E = mc2
2. DARYA

BAB 2. DARYA

CUT TO:

10. GERBONG KERETA — MALAM

Cast: ASRI, DARYA, EXTRAS  

(AUDIO:) Lagu Kereta pi - Koes Plus.

Dalam gerbong kereta eksekutif, tampak penumpang sudah duduk masing-masing pada kursinya. Kereta siap berangkat.

(SFX:) peluit, pintu ditutup dan suara gesekan roda dengan rel.

 

PETUGAS KA (OS:)
Selamat petang hadirin se, dalam beberapa menit Kereta Kencana ini akan berangkat dari Yogyakarta ke Jakarta.
Perjalanan akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih delapan jam dan tiga puluh menit.
Kereta ini akan berhenti di Wates, Kebumen, Gombong, Purwokerto, Ciledug, Cirebon, Jatinegara dan Pasar Senen.
Selamat menikmati perjalanan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk berkereta bersama kami.

 

Good evening Ladies and Gentleman, in few minutes, Kereta Kencana will depart from Yogyakarta to Jakarta. It will take us within eight hour and thirty minutes.
This train will stop at Wates, Kebumen, Gombong, Purwokerto, Ciledug, Cirebon, Jatinegara and Pasar Senen. We wish you a pleasant journey, and thank you.


ASRI berjalan tergopoh-gopoh mencari dan mencocokkan tiket dengan angka di atas kursi. (CU:) tiket ASRI. (CU:) nomer kursi. ASRI dapat kursi dekat jendela. 

DARYA sudah duduk di kursi ASRI. Lalu DARYA sadar, menengok ke ASRI, tersenyum dan berdiri, akan keluar ke lorong dan menyilakan ASRI duduk di kursinya.

Namun ASRI mencegah DARYA pindah, langsung duduk di kursi dekat lorong.

DARYA
Tinggal di Jakarta, ya Mbak? Di daerah mana?


ASRI
Blok A, Jalan Fatmawati. Mbak di mana?


DARYA
Tolong panggil saya Darya aja ya? Kayaknya kita seumuran. Saya tinggal di Jogja, ini ke Jakarta nganter lukisan.                          


DARYA mengelus bungkusan pipih di sampingnya.

(POV) ASRI: wajah DARYA. (CU:) Tampak beberapa kerutan halus di kening, pipi dan bawah mata DARYA. Berhelai uban tampak nyata di kepala DARYA.

Sementara (CU:) kulit wajah ASRI kencang dan mulus. Rambutnya hitam legam. 

ASRI (VO:)
Perempuan Bumi sering merasa lebih muda dari kenyataan aslinya. Tapi biarlah, kalau dia bahagia merasa seperti itu. Aku pun tidak dirugikan.
ASRI
Saya Asri. Boleh tahu seperti apa lukisannya?


DARYA membuka ponsel dan menunjukkan slide karya-karyanya. Mata ASRI berbinar kagum melihatnya.

DARYA
Maaf julid ya Asri, ke Jogja urusan kerja? Atau liburan?
ASRI
Dua-duanya.
DARYA
Mungkin kantor Asri memerlukan dekorasi, lukisan penyegar atau pemanis ruangan, saya siap mengerjakannya.


ASRI tersenyum, lalu menggeleng kepala.

ASRI
Saya gak kerja di kantor, Darya. Tapi saya punya ruko. Mungkin kamu bisa sewa untuk ruang pamer lukisanmu. Lokasinya strategis, persis di depan stasiun MRT. Areal parkirnya juga cukup luas.


ASRI gantian menunjukkan foto-foto rukonya di ponsel. DARYA tampak tertarik.

DARYA
Bagus rukomu. Pasti mahal sewanya?
ASRI
Terima kasih. Buat Darya, gak mahal, sewa setahun, gratis 2 bulan.


DARYA tampak tak percaya.

DARYA
Yang bener? Eh, Asri sudah berkeluarga?


ASRI kembali menggeleng kepala. Lalu tersenyum.

ASRI
Kamu sendiri, Darya, single atau ganda campuran?


DARYA (tersenyum)
Anakku tiga, Asri. Yang sulung sudah lulus S1, sekarang kerja di Balikpapan.
Yang tengah masih kuliah di Jogja, tinggal bareng aku. Si bungsu menemani Eyangnya di Surabaya.

                                               

INTERCUT TO:

11. INT. RUMAH DARYA — PAGI

Cast: -

(AUDIO:) Pagi Yang Indah - Koes Plus.

Pada dinding ruang keluarga rumah DARYA terpajang foto pernikahan, foto keluarga, foto wisuda Sulung. Piagam penghargaan dan piala.

                                               

INTERCUT TO:

10. GERBONG KERETA — MALAM

Cast: ASRI, DARYA, EXTRAS 

Raut wajah DARYA tiba-tiba berubah sendu. 

DARYA
Aku dan bapaknya anak-anak sudah pisah sekitar tiga tahunan lalu. Sejak menikah, hobi suamiku mengurus burung. Perkutut, cucak rowo, jalak, macem-macemlah. Sampai sering lupa dia menafkahi istri dan anak-anaknya.
Kalau burungnya menang lomba, kadang kami kebagian sedikit uang dan hadiah. Tapi seringnya uang hadiah habis untuk membeli burung baru atau pemeliharaannya.                   

                                  

INTERCUT TO:

12. EXT. TERAS RUMAH DARYA — PAGI

CAST: EXTRA/SUAMI

Sepanjang ujung kanopi teras ruang keluarga tampak berjejer kandang burung, SUAMI Darya sibuk mengurus burung-burungnya.


INTERCUT TO:

10. INT. GERBONG KERETA. MALAM

Cast: ASRI, DARYA, EXTRA/PETUGAS KA     

DARYA
Terpaksa aku buka catering, jual kue dan roti, juga nyambi jual batik dan lurik. Alhamdulillah, Asri, walau dapatnya receh, cukup buat kami hidup dan biaya sekolah anak-anak.
Setelah sulungku mentas, dia bantu biayain adiknya kuliah, aku mulai menekuni hobbyku dulu, melukis. Alhamdulillah, mulai banyak juga yang pesan dan beli lukisanku.


ASRI (VO:)
Luar biasa Darya. Luar biasa perempuan Bumi. Sanggup bertahan lama dalam pernikahannya, padahal suami tidak menafkahi materi. Sampai lahir tiga anak dan Sulung lulus S1.


DARYA terus bercerita (AUDIBLE:). ASRI diam menyimak. Seorang PETUGAS KA memeriksa tiket. DARYA menunjukkan tiket kertas. ASRI menunjukkan tiket dari ponselnya. PETUGAS KA berlalu.

DARYA melanjutkan curhatnya.

DARYA
Selain kerjanya ngurusi perkutut, belakangan suamiku mulai ikut-ikut temannya main saham. Bodoh dan cerobohnya dia, saham bodong yang dibeli. Kalau kuingatkan, dia ngamuk, terus mulai main fisik. Sampai akhirnya dia diusir Sulungku dan diancam anak-anak, tidak boleh pulang ke rumah kami.

                                              

INTERCUT TO:

13. INT. RUMAH DARYA — SIANG

Cast: DARYA, SUAMI, SULUNG

INSERT MONTAGES:

(AUDIBLE:)

1. Dalam ruang keluarga tampak SUAMI melemparkan tumpukan kertas ke arah DARYA, sambil marah-marah.

2. Ketika SUAMI hendak menampar DARYA, tangannya dicekal SULUNG. Mereka siap beradu fisik.

3. DARYA terlihat histeris menangis dan berusaha memisahkan mereka.

4. SULUNG menunjuk-nunjukkan jari ke muka SUAMI dan menyuruh keluar. Wajah SULUNG dan SUAMI sama-sama merah padam.

5. DARYA meratap sambil memegangi tangan SULUNG.

6. SUAMI keluar ruangan.

END OF MONTAGES:

                                                           

INTERCUT TO:

10. INT. GERBONG KERETA — MALAM

Cast: ASRI, DARYA, EXTRA/PETUGAS KA     

(POV) ASRI: mata DARYA menerawang dan air mata mulai menggenang.

ASRI
Di Jakarta nanti, kamu nginep di mana?
DARYA
Rumah kakakku di Pejaten. Gak jauh kan dari rukomu?

ASRI mengulurkan tisu ke DARYA.

DARYA menyeka air matanya sebelum tumpah.

ASRI
Di Jakarta semua dekat, Darya. Yang bikin jauh, eh, lama, cuma macetnya.
Tolong kabarin aku kalau kamu ada waktu, kita bisa ketemu lunch atau diner, atau mungkin kamu berminat melihat rukoku, ya? Nanti kupesenin taksi langgananku. Dia hafal jalan tikus seDKI. Ke mana pun rasanya jadi lebih cepat & dekat.


PETUGAS KA mendorong kereta makanan, lalu membagikan box isi makan malam pada DARYA, ASRI, dan penumpang lain.

Setelah makan, (AUDIBLE:) DARYA dan ASRI ngobrol lebih lanjut dan tampak makin seru. (CU:) Jam 23:30 di ponsel DARYA. ASRI menatap mata DARYA, lalu menghipnotis agar DARYA segera tidur.

Begitu DARYA terlelap, ASRI mulai bekerja, menyalakan perangkatnya dan mulai menyerap ketenangan minda DARYA. Juga energi prana penumpang lainnya. Seketika melonjak tinggi gelombang energi dalam perangkatnya. Lalu dengan parabola mungil yang terhubung pada perangkatnya, ASRI mengirim gelombang energi ke HQ Pasukan Xaqa di Antartika. Setelah cukup target, HQ kemudian mengirimnya ke Planet Moya.

(AUDIO:) Lagu Ojo Podo Nelongso - Koes Plus.                                             

DISSOLVE TO:

14. EXT. RUKO ASRI ABADI — PAGI

Cast: ASRI, NANANG 

(AUDIO:)

Berbekal foto baliho di ponsel, NANANG naik MRT datangi ruko ASRI ABADI. 

Pagi hari di depan Ruko, tampak NANANG berdiskusi dengan ASRI. Mereka lalu inspeksi fisik ruko yang akan NANANG sewa. ASRI menunjukkan setiap lantai ruko. Seperti lazimnya ruko, satu ruang terbuka tanpa sekat. NANANG tampak berpikir dan mengira-ngira lay-out restonya nanti.

ASRI
Gak usah kelamaan mikirlah, Nang. Mumpung aku lagi baik, nih. Sewa setahun, bonus gratis dua bulan. Mana ada tempat lain yang kayak gini? Nanti kamu nyesel lho, kalo semua unit sudah laku.
NANANG
Masih bisa turun dikit lagi gak, ya, Asri?
ASRI
Kamu jago nawar, Nang. Kalah deh emak-emak. Tapi, karena aku belum emak-emak, aku musti hidup juga kan Nang. Kalo kamu minta turun terus, gak bisa idup aku.


NANANG tersenyum, lalu mengulurkan tangan, mengajak ASRI bersalaman.

NANANG
Siip, aku sewa 1 unit 4 lantai, setahun dulu ya Asri. Rumah kontrakanku kebetulan juga hampir abis masanya.
Rencanaku, lantai dasar buat dapur dan kasir. Ruang makan juga ada di lantai dasar, tapi untuk lebih private, bisa ke lantai satu dan dua. Lantai tiga kupake buat pribadi. Boleh kan aku tinggal di atas?
ASRI
Boleh banget, Nang. Aku juga tinggal di sini kok, lantai paling atas. Supaya lantai bawahnya bisa kusewakan. Baik-baik ya kamu sama tetanggamu ini. Eh, istrimu ikut pindah sini juga, kan?

ASRI memandang cincin di jari manis NANANG. Walau tampak resah, NANANG berusaha cool.

NANANG
Mira, istriku, minggu ini mulai kerja di Hongkong. Dari kecil dia selalu bermimpi keliling dunia. Sering nyuruh aku kerja di kapal pesiar, supaya dia bisa ikut keliling. Dia kerja apa pun, gak masalah. Aku yang gak terima...

NANANG menghela napas dan melanjutkan.

NANANG
Aku orang kampung, Asri, gak aneh-aneh kok mimpiku. Punya warung nasi, kenal dekat dengan konsumen, jadi tambah saudara, cukuplah buat aku.
Di kapal pesiar itu kerja rodi, capek dan terkungkung. Mudah-mudahan Mira sadar, walau hujan emas di Hongkong, lebih nyaman hujan air di tanah sendiri. Juga mudah-mudahan restoku di rukomu ini laris manis ya Asri.


ASRI mengangguk, lalu tersenyum.

ASRI (VO:)
Macam-macam tingkah dan kebutuhan manusia Bumi ini. Sering gak puas dengan apa yang sudah dimiliki. Berharap dapat yang lebih baik di luar sana. Kasihan Nanang, dia kelihatan bucin banget sama istrinya. Dia ingin Mira bahagia, meskipun dia harus mengorbankan kebahagiaannya sendiri.

(AUDIO:) Lagu Perpisahan - Koes Plus.

                                            CUT TO:

15. EXT. RUKO ASRI ABADI — PAGI

Cast: ASRI, NANANG, EXTRA

INSERT TEXT: DUA HARI KEMUDIAN.

NANANG membongkar bak belakang mobil, menurunkan barang, dibantu 2 EXTRA setting resto barunya. ASRI ikut membantu mengangkut beberapa barang.

ASRI
Usul, Nang. Nama restomu “TOFU pun TAHU, masa kamu enggak?”
NANANG (tersenyum)
Makanan favoritmu tahu yah? Trus resto ini mau kamu tahukan juga?
ASRI
Tahu kan makanan sehat, Nang. Atau “NANANG NUSANTARA" Rasa juara, Selera kita semua.
NANANG
Nah, itu lebih keren, Asri. Kamu kerja di biro iklan? Aku sendiri belum punya bayangan nama. Sempat kepikiran “Resto Tanpa Nama, Tapi Enaknya Seperti Surga.” Gimana?
ASRI
Udah ada lho “Resto Tanpa Nama”. Lagian, gak pede amat, gak pasang nama. Terus ngapain pake “Surga” segala. Ini resto? Apa rumah ibadah?
NANANG NUSANTARA aja, atau NIKMAT NUSANTARA, keren, percaya diri. Kamu bilang, masakanmu, masakan nusantara semua, kan?

NANANG mengangguk. Mereka lanjut memunggah barang-barang.

(AUDIO:) Lagu Nusantara I - Koes Plus.

CUT TO:

16. INT. KERETA MRT, KRL — PAGI

Cast: ASRI, DARYA, BIMO, EXTRAS

Dalam MRT, ASRI duduk, lalu menyalakan perangkat penyerap energi prana penumpang dan diam-diam dia mulai bekerja. ASRI berusaha sebiasa mungkin tanpa menimbulkan kecurigaan penumpang lain atau petugas kereta. Sepintas, ASRI tampak seperti perempuan biasa sedang sibuk melototin gawainya.  

ASRI kemudian berganti MRT dengan KRL jurusan Bekasi.

(CU:) Pergerakan jam stasiun, ASRI masuk pukul 8:45, sampai pukul 11:30   (SFX:) Suara pengumuman di stasiun.

Pada rute terakhir ASRI, ada pesan masuk dalam ponselnya.

(CU:) Ponsel ASRI.

DARYA
Hai Asri, ini Darya. Maksibar yuk? Nanti malam aku balik Jogja lagi.


(SPILT SCREEN:)

Pada layar Sisi kiri tampak ASRI, sisi kanan tampak DARYA. Keduanya memegang ponsel dan mengetik chat. Pada tengah layar tertulis isi chat.

ASRI
Hayu, di mana?
DARYA
Kamu lebih kenal Jakarta, kamulah yang pilih.
ASRI
Di resto temenku aja yah, enak-enak masakannya. Lokasinya juga di rukoku. Kamu di mana, Darya? Perlu kendaraan? Kupesenin taksi ya?
DARYA
Aku di Blok M, bisa naik MRT kan, ke rukomu? Turun di mana?
ASRI
Turun di Blok A, cuma satu stasiun dari Blok M. Tapi aku lagi gak di ruko. Kalo kamu sampe duluan, tolong langsung ke resto NANANG NUSANTARA. Kamu keluar stasiun langsung keliatan papan namanya.
DARYA
OK. C U soon.
ASRI
Siip, Darya, sampai nanti.


Keduanya mematikan chat. Layar kembali jadi satu lagi. Tampak ASRI duduk tenang di gerbong KRL. Namun tangannya tetap sibuk mengetik dan mengarahkan perangkat penyerap tenaga yang mirip microphone.

Membuat BIMO yang duduk di sebelah ASRI penasaran.

BIMO
Ngerekam apa, Kak?
ASRI (tersenyum)   
Suasana di MRT.
BIMO (muka penasaran)
Buat apa?
ASRI
Kelayakan energi.

Lalu ASRI menatap dan menghipnotis BIMO, membuatnya menguap, kemudian dengan santai dia menyenderkan punggung dan tidur terlelap. ASRI melanjutkan pekerjaannya.

                                                CUT TO:



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar