Diary Indira
2. Flashback Masa SMA (Scene 7-13)

7. INT. DAPUR - PAGI

Cast : Indira (24), Bi Inem (48)

Indira membereskan meja makan bekas mereka sarapan.

Lalu ia mencuci piring, mencuci baju, dan menyapu lantai di dekat meja makan.

Ibunya Wisesa telah pergi mengajar, sementara Ayahnya masih mengisi kajian di masjid dekat rumahnya.

Walaupun ada asisten rumah tangga yang biasanya datang pagi dan pulang saat Ibu Irma telah sampai rumah. Namun Indira terbiasa mencuci sendiri piring dan baju miliknya dan milik Wisesa.

Setelah selesai semua pekerjaan rumah. Sekitar jam 10 ia melaksanakan shalat duha.

Di dapur terlihat juga Bi Inem yang sudah datang sejak jam 8 pagi tadi sedang beres-beres.

INDIRA

Bi Inem, Aku tinggal dulu ya mau sholat duha.

(Indira meninggalkan Bi Inem yang sedang membereskan dapur dan bergegas ke kamarnya untuk sholat duha)

BI INEM

Iya neng, silahkan neng.

(Bi Inem menoleh dan menjawab sangat ramah)

Saat berdoa di waktu duha, ia juga tak pernah berhenti berdoa agar bisa mencintai suaminya sepenuhnya. Berdoa agar cinta tak halal yang menetap di hatinya segera pergi .

INDIRA (V.O.)

Yaa Allah, Engkau telah menetapkan takdirku bersama suamiku, maka bantulah aku untuk menghilangkan perasaanku pada Askara, luruhkankanlah ia dari hatiku Yaa Robb, Jadikanlah hatiku sepenuhnya hanya untuk suamiku Wisesa. Ampuni aku Yaa Robb,,ampuni atas segala salah dan khilafku.

(Indira berdoa khusyu dengan tangis mengharap pengampunan)

Setelah sholat ia merapikan mukena, kemudian menyimpannya di atas rak khusus mukena dan sajadah.

Indira lalu merapikan buku-buku miliknya yang masih dalam box kontainer plastik untuk dipindahkan ke rak buku yang ada dikamar.

Namun ia terhenti saat melihat buku diary miliknya. Buku harian yang penuh dengan kenangan Askara di dalamnya.

Ia buka lembar demi lembar buku diary itu, hingga kenangan tentang masa SMA-nya bersama Askara muncul kembali.

Terlihat di diary Indira tertulis bulan Januari 2003

INDIRA (V.O.)

Dear diary,

Hari ini aku seneng banget deh, Aku jajan batagor bareng dia. Eh maksud aku bareng temen-temen yang lain juga sih. Batagor legendaris Mang Ujang, yang rasanya ga ada duanya pokoknya. Hehe

BEGIN FLASHBACK

8. INT./EXT. KANTIN SEKOLAH - SIANG

Suasana kantin ramai, hampir semua pedagang di penuhi siswa yang memesan makanan.

INDIRA

Mang Ujang, aku pesen batagor yaa.

ASKARA

Aku sama mang kaya calon istriku.

TEMAN-TEMAN INDIRA DAN ASKARA

Huuu....

(Mereka menyoraki Askara yang gombalin Indira)

HESTI

Mamang Ujang anu ganteng, akumah maunya mie ayam aja ya, tong hilap
(jangan lupa) pakai es batu. Hehe

CECEP

Saya juga sama mang sareng Neng Hesti, mie ayam pake bumbu cinta. Tapi jangan pake es batu mang, biar enak disuruput panas-panas.


LALITHA

Kalau kita spaghetti lokal aja mang, alias mie ayam yamin. Hahaha

(Lalitha memesan sekalian untuk Nella yang sedang asik mendengarkan lagu Eternal Flame dari ponselnya menggunakan headset)

NELLA

Close your eyes,

Give me your hand, darling

Do you feel my heart beating?

Do you understand? Do you feel the same?

Am I only dreaming?

Is this burning an eternal flame?

(Nella asik menyanyi, lalu Lalitha ikut bernyanyi sambil menunggu pesanan datang)

Ketika sedang asik bernyanyi pesanan mereka datang.

MANG UJANG

Mangga Neng geulis, spageti lokal haneut-haneut.

(Silahkan Neng cantik, spageti lokal hangat-hangat)

(Mang Ujang menyodorkan dua mangkok mie ayam ke meja dengan bicara khas logat sundanya)

LALITHA

Thank you mang Ujang handsome.

LALITHA

Hei Sis, come on!! eating dulu ini chicken noodles nya! don't listen musik mulu!

(Lalitha menyodorkan semangkok mie ayam pada Nella dengan bahasa Inggris ala dia)

NELLA

Thanks Tha..

(Nella mengambil mangkoknya lalu makan sambil terus mendengarkan musik)

INTERCUT INDIRA MEMBUKA HALAMAN DEMI HALAMAN BUKU DIARY MILIKNYA

(Setiap di bacakan cerita di diary, berarti adegan langsung ke masa lalu)

Februari 2003

Dear Diary,

Aku sedih banget hari ini, Askara bilang dia suka sama Ica, dia seneng banget cerita di terima nembak Ica. Dia nggak tahu kalau aku sebenernya sedih denger dia nyeritain Ica. Ngapain coba cerita ke aku segala.

9. INT. RUANG KELAS - SIANG

Suasana kelas awalnya ribut, suasana istirahat, siswa-siswa terlihat buru-buru keluar kelas menuju kantin. Ada beberapa orang yang terlihat membawa bekal, mereka makan di kelas, termasuk Indira, Lilis dan Askara di dalam kelas.

Askara menghampiri meja Indira dan Lilis yang duduk di satu meja. Indira dan Lilis terlihat sedang mengambil kotak bekal dari tas mereka masing-masing.

ASKARA

Ra, gak ke kantin?

(Askara duduk di kursi depan meja Indira)

INDIRA

Nggak, aku bawa nasi goreng.

(Indira membuka kotak bekalnya)

ASKARA

Wah, enak tuh. Bagi dong!

INDIRA

Yey, sendoknya kan cuma satu.

ASKARA

Yaudah kamu makan dulu, sisain buat aku ya. Akumah gapapa sendok bekas kamu. Haha

INDIRA

Hmmm...

(Indira menjawab sambil menyendok nasi ke mulutnya)

LILIS

Ehem..ehem...kayanya aku ga diajak ngobrol nih..

(Lilis menyindir sambil menyendok makanan ke mulutnya)

ASKARA

Ra, kamu tau gak?

INDIRA

Nggaklah.

ASKARA

Kemaren aku baru jadian sama Ica, anak 3 IPA 1.

INDIRA

Hah? Apa? Uhuk..Uhuk...

(Indira tampak kaget dan tersedak, ia langsung mengambil botol minum dan meneguk air minum cukup banyak)

ASKARA

Biasaweh atuh, gak usah cemburu deh. Haha

INDIRA

Ihh..siapa juga yang cemburu. Orang aku keselek doang.

(Indira tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, walau ia bilang tidak cemburu tapi ia memgerucutkan bibirnya)

ASKARA

Gimana menurut kamu Ra?

INDIRA

Ya baguslah, dia cantik kan, sesuai selera kamu.

(Indira bicara sambil mengaduk-aduk nasi goreng yang masih banyak, ia menjadi tak nafsu makan)

ASKARA

Ehh, daripada diaduk-aduk mulu ga dimakan, sini buat aku aja.

(Askara langsung menarik kotak bekal Indira dan dengan lahap menyantapnya)

LILIS

Eh lagian kamu teh ya Askara, kenapa coba jadian sama orang pake cerita-cerita sama Dira. Apa hubungannya coba?

(Lilis yang sudah mengetahui Indira menaruh hati pada Askara terlihat kesal mendengar cerita Askara hingga membuat sahabatnya tak nafsu makan)

DISOLVE TO:

MONTAGE

Setiap sore pulang sekolah biasanya Askara menyempatkan latihan basket. Indira selalu melihatnya diam-diam dari perpustakaan, yang kebetulan letaknya tidak jauh dari lapangan basket, dari jendela perpustakaan Indira mengamati Askara yang dengan gagah bermain basket.

Visualnya Indira duduk di kursi ruangan perpustakaan dekat jendela. Sesekali membaca buku, lalu beberapa kali menoleh ke arah jendela memperhatikan Askara bermain basket.

Askara bermain basket di Lapangan Basket dan beberapa kali memasukkan bola ke ring basket. Dari jauh pun terlihat ketampanan dengan rambut khasnya yang gondrong serta dibasahi keringat di seluruh tubuh .

END OF MONTAGE

INDIRA (V.O)

Dear Diary,

Entahlah wahai hati..kenapa aku menyiksa diriku dengan perasaan ini..Sebuah cinta yang membelenggu jiwaku tanpa kepastian.

Tapi seringkali perasaan ini terasa begitu indah, cinta membuat hatiku berbunga-bunga saat melihatnya tersenyum padaku, saat ada canda tawa dengannya. Astagfirullah...ampuni aku Yaa Robb jika rasa cinta ini melenakan hatiku

DISOLVE TO:

INDIRA (V.O)

Dear Diary,

Hari ini ada pertandingan basket di SMA lain, aku juga teman-teman yang lain akan datang untuk menjadi supporter tim basket Askara.

Lagi-lagi aku harus menelan kecewa saat melihat Askara bermesraaan dengan Ica kekasih barunya. Mulai dari Ica yang mengelap keringat Askara atau memberikan minum untuk Askara.

Aku ikut bersorak sorai saat tim basket Askara menjadi pemenangnya. Walau sebenarnya dalam hatiku terasa ada yang terluka melihat kemesraan Askara dan Ica.

Belum berhenti sampai disitu, saat kami akan pulang. Terlihat ada siswi cantik dengan rambut panjang, baju putihnya yang terlihat pas di badannya dan rok di atas lutut hingga memamerkan sebagian paha mulusnya yang tak tertutup rok sementara betisnya tertutup kaos kaki.

Gadis cantik itu memberikan bunga mawar merah pada Askara, Askara menerimanya padahal ada Ica di sampingnya. Aku dan teman-teman lain berjalan dibelakang mereka.

10. EXT. JALANAN SEKOLAH - SORE

Askara bersama timnya dan teman-teman supporter nya sedang berjalan arah pulang. Tiba-tiba seorang gadis berseragam SMA yang merupakan siswi di sekolah tim lawan menghampiri Askara.

GADIS CANTIK

Selamat ya, lo keren banget mainnya tadi.Ini hadiah untuk cowo sekeren lo.

(gadis itu memberikan bunga dengan sedikit gerakan yang menggoda)

ASKARA

Terima kasih cantik

(Askara menjawab sambil mencium bunga mawar merah itu, lalu tersenyum manis pada gadis itu)

ICA

Ihh...dasar!!!

(Ica memukul lengan Askara)

ASKARA

Eh lupa ada ayang,

(Askara nyengir sambil garuk-garuk kepala dengan wajah tanpa dosa)

ICA

Eh, ga usah genit ya..dia cowok gue!

(Ica langsung menggandeng lengan Askara)

GADIS CANTIK

Ups,sorry! tapi paling bentar lagi juga lo diputusin, trus doi jadian ma gue..hahaha

(Gadis itu mengibaskan rambut dan pergi begitu saja)

ICA

Ihhhh!!!

(Ica kesal lalu melepaskan lengan Askara dan hendak mengejar gadis itu, namun Askara mencegahnya)

ASKARA

Udah ayang, pulang yok!

(Askara menarik lengan Ica)

ICA

Ihh, sebel!!!

(Ica menepis tangan Askara lalu ia berjalan cepat mendahului Askara)

Askara tak mengejarnya, membiarkan Ica jalan sendirian. Askara malah ikut berjalan dengan Indira dan teman-temannya yang lain.

INDIRA (V.O)

Entah kenapa aku merasa senang saat Askara dan Ica bertengkar, apalagi Askara berjalan di sampingku.

Ica yang sudah agak jauh menengok ke belakang. Mungkin ia pikir akan di kejar. Ia lalu berhenti sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan tatapan tajam ke arah Askara.

Aku bersusah payah menahan tawa melihat kejadian hari ini. Maafin aku ya Ica, ucapku dalam hati.

Entah Askara itu suka beneran atau ngga sama Ica. Soalnya dia cuek banget sama Ica.

DISOLVE TO:

INDIRA (V.O)

April 2003

Hari ini ada mabit di sekolah. Biasanya memang yang ikut hanya teman-teman yang ikut rohis saja.

Ada juga sih sebagian teman-teman bukan anggota rohis yang ikut mabit.

Aku melihat Askara malam itu, Aku lihat dia main gitar di ruang kesenian bersama teman-teman ekskul kesenian.

Entah dia menginap atau tidak. Karena dia gak bakalan tuh ikutan Mabit bareng anak Rohis. Tapi yang pasti aku merasa senang bisa melihatnya. Apalagi mendengar suaranya menyanyikan lagu Dea Lova.

"Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang, Tanpa dirimu aku merasa hilang."

FX : Lagu once judul Dea Lova

Bukan aku merasa GR, tapi memang aku merasa lagu itu buatku. Soalnya suatu hari lalu dia pernah cerita, dia senang bercerita atau meminta saran dariku. Karena kata-kataku menyejukkan dan membuat hatinya tenang. Entah itu cuma gombalan atau apa, tapi aku merasa senang.

11. INT. MASJID SEKOLAH - MALAM

Cast : Indira Remaja (17), Lilis (17), Askara Remaja (17), Bayu Wijaya (17)

Terlihat di masjid sekolah, siswa siswi yang mengikuti Mabit sedang mendengarkan ceramah dari guru Pendidikan Agama Islam.

Indira terlihat gelisah, karena dia kebelet mau ke kamar mandi.

LILIS

Ra, kamu teh kenapa sih dari tadi ga mau diem?

INDIRA

Ssss...duh..aku kebelet pipis nih. Anterin yuk Lis!

LILIS

Ih kamu mah, naha atuh nggak bilang dari tadi, hayu atuh buruan.

Mereka segera berdiri dan keluar dari masjid menuju kamar mandi.

INDIRA

Liiiis...ayo cepetan!

(Indira berjalan cepat meninggalkan Lilis)

LILIS

Iya, sok kamu duluan. Aku ngikutin kamu.

Indira segera masuk ke toilet perempuan, dan Lilis menunggu di depan pintu.

INDIRA

Ahh...Lega ..

(Ucap Indira sambil menutup pintu toilet)

CUT JUMP TO:

12. EXT. JALANAN SEKOLAH - MALAM

Cast : Indira Remaja (17), Lilis (17)

Indira dan Lilis berjalan dari toilet untuk kembali ke masjid. Indira menggandeng tangan Lilis.

Saat sedang berjalan tiba-tiba Indira mengajak Lilis berhenti.

INDIRA

Lis, bentar deh, kamu dengar gak?

LILIS

Dengar atuh, suara orang nyanyi di ruang kesenian kan?

INDIRA

Iya, dengerin deh itu kayanya suara Askara nyanyi lagu Dea Lova.

LILIS

Gusti Nu Maha Suci...meni apal pisan nya.

(Lilis berbicara dengan nada khas sunda banget)


INDIRA

Lis, liat bentar yuk kesitu.

LILIS

Ih mau ngapain atuh, langsung balik lagi aja yuk, keburu udahan nanti ceramahnya.

INDIRA

Bentar aja, cuma mastiin itu beneran dia bukan, dari jauh aja lho liatnya.

LILIS

Iya deh iya, janji ya bentaran doang.

Indira dan Lilis akhirnya berjalan menuju ruang kesenian yang posisinya tidak jauh dari toilet, posisi pintu ruangan kesenian itu terbuka, terlihat Askara dan Bayu duduk dekat pintu sambil bernyanyi dan memainkan gitar, dengan backing vokal teman-temannya yang ada diruangan itu.

INDIRA

Tuh kan beneran dia.

(Indira senyum-senyum sambil memegang lengan Lilis)

INDIRA (CONT'D)

Ayok, langsung balik masjid aja yok! takut dia lihat.

(Indira buru-buru berbalik badan sambil menarik lengan Lilis)

LILIS

Hmmm...secret admirer!

(Lilis menepuk keningnya melihat tingkah laku Indira)

13. INT. RUANG KESENIAN - TENGAH MALAM

Cast : Askara Remaja (17), Bayu Wijaya (17)

Di ruangan kesenian telah sepi, sebagian sudah memilih pulang. Hanya Bayu dan Askara yang masih di ruangan itu.

BAYU

Lo ga balik As?

ASKARA

Nggak lah, nginep aja yok di sini!

BAYU

Emang lo udah ijin nyokap?

ASKARA

Udah dong, gua bilang ama nyokap mau jagain Indira. Hahaha

(Askara tertawa)

BAYU

Anjrit, lo beneran suka sama Dira?

ASKARA

Ya bener lah masa bohong. Nyokap gua seneng banget tuh kalau gua nyeritain Indira. Calon mantu idaman katanya.

BAYU

Masalahnya Dira nya mau gak sama lo? Hahaha

(Bayu mengjek Askara)

ASKARA

Dihhh, ngeremehin gua lo ya.

(Askara meninju pelan dada sahabatnya)

BAYU

Heh, yang gua tau nih ya, Katanya wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Lah elo cowok playboy cap buaya mau sama wanita sholehah kaya dia. Jangan mimpi lo!

ASKARA

Sembarangan lo ya, gini-gini nih gua juara Adzan sekecamatan. Tau ga lo?

BAYU

Lomba adzan lo kata buat lo jadi sholeh apa?

(Bayu terus meledek Askara)

ASKARA

Lo liat aja ya ntar, gua bakal buktiin sama lo kalau gua pantes buat Dira.

BAYU

Dari dulu beginilah cinta, deritanya tiada akhir. Hahahaha

(Bayu menirukan gaya cu pat kai dalam film sun go kong)



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar