Diary Indira
9. Kehamilan Indira (Scene 33-38)

BACK TO SCENE INDIRA SAAT INI

33. INT. RUANG GURU TEMPAT INDIRA MENGAJAR - SIANG

Tak terasa pernikahan Indira dan Wisesa telah memasuki bulan ke lima. Indira sedang istirahat di ruang guru. Dari pagi tadi sebenarnya ia merasa pusing dan mual. Indira merasa tidak nafsu makan melihat makanan yang sudah tersedia di mejanya. Namun karena ia merasa lapar, ia tetap memaksakan untuk mencoba makanan tersebut.

INDIRA

Uweek...Uweek...

(Indira langsung merasa ingin muntah, saat mencoba mengunyah makanannya)

MISS RINA

Kenapa Miss Dira?

(Miss Rina, teman ngajar Indira yang berada di sampingnya menoleh dan bertanya )

INDIRA

Nggak tau Miss Rina, dari tadi pagi kerasa pusing, sama mual banget rasanya.

(jawab Indira sambil menutup gelas air minum)

MISS RINA

Wah, inimah penyakit pengantin baru Miss, hehehe

(Miss Rina menjawab sambil senyum-senyum)

INDIRA

Maksud Miss Rina?

MISS RINA

Kayanya Miss Dira positif deh.

INDIRA

Maksudnya hamil?

MISS RINA

Iya Miss, coba aja deh nanti beli testpack. Atau langsung periksa ke dokter saja Miss.

INDIRA

Sepertinya saya mau ijin pulang cepet aja Miss,soalnya gak enak banget rasanya mual terus.

MISS RINA

Iya Miss, coba aja bilang dulu sama kepala sekolah. InsyaAllah akan diijinkan.

Indira lalu meminta ijin pada kepala sekolah untuk pulang lebih awal karena merasa tidak enak badan. Setelah merapikan tas miliknya, ia lalu menelpon suaminya.

INTERCUT PHONE CONVERSATION

INDIRA

Assalamualaikum

WISESA

Waalaikumussalam warahmatullah

INDIRA

A, lagi sibuk nggak? Ade mual-mual dari pagi, sudah ijin pulang cepet.

WISESA

Ya ampun sayang, yaudah tunggu sebentar ya! Aa langsung jemput ke sana.

Wisesa yang memang sedang tidak terlalu sibuk di kantornya meminta ijin untuk pulang cepat dengan alasan istrinya sakit.

34. EXT. DEPAN GERBANG SEKOLAH - SIANG

Indira menunggu Wisesa di depan gerbang sekolah. Ia duduk di tempat biasanya para orangtua menunggu. Tak lama kemudian Wisesa datang menggunakan motor CBR berwarna hitam.

WISESA

Udah lama nunggu ya sayang?

(Wisesa membuka kaca helmnya)

INDIRA

Nggak ko A, tadi nunggu dulu di ruang guru, di sini baru aja.

(Indira yang hendak memakai helm yang ditentengnya diambil alih oleh Wisesa, dipakaikan ke kepala Indira dengan hati-hati)

Indira dan Wisesa segera meninggalkan gedung sekolah dan mulai menyusuri jalanan Jakarta yang belum terlalu ramai karena masih jam kerja. Pelan-pelan Indira menaiki motor gede milik suaminya.

35. EXT. JALAN RAYA - SIANG

Indira menyenderkan kepalanya ke punggung Wisesa sambil kedua tangannya melingkar di pinggang Wisesa. Satu tangan Wisesa terkadang mengelus tangan Indira saat lampu merah.

WISESA

Kita langsung ke dokter aja ya de!

(Suara Wisesa lebih keras karena sedang di jalan raya)

INDIRA

Pulang aja ya A, ade cuman pengen rebahan.

(Indira menjawab dengan posisi masih menyenderkan kepalanya di punggung Wisesa)

WISESA

Yaudah kita langsung ke rumah ya sayang!

INDIRA

Eh iya lupa, mampir beli testpack dulu ya A , ke apotek.

(Indira mengangkat kepalanya dan agak mendekatkan wajahnya ke telinga Wisesa)

WISESA

Hah, Testpack? Kamu hamil de?

(Askara agak berteriak)

INDIRA

Ya belum tahu A, tadi kata Miss Rina disaranin beli testpack, siapa tau hamil.

WISESA

Ok sayang. Nanti kita beli ya.

(Wisesa tampak antusias)

DISSOLVE TO:

36. INT. RUANG MAKAN - MALAM

Terlihat keluarga ustadz Abdurrahman sedang makan malam di meja makan. Ada menu ayam goreng serundeng, capcay, tempe goreng tepung, sambal dan lalapan, juga tersedia buah-buahan.

INDIRA

Maaf ya bu, hari ini Dira nggak bantuin ibu masak.

IBU IRMA

Gapapa Nak, lagian juga ayam goreng kan udah diungkep sama Bi Inem, sayuran udah dipotong-potong, jadi gampang masaknya.

(Bu Irma menjawab sambil menyendok nasi ke piring suaminya)

WISESA

Iya bu, kasian Dira dari tadi mual-mual terus, sampe pucat gitu tuh wajahnya.

IBU IRMA

Tadi udah jadi testpack belum?

INDIRA

Belum bu.

IBU IRMA

Iya, nanti aja subuh. Biasanya lebih akurat hasilnya. Mudahan-mudahan hasilnya positif ya.

(Bu irma mengelus punggung Indira)

INDIRA, USTADZ ABDURRAHMAN, WISESA

Aamiin...

(mereka serempak menjawab)

37. INT. KAMAR WISESA - MALAM

Indira terlihat berbaring di tempat tidur, Wisesa duduk disampingnya.

WISESA

Sini sayang kepalanya.

(Wisesa memindahkan kepala Indira ke pangkuannya)

WISESA

Masih pusing ngga?

INDIRA

Sedikit A..

WISESA

Aa pijitin ya.

(Wisesa bicara sambil memijat lembut kepala Indira)

INDIRA

Makasih ya A.

(Indira mendongakkan kepalanya ke atas memandang Wisesa)

WISESA

Sama-sama sayang.

(Wisesa membalas tatapan Indira dengan penuh cinta, lalu mencium keningnya)

INDIRA

Ana uhibbuka fillah.

(Ucap Indira sambil menatap dalam-dalam mata suaminya)

WISESA

Ahabbakal Ladzii ahbabtanii lahu.

(Wisesa kembali mengecup kening istrinya)

INDIRA

Alhamdulilah barusan udah bisa makan walau sedikit. Tapi makan buahnya lumayan banyak tadi.

WISESA

Alhamdulilah, jadi udah segeran ya?

(Wisesa mengedip-ngedipkan matanya, menggoda Indira)

INDIRA

Emang kenapa?

(Indira balas menggoda suaminya)

WISESA

Harus ditanam dulu malamnya, biar besok hasilnya lebih akurat, iya ngga?

INDIRA

Ihhh...Aa...

(suara Indira bermanja, lalu Ia berbalik badan, membenamkan wajahnya ke bantal)

WISESA

Oh jadi udah siap nih?

(Askara berbisik di telinga Indira sambil mencium telinganya dan memeluk Indira dari belakang)

FADE OUT.

38. INT. KAMAR WISESA - SUBUH

MONTAGE

Indira terlihat sudah bangun lebih dulu dari Wisesa. Sementara Wisesa masih tertidur pulas setelah meikmati malam indahnya bersama sang istri. Indira sudah tidak sabar ingin menggunakan test pack yang sudah di belinya. Ia segera ke kamar mandi yang memang ada di dalam kamarnya.

Indira membawa gelas plastik kecil untuk menampung air seninya. Tidak lupa ia membawa test pack ke dalam kamar mandi.

Indira merasakan hatinya berdebar-debar penuh harap,ia sangat penasaran dengan hasil test pack yang dilakukannya. Indira belum langsung mandi. Setelah lima menit di kamar mandi, Indira segera keluar. Ia begitu bahagia ternyata hasilnya bergaris merah dua yang artinya positif hamil. Air mata haru langsung mengalir di pipinya. Ia segera menuju tempat tidur, untuk membangunkan dan memberi tahu Wisesa.

END OF MONTAGE

INDIRA

A, bangun A!

(Indira mengguncangkan tubuh suaminya pelan)

WISESA

Hmmm,

(Mata Wisesa tampak masih berat untuk dibuka)

INDIRA

Aa, subuh A...

(Indira kembali mengguncang tubuh suaminya)

WISESA

Masih ngantuk banget sayang,

(Wisesa malah menarik Indira yang masih memegang test pack ke dalam selimut bersamanya)

INDIRA

Positif A.

(Indira berbisik di telinga suaminya)

WISESA

Apa???Positif?

(Wisesa langsung bangun mendengar kata positif

INDIRA

Alhamdulilah iya A,

(Indira meneteskan air mata dan menyerahkan testpack yang di pegangnya)

WISESA

Alhamdulilah sayang, makasih ya.

(Wisesa memeluk Indira, mencium keningnya dan meneteskan air mata haru kebahagiaan)

INDIRA

Pengen sujud syukur, tapi masih junub. Malu sama Allah..(Indira menutup wajah dengan kedua tangannya)

WISESA

Yaudah, barengan yuk ke kamar mandi!

(Wisesa mengedip-ngedipkan matanya)

INDIRA

Nggak Ahh, Aa duluan aja! Udah mau adzan subuh, nanti Aa ketinggalan berjamaah di masjid. Kalau barengan malah gak keluar-keluar dari kamar mandi.

(Indira tertawa)



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar