Diary Indira
13. Ternyata Ada Kamu (Scene 56)

56. EXT. HALAMAN MASJID SUNDA KELAPA - MALAM

Indira mengajak Rakha dan Rahayu untuk shalat maghrib berjamaah di masjid Sunda Kelapa yang tidak jauh dari rumahnya Ustadz Abdurrahman. Sekalian ingin ikut mendengarkan kajian dari Ustadz Abdurrahman bada maghrib. Indira tampak anggun dan cantik walau tanpa riasan, ia hanya menggunakan pelembab wajah dan polesan bedak tipis serta memakai pelembab bibir agar tidak kering.Ia mengenakan gamis berwarna hitam dengan sedikit list warna biru dongker dan memakai jilbab panjang berwarna biru dongker serta memakai manset warna hitam agar menutup pergelangan tangannya dan memakai kaos kaki berwarna hitam. Indira dan Rakha akan menginap selama beberapa hari. Sementara Rahayu akan pulang besok, karena Senin harus kuliah.

MONTAGE

Sejak sore sebelum maghrib, terlihat jamaah sudah banyak yang datang, baik jamaah laki-laki maupun perempuan. Mayoritas yang hadir adalah mereka yang sudah mempunyai pasangan hidup. Karena tema kajian hari ini adalah tentang "Merawat Cinta dan Keharmonisan dalam Rumah Tangga". Namun banyak juga jamaah laki-laki dan perempuan lainnya yang terlihat masih muda-muda.

Seusai sholat maghrib, dzikir dan doa. Jamaah masjid sudah bersiap di tempat duduk masing-masing untuk mendengarkan kajian dari Ustadz Abdurrahman, termasuk Indira, Rahayu dan Rakha.

Mereka duduk di bagian agak belakang, supaya tidak susah untuk keluar jika Rakha ingin ke toilet atau ingin bermain.

Terdengar lantunan ayat suci Alquran sebelum Ustadz Abdurrahman menyampaikan ceramahnya. Jamaah terlihat khusyu mendengarkan Qori yang membaca ayat-ayatNya dengan indah.

Saat kajian akan dimulai, terlihat seorang laki-laki dengan tubuh tegap, kulitnya bersih dengan sedikit janggut tipis memakai celana panjang di atas mata kaki dan baju koko berwarna hijau mint mulai memandu acara. Betapa terkejutnya Indira ternyata yang menjadi moderatornya adalah Askara. Namun Askara tidak menyadari kehadiran Indira karena banyaknya jamaah yang hadir. Ia begitu menjaga pandangan dari jamaah perempuan. Ia fokus memandu acara kajian. Lalu Ustadz Abdurrahman memulai menyampaikan ceramah sesuai dengan tema kajian.

END OF MONTAGE

Rahayu yang juga menyadari bahwa moderatornya adalah Askara. Langsung memberi kode pada Indira.

RAHAYU

Teh, ga salah kan?

(Rahayu berbicara pada Indira sambil membelalakan matanya,

kaget melihat Askara yang berada di depan Jamaah)

INDIRA

Hussst...

(Indira mengangguk, lalu menyimpan telunjuk di bibirnya

mengisyaratkan pada Rahayu agar tak melanjutkan pembicaraan)

CUT TO:

Setelah materi kajian selesai, lanjut untuk sesi tanya jawab. Karena waktu sudah mepet dengan waktu Isya. Maka hanya dibatasi dua pertanyaan saja. Di pilih satu laki-laki dan satu perempuan.

ASKARA

Alhamdulilah Jazakallahu Khairan kepada gurunda Ustadz Abdurrahman yang telah menyampaikan kajian hari ini. MasyaAllah begitu banyak ilmu yang bisa kita ambil untuk bekal membina rumah tangga yang harmonis. Baik, untuk selanjutnya silahkan jika ada yang ingin bertanya. Namun karena waktu kita singkat, jadi kesempatan bertanya hanya untuk dua orang saja.

Terlihat beberapa jamaah mengacungkan tangannya, namun hanya dua orang terpilih yang berkesempatan bertanya.

JAMAAH 1 PEREMPUAN

Assalamualaikum Ustadz,maaf saya ingin bertanya bagaimana hukumnya ketika seorang perempuan menikah, namun hatinya masih terpaut pada lelaki lain?

Jamaah terdengar sedikit berisik mendengar pertanyaan tersebut. Sepertinya memang banyak kejadian seperti yang ditanyakan oleh jamaah tersebut. Indira juga sempat tersentak dengan pertanyaan itu, karena ia sempat merasakan hal yang sama saat menikah dengan Wisesa.

ASKARA

Waduh, ini sepertinya banyak yang "relate" nih dengan pertanyaan ini? Baik ustadz silahkan langsung di jawab.

(Askara sedikit mencairkan suasana lalu memberikan microphone

pada Ustadz Abdurrahman dengan sedikit menundukkan badan tanda menghormati sang guru)

USTADZ ABDURRAHMAN

Baik, jadi begini. Seperti yang kita ketahui bahwa rasa cinta itu adalah fitrah. Mencintai seseorang bukanlah sebuah dosa,tetapi akan menjadi dosa jika rasa cinta itu mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang haram.
Sisa cinta didalam hati kepada laki-laki lain atau sebutlah mantan kekasih yang bukan suami kita, itu ditumpangi oleh setan untuk merusak rumah tangga kita.
Dan yang bisa menyelesaikan permasalahan kita itu hanyalah iman. Rasa takut kita kepada Allah. Kemudian kita berani membuang sisa perasaan itu, cinta Allah yang akan menghilangkan secara otomatis perasaan yang bukan pada tempatnya.
Memang tidak mudah untuk melupakan mantan kekasih yang sangat kita cintai.
Meski demikian, seseorang yang telah memiliki seorang suami/istri wajib berusaha untuk segera melupakan sang mantan.
Karena disaat anda berjuang melupakan mantan kekasih,anda mendapatkan dua pahala. Pertama pahala pengabdian pada suami dan kedua pengabdian pada Allah. Yang jelas anda tidak boleh kalah dengan hawa nafsu anda.
Karena jihad yang paling berat sesungguhnya adalah jihad melawan hawa nafsu.
Wallahu'alam semoga Allah senantiasa menjaga hati kita dari yang haram.

Note: Untuk jawaban dari pertanyaan pertama diambil dari kutipan ceramah Buya Yahya.

ASKARA

MasyaAllah..jawabannya sudah sangat jelas ya? hanya Iman dan rasa takut kita kepada Allah SWT yang bisa mengalahkan hawa nafsu.
Silahkan Mas, untuk pertanyaan selanjutnya?

(Askara memberikan microphone pada salah satu jamaah laki-laki)

JAMAAH 2 LAKI-LAKI

Assalamualaikum ustadz, pertanyaan saya hampir sama, bagaimana hukumnya jika mencintai wanita yang sudah bersuami?

(Suara jamaah kembali riuh mendengar pertanyaan tersebut)

ASKARA

Wah, pengagum rahasia ini sepertinya Mas nya, silahkan ustadz?

(Askara tersenyum lalu mengambil microphone dari jamaah

tersebut dan memberikan pada ustadz Abdurrahman )

USTADZ ABDURRAHMAN

Banyak yang masih gadis Mas, kenapa cari yang sudah ada pemiliknya? Hehe..
Cinta memang tidak bisa memilih, ketika kita cinta dengan istri orang apakah berdosa? Tidak.
Namun, ketika rasa cinta terhadap istri orang lain itu berubah menjadi sebuah tindakan, maka hukumnya menjadi dosa.
misalnya mendekati perempuan tersebut, meminta nomor teleponnya,mengajak makan bersama dan tindakan lainnya.
Ketika dia berubah menjadi action baru berdosa.Lebih baik rasa cinta terhadap istri orang itu dibuang jauh-jauh karena merupakan bagian dari ujian melawan hawa nafsu.
Ketika ada rasa cinta terhadap istri orang lain, maka haruslah ditekan, tidak dituruti.
Sama seperti halnya tadi, upaya menekan rasa tersebut merupakan bagian dari nilai jihad terhadap hawa nafsu.
Jadi solusinya, pertebal iman, perbanyak ibadah dan carilah yang masih "single"!masih banyak ko stoknya, laki-laki dan perempuan 1:5 lho Mas.

(Ustadz Abdurrahman menutup perkataannya dengan candaan

hingga diikuti gelak tawa jamaah dan juga Askara)

Note : Untuk jawaban dari pertanyaan kedua diambil dari kutipan isi ceramah Ustadz Abdul Shomad(UAS)

ASKARA

Alhamdulilah sesi tanya jawab telah selesai, semoga tidak puas ya dengan jawabannya, agar terus mencari ilmu dan tak pernah puas untuk selalu belajar.

ASKARA (CONT'D)

Karena sebentar lagi waktu Isya tiba, maka acara kita cukupkan sampai disini. Sebelum acara ditutup, ijinkan saya menyampaikan kesimpulan dari kajian tadi ya ikhwah fillah.
Jadi, jika kita mengharapkan cinta dan kasih sayang terhadap keluarga kekal abadi di dunia sampai di JannahNya insyaallah, maka hendaknya kita senantiasa melandasi cinta dan kasih sayangnya hanya karena Allah semata, serta mengisinya dengan saling menasehati dan tolong menolong dalam ketaatan kepada-Nya.
Maka dengan ijin Allah Ta’ala,akan melihat pada diri pasangannya dan anak-anaknya kebaikan yang akan menyejukkan pandangan matanya dan menyenangkan hatinya. Dan inilah yang merupakan harapan setiap orang beriman yang menginginkan kebaikan bagi diri dan keluarganya. Untuk itu hendaknya kita selalu berdo'a sebagaimana yang terdapat dalam Alquran Surah Al-Furqan ayat 74. Bismiilahirrohmanirrohim, Walladzina Yaquluna Robbana Hab Lana Min Azwajina Wa Dzurriyyatina Qurrota A'yuniw Waj'alna Lilmuttaqina Imama.
Yang artinya :"Dan (mereka adalah) orang-orang yang berdoa: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

ASKARA (CONT'D)

Jazakallahu khairan kepada Ustadz Abdurrahman atas ilmu yang disampaikan hari ini. Semoga bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari . Saya selaku moderator mohon maaf jika ada salah, pada hakikatnya segala kekurangan itu berasal dari saya sendiri dan segala kelebihan serta kebaikan itu mutlak dari Allah SWT. Billahi Taufik Wal Hidayah. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Indira mengamati Askara dengan seksama. Ada rasa kagum masuk dalam hatinya. Ia benar-benar tidak menyangka seorang Askara kini telah berubah menjadi Askara yang baru. Askara terdengar begitu fasih saat melafalkan ayat-ayat Alquran, ia juga terlihat begitu memahami isi kajian yang disampaikan oleh Ustadz Abdurrahman tentang rumah tangga. Entah apa perasaan yang kini hinggap di hati Indira, seorang lelaki yang pernah ia harapkan, kini benar-benar ada di pelupuk matanya. Tak pernah terpikirkan sedikitpun bahwa malam ini dia akan bertemu dengan Askara.

Ingin rasanya ia menyapa, namun ia segera menepis keinginan itu. Indira takut jika mungkin Askara telah menikah, ataupun jika belum menikah ia juga merasa tidak pantas untuk bertemu dengan lelaki yang bukan mahrom. Akhirnya Indira memutuskan untuk mengamatinya dari jauh, tanpa menyapa ataupun memperlihatkan dirinya di depan Askara.

FADE TO BLACK.



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar