E = mc2
12. MAAFKAN AKU
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

BAB 12. MAAFKAN AKU

CUT TO:

56. EXT. RUKO ASRI ABADI — PAGI

Cast: ASRI, NANANG, BIMO, EXTRAS

INSERT TEXT: PAGI HARI SEBELUM MIRA DATANG.

(AUDIO:) Lagu Nusantara VIII - Koes Plus.

ESTABLISING SHOT:

Matahari belum tinggi, tetapi MRT, bus, kendaraan pribadi, motor, sudah sibuk lalu lalang di depan ruko ASRI ABADI. NANANG dan ASISTEN membuka rolling door resto. BIMO berjalan mendekat, lalu membantu NANANG mengatur kursi dan meja resto.

CUT TO:

57. INT. RESTO NANANG — PAGI

Cast: ASRI, NANANG, BIMO, EXTRAS

(CU:) Jam dinding menunjukkan 06:10 pagi.

BIMO
Selamat pagi Pak Nanang.
NANANG (mengangguk)
Kamu sudah sarapan?
BIMO
Sudah, Pak. Tadi dibeliin Mang Tarna, bu kiki, bubur kacang ijo ketan item.


Dari stasiun MRT, ASRI berjalan mendekati mereka. Seperti biasa ASRI memanggul ransel besar di punggungnya.

NANANG
Ya Gusti, kita baru buka warung, Asri udah patroli keliling. Udah ke mana aja sepagian ini?
ASRI
Biasalah, Nang. Gak keliling, gak kliring setoran aku. 
BIMO
Pagi Bu Asri. Nyaman keliling pake kereta ya, Bu? Kalo gak salah, saya pernah duduk sebelahan dengan Ibu di KRL jurusan Bekasi. Ibu sedang merekam suasana. Tapi saya gak inget, suasana apa, karena saya terus ketiduran.


(INSERT FLASHBACK) SCENE 16:

Tampak ASRI duduk tenang di gerbong KRL. Namun tangannya tetap sibuk mengetik dan mengarahkan perangkat penyerap tenaga yang mirip microphone.

Membuat BIMO yang duduk di sebelah ASRI penasaran.

BIMO
Ngerekam apa, Kak?
ASRI (tersenyum)   
Suasana di MRT.
BIMO (muka penasaran)
Buat apa?
ASRI
Kelayakan energi.

Lalu ASRI menatap dan menghipnotis BIMO, membuatnya menguap, kemudian dengan santai dia menyenderkan punggung dan tidur terlelap. ASRI melanjutkan pekerjaannya.

(BACK TO PRESENT:)

ASRI
Oh ya? Maaf, Bim, aku lupa.
ASRI (VO:)
Duh, inget aja Bimo, untung dia gak sadar kuhipnotis.
ASRI
Eh, ini tadi aku mampir pasar kue Blok M.


Lalu ASRI mengeluarkan sekotak kue dari ranselnya, meletakkan kotak di atas meja resto dan membukanya. (CU:) satu persatu jenis kue basah Indonesia: risoles, lemper, panada, nagasari, bika ambon.

ASRI ke PELAYAN
Mas, tolong teh tawar anget segelas ya. Eh, ini enak loh kuenya, pilih sendiri ya Mas. Ayo, Nang, Bim… mungkin kalian semua udah sarapan, tapi tambah sepotong kue, gak mematikan lah. Kujamin!


PELAYAN mengangguk, dia mengambil sebuah risoles. Dua ASISTEN lain ikut menyerbu kotak ASRI. NANANG dan BIMO tak ketinggalan.

BIMO
Boleh minta buat Mang Tarna, Bu?
ASRI
Boleh dong, sekalian ambil lebih, buat kamu nyemil nanti.


BIMO mengambil empat potong kue, lalu pamit meninggalkan resto. Segelas teh pesanan ASRI datang. ASRI mengangguk, mengucapkan terima kasih (AUDIBLE:).

ASISTEN dan PELAYAN kembali ke dapur. NANANG dan ASRI duduk berhadapan.

(TWO SHOT:) ASRI dan NANANG.

ASRI
Jadi yang bayar gaji Bimo, beneran Sande ya, Nang?
Bimo-nya tahu, gak?


NANANG asyik mengunyah nagasari.

NANANG
Kayaknya sih, Bimo gak tau. Sebenernya Sande bisa aja subsidi langsung, kasih ke abangnya ini.
Tapi kalo Bimo gak ada kerjaan, gak punya temen, gak ada yang ngawasin, dia bisa balik gak karuan lagi.
ASRI
Terus, selama di sini, Bimo ada perubahan?
NANANG
Kata Mang Tarna, dia gak pernah lihat Bimo nyimeng, ngerokok juga enggak.
Waktu kutanya betah gak kerja di sini, Bimo bilang, di sini dia tenang, dia ngerasa kita semua udah kayak sodaranya sendiri.
Eh, sering loh Bimo diajak Rao bikin konten medsos. Dah liat blum?


ASRI menggeleng. NANANG menyalakan ponselnya.

CUT TO:

58. EXT. RUKO ASRI ABADI — MALAM

Cast: BIMO, RAO, EXTRAS

Di bawah lampu jalan warna kekuningan, berdiri BIMO dan RAO tanpa baju, hanya bercelana selutut. Tampak badan BIMO berotot, dan tato di dada dan tangan RAO. Mereka memberi testimony obat gosok anti nyamuk. BIMO membuka botol obat dan memberikannya ke RAO.

RAO
Teman-teman, ini obat ajaib, nyamuk pergi, cewek antri. Gak percaya?

(SFX) Suara nyamuk berdenging menjauh, lalu hilang ditelan kebisingan lalu lintas.

(AUDIO:) Lagu Cubit-cubitan – Koes Plus

Muncul tiga cewek KW: Dua ASISTEN dan PELAYAN resto NANANG. Mereka bertiga lelaki tulen, tapi memakai rok dan sepatu hak tinggi, dandan menor, wig warna warni di atas kepala. Mereka kemudian menempel pada RAO dan BIMO.

BIMO
Tuh kan, Gaes, bener kata temanku ini. Nyamuk pergi, cewek lengket ngantri.
Ayo, buruan beli! Buktikan sendiri, Gaes!

CUT BACK TO:

57. INT. RESTO NANANG — PAGI

Cast: ASRI, NANANG.

ASRI tertawa.

NANANG
Iklan gak jelas pasarnya. Tapi mungkin menghibur. Jadi baru tayang dua hari, viewer sekitar enam ratus ribu. Pembeli produknya malah udah lebih dari sejuta. 
Kalau dari setiap pembelian mereka dapet lima persen, yah lumayan banget.
 ASRI
Baguslah, kalau semua penghuni ruko ini fokus untuk hidup yang lebih baik.
Mereka gak ajak Darya?
NANANG
Laah… Justru Darya yang nyuruh mereka ngonten! 

CUT TO:

59. INT. RAO BLADES BANK — MALAM

Cast: DARYA

DARYA memencet bel, tak ada jawaban. Lalu dia mengetuk pintu, tetap tak ada jawaban dari RAO. DARYA memiliki kunci unit RAO. Dia membuka pintu, ruangan gelap. DARYA masuk dan menyalakan lampu, lalu berjalan sambil memeriksa sekeliling. Dia menghampiri tripod dan meng-off-kan camera.

DARYA mengenakan blus tunik dengan celana panjang bahan katun, bersepatu kets dan membawa tas tangan.

DARYA (mengomel)
Rao ini memang sembarangan. Ninggalin rumah, gak matiin camera. Coba kalau ini kompor, bukan camera. Abis kebakaran seluruh ruko di sini.
Eh, apa ini?


DARYA melihat amplop coklat tersembul dari laci lemari. DARYA membuka laci dan membaca tulisan ‘untuk DARYA’, lalu dibukanya.

DARYA (tetap ngomel)
Bener-bener anak satu ini. Duit sebanyak ini cuma ditarok dalam laci, gak ada kuncinya lagi. Coba kalo ada pencuri masuk. Lenyap uang ini!

DARYA menyimpan amplop berisi uang ke dalam tas tangannya.

DARYA (bicara sendiri)
Ke mana lagi perginya Rao ini? Katanya malam ini mau bikin konten lagi.

DARYA menelpon RAO dengan ponselnya. Tidak diangkat. Lalu dia menulis text ke ponsel RAO. Hanya satu centang, berarti tidak sampai, atau RAO di luar jaringan. Putus asa, DARYA akhirnya menulis pesan pada selembar kertas.

‘Jam 20:00 aku sudah siap di tokomu ini, Rao. Kamu ntah kemana. Uang dalam amplop, aku simpan. Kabari aku kalau kamu pulang.’ 

FADE OUT:

FADE IN:

BACK TO:

55. INT. UNIT HUNIAN NANANG — SIANG

Cast: NANANG, MIRA.

NANANG mengenakan baju chef, celana hitam. MIRA berdaster batik, rambut berturban handuk.

(AUDIO:) Lagu Maafkan aku – Koes Plus

(POV) NANANG: wajah MIRA dengan ragu-ragu memandangnya.

MIRA
Maaf, Kang.
NANANG
Jadi, kamu surprise pulang ini cuma mau pamit?


MIRA mengangguk. (POV) MIRA: wajah NANANG sedih dan kuyu. NANANG menggandeng MIRA kembali ke sofa. Mereka duduk bersebelahan. NANANG menggenggam kedua tangan MIRA. Mata NANANG menatap (CU:) cincin pernikahan mereka. MIRA menunduk.

NANANG
Kita berdua tahu, Mir. Dari kecil cita-citamu ingin hidup di luar negri dan keliling dunia.
Sekarang, kamu mampu mewujudkannya sendiri.
Kamu istriku, aku bisa sajmelarangmu pergi. Tapi aku tahu pasti, dalam hatimu kamu pasti tidak terima. Mimpimu kupatahkan. Kamu tidak akan berbahagia lagi hidup bersamaku.
Aku berusaha sekuat tenaga, Mir.
Kalau kondisi restoku seperti ini terus, aku bisa cuti sebulan, terus kita pergi plesir, jalan bareng ke negri manapun yang kau mau.

Mata NANANG berkaca-kaca

NANANG
Tapi aku tidak mau hidup di negri asing, Mira. Aku lahir di sini. Orang tua, nenek kakek, leluhur kita, semua lahir dan hidup di sini. Kita tidak kekurangan di sini, kenapa harus mengais rejeki di negri orang?

Satu tangan MIRA memeluk NANANG. Tangan MIRA satunya lagi, yang jari manisnya bercincin, tetap digenggam NANANG.

(SFX:) suara isak tangis. NANANG tetap menunduk menatap cincin pernikahan mereka.

(AUDIO:) Lagu Keroncong Cincin – Koes Plus.

CUT TO:

60. INT. TAKSI VAN — PAGI

Cast: MIRA, NANANG, EXTRAS

INSERT TEXT: KEESOKAN HARINYA

(AUDIO:) Lagu My Lady – Koes Plus

NANANG dan MIRA duduk berdampingan di kursi penumpang dalam taksi van. Di depan mengemudi EXTRA/DRIVER. Mereka sedang di jalan tol menuju kampung halaman, Desa Berdikari Sejahtera.

(POV) MIRA: NANANG mengenakan kaca mata hitam, baju kaos polo biru langit, celana jeans. NANANG memandang ke luar jendela. Tangan NANANG menggenggam tangan MIRA.

DRIVER/EXTRA
Kalau weekend macet total sepanjang jalan ini. Untung hari ini hari kerja, jadi lancar jaya. Tadi Bu Asri pesan, nanti saya harus tungguin Pak Nanang? 


(POV) DRIVER: dari kaca spion terlihat NANANG mengangguk. 

MIRA membuka tasnya, mengambil sebungkus biskuit dan menyodorkannya ke NANANG. NANANG menggeleng. MIRA mengendikkan bahu, lalu mengangsurkannya ke DRIVER.

DRIVER
Terima kasih Bu Mira.

(POV) DRIVER: gapura Desa Berdikari Sejahtera.

DRIVER
Sampe dah kita. Sekarang ke mana, Pak?
NANANG
Setelah masjid kubah emas itu, belok kanan, Pak. 
Kita langsung ke rumah orang tuamu, ya Mira?

MIRA mengangguk.

CUT TO:





Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar