Diary Indira
6. Kleptomania (Scene 23-27)

INDIRA (V.O)

Hari ini aku ikut ke ruang kesiswaan, menemani teman sekelasku yang bernama Nella. Aku kasian padanya, karena semua teman-teman seperti membencinya setelah dia ketauan mencuri handphone milik Kirana. Semua teman-teman menyebutnya dengan sebutan cewe klepto. Awalnya aku nggak tau apa itu klepto. Setelah aku cari tau ternyata klepto itu berasal dari kata kleptomania, bisa dibilang gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya punya keinginan kuat untuk mencuri barang milik orang lain. Aku tahu Nella salah, tapi tidak semestinya ikut menghakimi atau mencampakkan ia sebagian teman. Aku tahu nggak mudah jadi seorang anak broken home apalagi di usia remaja seperti kami. Butuh tempat untuk banyak bercerita. Bagaimanapun juga aku akan tetap berteman dengannya, merangkulnya agar ia bisa percaya diri dan mau berusaha sembuh dari penyakit kleptomanianya.

23. INT. RUANGAN KELAS - SIANG

Terlihat dua orang guru kesiswaan sedang menggeledah tas masing-masing siswa di kelas Indira. Setelah pihak kesiswaan menerima laporan dari seorang siswi bernama Kirana. Karena ponsel miliknya yang tersimpan di tas hilang setelah shalat dzuhur.

Semua siswa tak ada yang menolak tas nya di geledah. Namun ada satu siswi yang terlihat ketakutan dan memeluk erat tas nya dia adalah Nella.

GURU KESISWAAN 1

Serahkan tasnya Nella!

Nella tetap tak mau menyerahkan tas nya. Ia hanya menggelengkan kepala sambil menangis dan memeluk erat tasnya.

GURU KESISWAAN 2

Gak usah takut Nella! Kami hanya memastikan saja.

SISWA 1

Tarik aja pak! Tarik tas nya! Pasti dia tuh yang nyuri hp.

(Teriak salah satu siswa yang tampak kesal melihat tingkah Nella)

PARA SISWA

Balikin...Balikin...!!

(Suara mereka kompak dengan nada yang sama)

GURU KESISWAAN 1

Sudah! Sudah! Ayo Nella ikut ke ruang kesiswaan.

Nella masih diam saja ketakutan. Tak mau beranjak dari tempat duduknya. Indira akhirnya inisiatif untuk membujuk Nella.

INDIRA

Nel, Nella..Ayo, aku temenin ke ruang kesiswaan. Gapapa ko.

(Indira mengelus punggung Nella yang menangis dan berbicara dengan tenang)

Indira mengajak Nella bangkit dari kursinya, lalu Nella mau menuruti ajakan Indira. Nella berpikir daripada dikelas di kata-katain terus, akhirnya dia memilih ke ruang kesiswaan bersama Indira.

Namun semua siswa menyoraki Nella saat ia pergi meninggalkan ruangan kelas.

PARA SISWA

Huuuu...Dasar cewe klepto!!

(Para siswa menyoraki Nella dan meneriaki Nella)

Nella menangis, namun Indira tetap berusaha menenangkan Nella sambil berjalan ke arah ruang kesiswaan.

Hanya Lalitha, Bayu dan Askara yang tidak ikut menyoraki Nella. Mereka sedih melihat Nella mengalami kejadian ini. Namun mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Nella memang terbukti mencuri Ponsel milik Kirana.

Askara merasa semakin kagum dengan kedewasaan Indira, ia begitu tulus menemani Nella yang sedang dalam kesusahan.

24. INT. RUANG KESISWAAN - SIANG

Dua orang guru kesiswaan yang tadi datang ke kelas sekarang sudah duduk di sofa yang ada diruangan kesiswaan bersama Nella dan Indira.

GURU KESISWAAN 1

Nella, di sini hanya kita bertempat. Tak usah takut lagi, segera berikan tas nya!

INDIRA

Iya Nel, gapapa

(Indira mengangguk memberi isyarat pada Nella)

Nella akhirnya menyimpan tas miliknya di atas meja yang ada di depannya.

Guru kesiswaan 2 lalu membongkar semua isi tas Nella, dan benar di dalam nya ada ponsel milik Kirana.

GURU KESISWAAN 2

Nah, ini Handphone siapa?

(Guru itu menunjukkan Hp Nokia N-Gage keluaran terbaru)

INDIRA

Betul Pak, itu HP punya Nella.

GURU KESISWAAN 2

Nella, kenapa kamu mengambil Hp yang bukan milik kamu?

(Guru itu mengambil HP milik Kirana kemudian menyerahkan pada guru lain disebelahnya untuk diamankan)

NELLA

Aku gak tau pak, tiba-tiba saja aku suka banget sama HP itu, terus aku gak bisa nahan pengen ambil HP itu saat kelas sepi.

(Nella bercerita sambil menangis)

GURU KESISWAAN 2

Apapun alasan kamu, itu tetap perbuatan yang salah Nella. Terpaksa Bapak harus menskors kamu selama satu minggu kedepan.

GURU KESISWAAN 1

Bapak akan berikan surat untuk orangtuamu agar datang ke sekolah.

Nella tetap terdiam tak berkata apapun lagi, ia hanya menunduk dan menangis. Indira terus menenangkannya sambil mengelus-elus punggung Nella.

GURU KESISWAAN 2

Sekarang lebih baik kamu pulang, jangan lupa berikan suratnya pada orangtuamu!

NELLA

Iya pak.

(Jawab Nella sambil menunduk)

INDIRA

Kalau gitu saya ijin pulang saja ya pak, mengantar Nella pulang ke rumahnya.

GURU KESISWAAN 2

Yasudah kamu ijin saja sama guru di kelasmu dulu. Baru kembali ke sini.

INDIRA

Baik pak, saya ijin ke kelas dulu untuk ijin ke guru dan ambil tas.

GURU KESISWAAN 2

Ya, Silahkan. Kamu tunggu disini saja Nella.

INDIRA

Bentar ya Nel, aku ke kelas dulu ambil tas.

Nella mengangguk, kemudian Indira segera pergi menuju kelasnya.

Sekitar 10 menit ia sudah kembali ke ruang kesiswaan menjemput Nella.

25. INT. RUANG KESISWAAN - SIANG

INDIRA

Assalamualaikum

(Indira mengetuk pintu)

GURU KESISWAAN 1

DAN GURU KESISWAAN 2

Waalaikumsalam

(Keduanya bersamaan menjawab salam )

GURU KESISWAAN 1

Ya masuk Indira.

Indira kemudian masuk dan menghampiri Nella yang masih terdiam.

INDIRA

Pak kami ijin pulang ya.

(Indira menggandeng Nella untuk berdiri)

Indira dan Nella kemudian berdiri berdampingan, lalu mereka bergantian mencium tangan kedua guru kesiswaan tersebut.

GURU KESISWAAN 1

Nella, jangan ulangi perbuatan kamu lagi ya!

NELLA

Iya pak.

(Jawab Nella sambil mencium tangan gurunya)

INDIRA

Assalamualaikum

GURU KESISWAAN 1

DAN GURU KESISWAAN 2

Waalaikumsalam

(Jawab mereka bersamaan)

Indira dan Nella kemudian melangkah keluar dari ruangan kesiswaan. Mereka berjalan menuju jalan raya untuk naik angkot.

CUT TO:

26. EXT. GERBANG PERUMAHAN NELLA - SIANG

Tidak ada obrolan apapun saat perjalanan di angkot, sampai akhirnya mereka tiba di Gerbang Perumahan tempat tinggal Nella.

NELLA

Kiri..kiri bang!

(Nella baru bersuara saat menghentikan angkot)

Nella kemudian turun dari angkot lalu membayar ongkos angkot, Indira mengikuti dibelakangnya. Namun saat ia akan mengeluarkan uang dari kantong bajunya, Nella mencegahnya.

NELLA

Udah Ra.

(Ucap Nella sambil menarik tangan Indira)

INDIRA

Oh iya, makasih ya.

Indira dan Nella lalu berjalan ke arah rumah Nella.

27. EXT./INT. RUMAH NELLA - SIANG

Indira yang baru pertama kali ke rumah Nella cukup kaget, ternyata Nella tinggal di perumahan yang cukup elit, rumahnya pun besar dan cukup mewah. Nella memang baru pindah ke tempat Indira sekolah saat kelas tiga.

NELLA

Yuk, masuk!

(Nella memegang pintu pagar yang sudah ia buka dan mengajak Indira masuk)

Indira masuk, lalu Nella kembali mengunci pintu pagar rumahnya. Indira melihat sekeliling terlihat halaman luas, bersih dan ada banyak tanaman hias. Nella berjalan mendahului Indira menuju pintu rumah dan membuka dengan kunci cadangan yang ia bawa.

NELLA

Masuk Ra!

(Ajak Nella pada Indira)

Indira duduk di kursi yang ada di teras, kemudian ia melepas sepatunya sebelum masuk rumah.

NELLA

Kamu duduk dulu aja! aku ganti baju dulu.

(Nella kemudian meninggalkan Indira sendirian dan ia menuju kamarnya)

INDIRA

Oke Nel.

Indira duduk melihat sekeliling ruangan yang terlihat rapi, bersih, barang-barang yang tertata rapi. Namun rumah ini sangat sepi.

INDIRA (V.O.)

Sepi banget, kaya ga ada penghuni.

Ia melihat di dinding ada poto keluarga, sepertinya di poto itu Nella masih berusia sekitar 4 tahun. Terlihat senyum bahagia di poto bersama kedua orang tuanya.

Tidak lama kemudian Nella datang dengan menggunakan celana pendek warna krem dan kaos pendek berwarna pink sambil membawa air es yang ia ambil dari kulkas. Di meja terlihat sudah tersedia beberapa toples kue semenjak Indira datang.

NELLA

Minum dulu, Ra!

(Nella menyimpan botol air es dan gelas yang ia bawa di meja lalu ia duduk di sofa lainnya)

INDIRA

Thanks, Nel.

NELLA

Ya ginilah rumah gue, Ra.

(Nella membuang nafas kasar )

INDIRA

Kamu tinggal sama siapa?

NELLA

Gue cuma tinggal sama Oma.

INDIRA

Ibu sama ayah kamu?

NELLA

Udah pisah pas gue masih TK.

(Nella kembali membuang nafas kasar)

INDIRA

Trus kamu sama ayah atau ibu?

NELLA

Sama Oma sama si Bibi, Nyokap gue ke Luar Negeri. Bokap udah kawin lagi ama selingkuhannya.

(Nella tampak menyimpan amarah saat menyebut ayahnya)

INDIRA

Astagfirullah, yang sabar ya Nel.

(Indira prihatin mendengar jawaban Nella)

NELLA

Udah biasa Ra.

INDIRA

Terus Oma kamu kemana?

NELLA

Ada tuh lagi tidur di kamarnya.

INSERT : SI BIBI LAGI MASAK DI DAPUR

NELLA

Bi, kalau udah mateng kasih tau yaaa!

(Nella berteriak dari ruang tamu yang memang tidak terlalu jauh ke tempat masak)

BIBI

Siap Non.

(Jawab si bibi sambil mengaduk capcay di wajan)

INDIRA

Maaf ya Nel, kalau boleh tahu, kamu kenapa ambil HP Kirana? Kamu kan udah punya Hp bagus juga?

(Indira bertanya hati-hati)

NELLA

Gue sebenernya pengidap kleptomania Ra..

(Nella menunduk sambil memilin ujung taplak meja)

INDIRA

Kleptomania?

(Indira bingung, belum tau apa itu kleptomania)

NELLA

Gue gak bisa ngendaliin tangan gue Ra, kalau gue lihat orang lain punya sesuatu yang baru, perasaan ingin mencuri selalu ada walaupun gue punya barang yang sama ataupun barang yang lebih bagus misal.

INDIRA

Gitu ya?

(Indira tampak masih mencerna perkataan Nella)

NELLA

Iya, makanya gue pindah sekolah. Gue di keluarin dari sekolah lama karna kasus sama juga Ra. Udah beberapa kali gua pindah sekolah sebenernya. Emang kalau di sekolah sekarang baru kali ini gue nyuri hp. Sebelum-sebelumnya kalau banyak yang ilang pensil atau pulpen itu sebenernya gue juga yang ambil Ra. Tapi gue kumpulin semua barang itu di kardus. Gue ngerasa puas kalau udah nyuri, tapi abis itu yaudah gue simpen. Ga di apa-apain. Tar lo bawain aja ya, bagiin tuh pulpen sama pensil di kelas!

INDIRA

Yaa Allah..Trus kamu pendam beban seberat ini sendirian?

NELLA

Kadang ada Psikolog dateng, ngajak gue ngobrol. Gue juga dikasih obat penenang. Psikolog bilang sebenernya gue cuma butuh temen cerita, gue ga ada penyaluran emosi.Ga ada yang bisa ngertiin penderita klepto kaya gue Ra, mereka hanya bisa 'ngejudge' tanpa tau apa penyebabnya. Dan mandang gue kaya penjahat. Padahal gue sendiri pengen ngelawan dorongan itu Ra, tapi susah Ra, susah...It's really-really hard for me, Ra.

INDIRA

Ya Allah Nel, kamu boleh ko cerita apa aja sama aku.

(Indira menteskan air mata dan beranjak dari sofa untuk memeluk Nella)

NELLA

Makasih ya Ra, lo udah mau nemenin gue.

(Nella menangis di pelukan Indira)

Sejak kejadian itu, Indira sering bermain ke rumah Nella, kadang ia berkunjung bersama Lilis dan Lalitha. Nella tidak pernah mau masuk sekolah lagi sejak kejadian itu. Di sekolah juga memang sudah tidak belajar, hanya tinggal menunggu perpisahan dan pembagian ijazah.







Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar