E = mc2
15. ALIEN ASRI
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

BAB 15. ALIEN ASRI

FADE IN:

70. EXT. RESTO NANANG — SIANG

Cast: ASRI, SANDE, BIMO, PREMAN 1,2,3, EXTRAS

(AUDIO:) Lagu Rahasia Hatiku - Koes Plus.

Pada area parkir depan resto, terparkir mobil van. PREMAN 1 duduk di belakang kemudi.

(INSERT MONTAGES:)

1.SANDE keluar resto dipepet PREMAN 2 dan 3. Mereka mengancam SANDE, mengeluarkan selembar kertas berisi pernyataan bermaterai, memaksa SANDE tanda-tangan. SANDE menolak. Kemudian PREMAN 2 dan 3 menyekap SANDE, membekap mulut SANDE dengan duck tape dan mengikatnya.

2.ASRI melihat kejadian ini ketika keluar dari resto NANANG. ASRI teriak ke arah PREMAN itu, berlari ke mobil van, ingin membantu melepaskan SANDE.

3.SANDE sudah diikat di dalam van. PREMAN 2 dan 3 kemudian mengeroyok ASRI, membekap mulutnya dan mengikat kedua tangan ke belakang. ASRI berusaha menghipnotis mereka, tidak mempan. Mereka seperti terlindungi.

4.BIMO selesai istirahat siang. BIMO melihat ASRI dipaksa masuk van. BIMO berusaha mengejar, tapi kalah cepat. Van sudah bergerak.

5.Kemudian BIMO membuka pintu mobil SANDE, duduk di belakang kemudi, tapi tak menemukan kunci. BIMO berteriak kesal, keluar mobil dan melihat motor butut Mang Tarna. Buru-buru BIMO menstaternya dan mengekori van penculik.

(END OF MONTAGES:)

SANDE berkemeja putih lengan panjang digulung, celana hitam, sepatu pantopel hak sedang. ASRI mengenakan kaos berhoodie /capuchon, celana jeans, sepatu kets. BIMO berseragam satpam ruko.

CUT TO:

71. INT. MOBIL VAN — SIANG

Cast: PREMAN 1,2,3, ASRI, SANDE.

Dalam mobil van, ASRI dan SANDE duduk di bangku penumpang di bagian tengah. PREMAN 1 mengemudi, PREMAN 2 duduk disampingnya. PREMAN 3 duduk di bangku belakang.

Kedua tangan ASRI dan SANDE terikat ke belakang. Wajah keduanya ditutupi karung.

NOTE: karung yang sama dipakai JUZU saat berbelanja di Rao Blades Bank, dalam Scene 56.

ASRI mencoba telepati dengan SANDE. ASRI menanyai SANDE, tanpa menggunakan indra, tanpa buka mulut, langsung dari pikiran.

ASRI (VO:)
Apa masalahnya, Sande? Ini kali yang kedua aku bantu kamu.

SANDE terhenyak, menengok ke arah ASRI, walaupun kepala mereka sama-sama ditutupi karung.

SANDE (VO:)
Benar kata Nanang, kamu ini peri ya, Asri? Kamu bisa menembus pikiranku.
Eh, kamu bilang, ini kejadian yang kedua, kamu bantu aku, yang pertama kapan?


ASRI (VO:)
Kamu dikeroyok mereka bertiga di gedung parkir kantormu. Apa masalahnya, Sande?


(FULL SHOT:) Keadaan dalam van yang sedang berjalan. PREMAN 2 menyalakan sebatang rokok, lalu menyelipkan pada bibir PREMAN 1. Van tidak ber-AC, semua jendela terbuka. Kecuali jendela disamping ASRI dan SANDE, tertutup rapat.

SANDE (VO:)
Beberapa kali bosku menyelipkan senjata dan barang terlarang di antara bahan komoditi impor, dalam peti kemas perusahaan kami.
Aku punya bukti dokumen, foto-foto dan pengakuan staf mengenai penyelundupan ini.
Saat ku konfrontir Bosku, dia belagak bersih. Setelah itu, untuk sementara waktu isi container kami balik normal lagi, sesuai yang tertera dalam dokumen.
Belakangan, bosku kumat lagi, Dia menyelipkan mobil mewah dalam container.
Setiap hari minggu aku suka gowes keliling Jakarta. Kebetulan pas mereka buka container itu, aku gowes sampai ke gudang kami di Priok.


(INSERT FLASHBACK:) SCENE 26

Minggu pagi, (SFX:) suara lonceng gereja, jalan relatif sepi kendaraan, EXTRAS/orang-orang jalan kaki, lari, senam, olahraga beramai-ramai.

SANDE dan EXTRAS bersepeda melewati ruko ASRI ABADI. (POV) SANDE: banner pameran lukisan di lantai dasar, pembukaan pameran hari ini untuk umum. Juga pameran blade di lantai dua. Selain itu SANDE melihat papan nama resto NANANG NUSANTARA di sebelahnya.

(END FLASHBACK:)

SANDE (VO:)
Terang-terangan mereka turunkan tiga mobil dalam peti, di atas tumpukan karung gandum dan kedelai. Mereka juga gak peduli, waktu melihat aku santai merekam semuanya. 
Hebatnya, penyelundupan ini tak pernah terlacak pihak berwenang. Aku gak tau permainannya seperti apa.
Selama ini Bosku lapor ke pemegang saham, semua baik-baik aja.
Tapi, dua dari pemegang saham mayoritas, sahabat almarhum Bapakku. Mungkin karena inilah, Bosku gak berani memecat aku.
Sudah juga kulaporkan masalah penyelundupan ini ke sahabat Bapakku itu.   
Eh, Asri, kamu bisa menerima ceritaku ini?


ASRI (VO:)
Cristal clear, Sande. Semua ceritamu bisa kusimak dengan baik.


SANDE (VO:)
Inikah yang namanya telepati? Kirim berita atau cerita lewat frekuensi pikiran?


ASRI (VO:)
Betul, Sande.


CUT TO:

72. EXT. WARUNG NASI — SIANG

Cast: PREMAN 1,2,3, ASRI, SANDE.

PREMAN 1 menghentikan mobil van di depan warung nasi.

INTERCUT TO:

71. INT. MOBIL VAN — SIANG

Cast: PREMAN 1,2,3, ASRI, SANDE.

Dalam van terdengar (SFX:) suara perut PREMAN 1 bergolak kelaparan. PREMAN 2 duduk di sebelah PREMAN 1, menoleh.

PREMAN 2
Kenapa berhenti di sini?
PREMAN 1
Laper, Bro. Sebentar aja. Toh dua cewek ini udah diikat.


PREMAN 1 keluar mobil diikuti PREMAN 2 dan 3. PREMAN 1 mengunci pintu mobil dari luar tergesa-gesa, sampai dia lupa, tidak mengunci pintu di sebelah ASRI dan SANDE. Ketiga PREMAN berjalan terburu-buru meninggalkan mobil, masuk ke Warung Nasi.


ASRI
Mana tanganmu, Sande? Cepat kita buka ikatan ini.


ASRI dan SANDE duduk miring supaya mendekatkan tangan mereka. ASRI dapat meraih tangan SANDE dan membuka ikatannya. Setelah lepas, SANDE membuka karung penutup kepalanya, bernapas lega sebentar, lalu membuka ikatan tangan ASRI. Kemudian SANDE dan ASRI membuka ikatan di kaki masing-masing. Keduanya bebas.

INTERCUT TO:

72. EXT. WARUNG NASI — SIANG

Cast: PREMAN 1,2,3, ASRI, SANDE, BIMO

(AUDIO:) Lagu Lama Sekali - Koes Plus.

BIMO dengan motor butut berhenti di sebelah mobil van penculik. SANDE membuka pintu. Mereka bertiga mencoba naik 1 motor. Tapi motor butut itu tidak bisa bergerak. Lalu ASRI turun dari boncengan.

SANDE merogoh kantung celananya, mengeluarkan kunci mobilnya dan GPS tracker. SANDE melepas GPS tracker dan memberikannya pada Asri.

SANDE
Maaf, Asri, motor butut ini gak kuat ngangkut kita bertiga. Tolong sembunyikan tracker ini dalam sepatumu, supaya kami bisa melacak keberadaanmu. Secepatnya kami akan kembali membebaskanmu.


ASRI menerima tracker dan meyelipkannya dalam sepatu.

3 PREMAN sudah selesai makan, keluar warung dan melihat SANDE dibonceng BIMO. ASRI tidak bisa ikut dibonceng, terpaksa ditinggal. Mereka menyekap ASRI lagi.

ASRI berusaha tenang. Dia diikat lagi tangan dan kakinya. Kepalanya ditutup lagi pakai karung

CUT TO:

73. INT. HANGAR — SIANG

Cast: ASRI, JUZU, EXTRAS

Dalam hangar ASRI duduk, tangan tetap terikat ke belakang. Ikatan kaki sudah dilepas. PREMAN 1 membuka karung penutup kepala ASRI dan duck tape pembekap mulutnya.

ASRI mulai memainkan hipnotisnya. Tetap tidak berhasil. Ada entitas yang mencegah/melindungi ketiga preman ini.

Langkah kaki dan bunyi keletokan sepatu kulit JUZU masuk ke hangar.

(INSERT FLASHBACK:) SCENE 56:

Saat JUZU berbelanja di RAO Bank Blades.

RAO membuka pintu, menyilakan JUZU masuk. JUZU mengenakan kemeja putih, celana jeans, sepatu kulit dan ransel. (CU: celana jeans dan sepatu kulit JUZU.

(BACK TO PRESENT:)

Sepatu dan celana panjang JUZU di Blades Bank, sama dengan yang dipakainya di hangar ini.

NOTE: camera shot hanya kaki dan sepatu JUZU.

ASRI kaget, gak percaya, memandang ke JUZU. Camera tetap pada kaki dan sepatu JUZU.

ASRI (melotot)
Kamu?


Tangan JUZU menjentikkan sisa rokok, lalu dengan sepatu menginjak/mematikannya. Camera shot ke tangan, rokok, kaki dan sepatu. Pinggang ke atas jangan di shot.

 ASRI
Kenapa harus pake preman? Apa susahnya menangkap aku? Kamu dan Toryn bisa langsung ke kamarku untuk menangkap aku. Atau kalau kalian takut aku kabur, kalian bisa bawa seluruh pasukan Xaqa di Bumi untuk mengepungku, di kamarku, tanpa merepotkan manusia.


JUZU (OS:) tertawa.
Apa susahnya mengikuti aturan leluhur, Asri? Sejak zaman moyang manusia, mereka senang bergaduh. Lebih mudah menaikkan tensi emosi manusia, lalu serap tenaga prana supranatural dan spiritualnya. Daripada harus mendamaikan mereka.


ASRI
Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak sepakat. Demi Xaqa, sudah kita selesaikan, tidak ada lagi masalah dengan cara dan teknik yang kita gunakan, yang penting energi yang terserap memenuhi syarat.


JUZU (OS:)
Demi Xaqa dan demi kelanggengan kami, Asri. Kapan kamu menyadari, teknik penyerapan energi dengan cara yang baru akan menyingkirkan cara yang lama, Toryn dan aku.
Semua yang berhubungan dengan cara yang lama, jadi tidak relevan lagi.
Tapi kamu dan penemu cara yang baru itu akan menggantikan kami dan mendapat kedudukan di Xaqa.
No hard feeling, Asri. Ini cuma masalah survival


ASRI
Bodohnya aku, percaya semua omonganmu, rayuanmu, janji-janji manismu.  


JUZU (OS:)
Naif sekali kamu, Asri. Buta karena cinta.


JUZU terkekeh, lalu berteriak pada PREMAN 1

JUZU (OS:)
Dol, siapkan kapaknya.


PREMAN 1 (OS:)
Siap, Bos.


Wajah ASRI berubah tegang. Rahangnya mengatup erat.

NOTE: camera shot tangan JUZU.

Tangan JUZU melumpuhkan ASRI dengan memegang tengkuknya, sebagai kunci untuk melepas entitas Xaqa ASRI dari badan manusia bumi nya. Lalu JUZU menarik entitas ASRI kedalam kepalan tangannya, sekaligus mengunci frekwensi ASRI ke Planet Moya. ASRI langsung lunglai tidak bisa bergerak. Diam pasrah.

JUZU
Kamu sudah kubebaskan, Asri. Kamu tidak akan merasakan sakitnya.


Ketiga preman memaksa ASRI berlutut, lalu mendorong leher dan kepala ASRI agar bertatakan bongkah kayu. (CU) Wajah ASRI menutup matanya. PREMAN 1 mengayunkan kapak tinggi ke udara.

(BLACK SCREEN)

Bruk terdengar suara kapak menebas daging dan tulang. Lalu senyap.

PREMAN 1 (OS:)
Boss, darahnya gak merah tapi bening. Dia ini demitkah?


JUZU (OS:)
Iya, cepat pisahkan badan dan kepalanya. Ambil dompet dan hapenya.


JUZU membuka tangannya, melepas entitas astral ASRI. Entitas itu bertebaran ke seluruh ruangan, seperti titik-titik cahaya.

NOTE: Screen perlahan kembali normal, dari out focus/blur ke focus/terang.       

(AUDIO:) Lagu Selamat Berpisah - Koes Plus.                                           

FADE OUT:

FADE IN:


74. EXT. RUKO ASRI ABADI. SORE.

Cast: NANANG, SANDE, BIMO

(AUDIO:) Lagu Dini - Koes Plus.

BIMO memboncengkan SANDE, tiba di parkiran ruko. SANDE segera masuk resto NANANG, dan keluar lagi bersama NANANG. SANDE menyerahkan kunci remote mobil ke NANANG. Lalu NANANG memencetnya, (SFX:) suara error, karena pintu tidak terkunci.

NANANG
Kamu tinggalin mobil gak dikunci?


SANDE
Lah, begitu keluar resto, aku buka pintu mobil, mereka mepetin aku. Trus aku diiket dan dibekep. Gak sempet lagilah kukunci.


NANANG masih mengenakan baju chef nya. BIMO memakai seragam satpam ruko. SANDE berblus putih, celana panjang hitam.

SANDE duduk di sebelah NANANG dan BIMO duduk di belakang.


BIMO
Kamu takut, kalo aku yang nyetir, bakal tabrakin mobilmu lagi, Sande?.


SANDE menggeleng.

SANDE
Kamu bilang SIM A mu mati, kan, Bim? Udah diurus? Kita musti cepat-cepat selamatkan Asri. Nanti kalo ada razia polisi, kamu nyetir gapake SIM, lama urusannya.
Sekarang aku mau cek GPS track, mudah-mudahan berfungsi.


SANDE memencet-mencet touch screen GPS di dashboard dan tampak blink-blink merah di daerah selatan.


SANDE
Ini lokasi Asri, Nang.


NANANG mencoba zoom-in memperbesar peta di layar, dan NANANG mengangguk mantap.


NANANG
Aku lumayan kenal daerah ini. Mudah-mudahan belum macet sekarang.


NANANG menginjak kopling, mendorong tongkat persneleng, menginjak gas, dan mobil melaju. 

FADE OUT:

FADE IN:

75. INT. HANGAR. SIANG.

Cast: ASRI, JUZU, PREMAN 1,2,3

(AUDIO:) Lagu Lagi-lagi - Koes Plus.

Dalam ruang hangar berkerlipan cahaya entitas ASRI.

PREMAN 1 memasukkan (SOFT FOCUS:) kepala ASRI ke plastik sampah hitam. Lalu dia ke luar ruang dan membuangnya ke bak sampah. (SFX:) bunyi membuka tutup bak sampah dari plastik. Bunyi glodakan benda berat dibuang ke dalam bak sampah.

(MCU:) PREMAN 2 dan 3 mengambil dompet dan hape ASRI dari kantung celana. Mereka lalu menggulung badan ASRI ke dalam tikar plastik, lalu menggotongnya ke dalam mobil van. Mereka pergi (SFX:) bunyi deru van menjauhi hangar.

JUZU menghilang dengan teleporter. 

Sepeninggal PREMAN dan JUZU, dalam hangar butir-butir cahaya entitas ASRI menyatu lagi. Lalu entitas ASRI masuk ke dalam kepalanya di tempat sampah, dan berusaha mengunci tengkuknya sendiri. Setelah itu kepala ASRI mengumpulkan sisa tenaga dan melayang mengejar van.

CUT TO:

76. EXT. TELAGA — SIANG                          

Cast: KEPALA ASRI, BADAN ASRI, PREMAN 1,2,3

Di tepi telaga, 3 PREMAN mengikatkan batu-batu besar di atas gulungan tikar plastik, lalu memindahkannya ke atas sampan nelayan, mendayung sampan ke tengah telaga dan melemparnya.

Tikar plastik perlahan tenggelam. Gelembung air naik ke permukaan telaga. 

(AUDIO:) Lagu Mak Engket – Koes Plus

KEPALA ASRI bersembunyi di atas pohon, menunggu kawanan PREMAN selesai dengan aksinya. Setelah van PREMAN pergi, KEPALA ASRI menyelam mencari karpet isi badannya.

BADAN ASRI keluar dari telaga. Bajunya basah kuyup. Tangannya mengempit kepalanya di ketiak.

CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar