

ASRI
Mohon maaf, video ini apa adanya, tanpa sensor.
Ini video pemenggalan kepala saya.


NOTE: jangan shot layar! Hanya terdengar percakapan antara ASRI dan JUZU dan suara saat pemenggalan kepala, serta komentar PREMAN 1, dalam Scene 73.


(INSERT MONTAGES:)

1. (MCU:) Ketegangan wajah NANANG dan BIMO.

2. SANDE menutup muka dan mata dengan jari tangan direnggangkan.

3. DARYA bersembunyi dibalik lengan RAO, tapi tetap mengintip.

4. RAO sok cool, menutupi mata DARYA dengan telapak tangannya, padahal dia menghindari nonton video dan menatap DARYA dengan mesra.

(END OF MONTAGES:)


Video ASRI selesai diputar. ASRI mencabut chip dari converter, membuka mulut dan menancapkannya kembali di bawah lidahnya.

ASRI
Sekarang tolong Entitas Xaqa sila sempurnakan lagi cahayanya.


Langsung berubah terang benderang di rooftop ruko.

ASRI
Sudah kita saksikan “aktivitas” Juzu pada dua video.

ASRI menaikkan kedua telunjuk dan jari tengah bersamaan saat menyebut aktivitas.

(MCU:) wajah JUZU tegang.

 ASRI
Aktivitas yang sengaja dilakukan untuk memfitnah Juzu dan menjatuhkan karirnya.
Kenapa saya bilang fitnah?
Karena Juzu dalam kedua video tadi, bukan Juzu yang saya kenal.


(SFX:) Dengung Entitas Xaqa. (MCU:) Wajah-wajah bingung tiga Senator, Jendral TORYN dan JUZU. Melotot NANANG, RAO, DARYA dan BIMO. Raut wajah mereka tampak resah dan tak percaya.

ASRI memandang JUZU.

ASRI
Komandan Juzu, apakah Anda punya sepatu seperti di video?
JUZU
Tidak, Asri. Itu bukan sepatuku. Aku tidak pernah punya sepatu kulit model seperti itu.
ASRI
Sepatu Cinderella rupanya, ya?


Seluruh hadirin di rooftop terdengar riuh berdengung lagi.

ASRI
Komandan Juzu, apa merk rokok Anda?


Kening JUZU berkerut, lalu dia menggelengkan kepala.

JUZU
Saya tidak merokok. Saya menjaga kesehatan badan Bumi saya.
ASRI
Juzu gadungan pemenggal kepala saya, sangat menikmati setiap isapan rokoknya.


Rooftop ruko kembali riuh oleh suara dengung Entitas Xaqa.

ASRI
Komandan Juzu yang saya kenal, sangat hati-hati, irit, malah agak pelit dengan masalah keuangan. Uang Bumi harus kami cari sendiri. Komandan Juzu tidak seroyal Juzu gadungan dalam video, yang memborong pisau di Rao Blades Bank, membayar puluhan lipat dari harga seharusnya.
Juzu KW ini juga memfitnah Rao. Karena kapak pemenggal kepala saya, dibeli di toko Rao, lengkap dengan grafir merknya.

ASRI mengatur napasnya.

ASRI
Sebelum kami meninggalkan Planet Moya, kami diberi latihan selama satu tahun untuk belajar survive di Bumi.
Pada hari pertama pelatihan, Komandan Juzu memberi kami satu chip yang harus ditancapkan dibawah lidah.
Chip ini segalanya buat kami.

ASRI memandang ke arah JUZU.

ASRI
Pada saat pemenggalan kepala saya, Juzu KW ini tidak mencabut chip saya.
Entah karena dia tidak paham, atau tidak ada yang memberi tahu. Sepertinya Juzu KW ini belum lama jam terbangnya.
Selain chip, Setiap organ badan Bumi kami itu multi fungsi. Mata sekaligus camera. Telinga sekaligus perekam suara. Jari tangan sebagai tombol telekomunikasi, dan lainnya.
Tapi saya bersyukur, Juzu KW ini pemula. Jadi dia tidak mengambil chip, hanya memenggal kepala saya, tapi tidak merusak organ tubuh saya.
Berkat keteledorannya ini, saya survive, walau pemisahan kepala dari badan saya sempat mengakibatkan bercecerannya entitas Xaqa saya.


ASRI berjalan ke proyektor, menyambungkan perangkatnya.

ASRI
Tolong semua Entitas Xaqa redupkan cahaya Anda sekali lagi.


Penerangan di rooftop meredup, ASRI menyalakan video kiriman TOSA. Hadirin di rooftop berdengung lagi. (MCU:) wajah-wajah Xaqa dan teman-teman ASRI di Bumi. Sekian menit sesudahnya, ASRI meminta Entitas Xaqa menyempurnakan cahaya mereka lagi.

ASRI
Darah manusia atau makhluk di Bumi, biasanya berwarna merah. Sementara darah Xaqa, bening.
Pada video ini, yang bening hanya butir air embun. Selebihnya merah. Entah itu darah manusia, atau darah makhluk Bumi yang lain.
Dalam video diperlihatkan tangan para pelaku, tapi tidak dijelaskan, apakah ini pembantaian? Atau penjagalan hewan yang biasa dilakukan setiap hari di muka Bumi ini.
Saat Tosa mengirimkan video ini ke saya, dia takut Komandan Juzu dan Jendral Toryn akan menangkap atau menyiksanya.
Tosa juga mengatakan video ini adalah pembunuhan masal Entitas Xaqa di Bumi.
Setelah Tosa mengirim video ini dan satu paket lain untuk keluarganya di Moya, Tosa dinyatakan hilang atau terbunuh.
Malam ini Dirlum, satu anggota pasukan Xaqa angkatan saya, sudah berhari-hari melacak keberadaan Tosa, akan melanjutkan penjelasan ini.


Beberapa saat kemudian, DIRLUM muncul lewat teleporter. Tangan kirinya menyeret badan manusia mirip Juzu. Tangan kanan DIRLUM mencekal lengan TOSA yang terikat kedua tangannya.


DIRLUM
Selamat malam semua. Saya serahkan Tosa dan cloning badan Juzu, sebagai bukti persidangan di Planet Moya nanti, bersama semua dokumen dan barang bukti lainnya.
Mohon maaf, karena kelelahan fisik dan psikis, saya tidak dapat menceritakan detail semuanya malam ini.
Tosa melakukan semua ini karena ingin menyingkirkan Komandan Juzu dan Jendral Toryn.
Dia berharap menjadi Komandan Bumi.
Terima kasih.


Hadirin riuh berdengung. Serta merta JUZU mendekati TOSA. (MCU:) Tangan JUZU hendak menggampar TOSA, namun dilerai TORYN, ASRI dan Pasukan Xaqa yang lain. Teman-teman Bumi saling pandang dan geleng kepala.

NANANG ke SANDE
Jauh-jauh ke Bumi, cuma belajar fitnah dia.
DARYA ke RAO
Untung Asri teliti, hampir ketipu juga kita semua oleh gadungannya Juzu.              


ASRI mendekati TOSA.

ASRI ke TOSA
Kenapa harus begini?

TOSA menunduk.

TOSA ke ASRI
Aku gak rela Juzu dekat denganmu.
ASRI ke TOSA
Tapi kamu tega memenggal kepalaku.


(AUDIO:) Lagu Aku Cinta Padamu - Koes Plus.

FADE OUT:

FADE IN:

83. INT. KANTOR POLISI — PAGI

Cast: SANDE, EXTRAS

Ditemani EXTRA/Pengacara, SANDE melapor ke Polres Jakarta Selatan. SANDE menceritakan penyekapan, penculikannya dan kejahatan BOS kantornya. (AUDIBLE:)

CUT TO:

84. INT. KANTOR SANDE. SIANG

Cast: EXTRAS

EXTRAS/POLISI mendatangi kantor SANDE, menahan EXTRA/BOSS. POLISI menanyakan lokasi kawanan preman yang menculik SANDE. BOS berkilah. POLISI memeriksa ponsel BOS, dan mendapatkan nomer 3 PREMAN. (AUDIBLE:)

CUT TO:

85. EXT. RUMAH PETAK — SIANG

Cast: PREMAN 1,2,3, EXTRAS

EXTRAS/POLISI menggrebek rumah petak 3 PREMAN, dan menahan mereka. (AUDIBLE:)

FADE OUT:

FADE IN:

86. EXT. ROOFTOP RUKO ASRI ABADI — MALAM

Cast: ASRI, JUZU, TORYN, TOSA, MALISYOR, EXTRAS

(AUDIO:) Lagu Mari-mari - Koes Plus

TOSA dijaga JUZU dan TORYN, menghilang dengan teleporter.

Tiga senator menyilakan semua Entitas Xaqa yang sudah lama menderita di Bumi, satu persatu untuk masuk teleporter.

Mereka semua akan naik pesawat untuk kembali ke Planet Moya.

Di atas rooftop tampak siluet pesawat pensil raksasa.

Entitas Xaqa 1 (OS:)
Pada setiap angkatan pasukan Xaqa di Bumi, selalu saja ada pengecualian seperti Tosa.
Alasan mereka macam-macam. Demi cinta, demi karir, cita-cita, dan lainnya. Kami korban alasan mereka itu. Dan karena kekejaman merekalah, badan Bumi kami dihancurkan. Chip kami dimusnahkan, entitas kami bercerai-berai, sulit dikenali lagi, hingga mustahil kami bisa kembali ke Moya.
Beruntung kami akhirnya bertemu Asri, yang juga hampir tercerai-berai entitasnya, karena kejahatan Tosa.
Blessing in disguise nya, Asri jadi mudah mengenali kami, lalu membantu memulihkan kondisi kami.
Dengan terungkapnya kekejaman Tosa ini, kami akan menyeret semua pelaku yang lain, yang menyebabkan kami terdampar dan menderita di Bumi.
Di Moya sekarang, mereka pasti panik mengetahui kepulangan kami.
Kami bersemangat untuk menggoreng mereka hidup-hidup.


Pasukan Xaqa angkatan ASRI tetap berkeliling Bumi melaksanakan tugasnya, menyerap residu energi. Satu persatu mereka pamit, menggunakan teleporter kembali ke posko masing-masing.

ASRI berdiskusi dengan MALISYOR

MALISYOR
Asri, selesaikan semua pekerjaanmu. Kami pertimbangkan, akhir tahun ini kamu boleh kembali ke Moya.


(AUDIO:) Lagu Panah Asmara – Koes Plus

SANDE berdiri berdampingan dengan NANANG. Tangan NANANG merengkuh bahu SANDE. Tangan SANDE melingkari pinggang NANANG. Kepala SANDE bersender di dada NANANG. NANANG mengecup mesra dahi SANDE.

Di sebelah mereka tampak DARYA dan RAO berdiri berdampingan dan juga berpelukan.

Di antara kedua pasangan sedang mesra berpelukan, ASRI berdiri sendiri.

Berlima mereka melambaikan tangan ke Entitas Xaqa yang satu persatu menghilang dalam teleporter menuju pesawat pensil.

BIMO sibuk merekam kepergian mereka dengan camera.

SANDE
Asri, kamu selamanya tinggal di sini sajalah…
Bimo abangku itu masih jomlo.    

FADE OUT:

FADE IN:

87. LAYAR TV ANALOG — MALAM

Cast: BU KI

Sign-off ala siaran TVRI tahun 80-90an.

BU KI
Hingga di sini tugas saya menyampaikan Cerita Cita Cinta...
(PAUSE:)
Mungkin nyata?
(PAUSE:)
Mungkin sudah terjadi?
(PAUSE:)
Anda siap?
(PAUSE:)
Hati-hati dan waspada!
(PAUSE:)
Sampai jumpa di lain cerita dan MERDEKA!


(AUDIO:) Lagu Rayuan Pulau Kelapa ala penutup siaran TVRI 80-90an. Erix/Endank Soekamti + Simphony Kerontjong Moeda/ Keroncong Plesiran.

https://www.youtube.com/watch?v=GZrp5ADXqy4

Jika credit terlalu panjang, bisa disambung lagi dengan:

Lagu Indonesia Pusaka – Cen Zi en

https://www.youtube.com/watch?v=UDpZ3bm0PrU

FADE OUT:

CREDIT:

END:


-***-

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar