Diary Indira
4. Nantikanku di Batas Waktu (Scene 18-20)

INDIRA (V.O)

Aku sadar aku telah terlena oleh kata bernama Cinta, sudah saatnya aku berhenti dari keadaan menyiksa hati yang kubuat sendiri. Mulai saat ini aku akan coba menghapus Askara dari hatiku. Bismillah...

18. INT. RUANG KELAS - PAGI

Dikelas terlihat ada Kirana, Hesti, Nella, Indira sedang duduk berhadapan di meja Indira. Indira dan Hesti menghadap ke papan tulis, Kirana dan Nella yang berada di bangku depan Indira membelakangi papan tulis menghadap meja Indira. Mereka masih ngobrol karena guru belum datang ke kelas. Lalu datang Lalitha yang langsung memberi kabar heboh. Sementara Askara ke toilet dulu sebelum masuk kelas, karena ia tahu pasti kelas heboh mendengar cerita Lalitha.

LALITHA

Hai Girls!!aku mau cerita kabar menggemparkan nih. Ya ampun....oh My God!Tau ga sih kalian? aku kan jalan bareng tadi sama Askara sebelum masuk kelas, sepanjang jalan dia cerita, kalau tuh si Playboy penebar pesona mau nembak lo Ra, dan ajaibnya lagi dia bilang dia mau lo jadi istrinya bukan jadi pacarnya. Eduuun....gentle pisan!!!

(Lalitha langsung menghampiri meja Indira sambil berbicara ala-ala tukang gosip)

TEMAN-TEMAN INDIRA YANG LAGI PADA KUMPUL

Whatttt???

(semua serempak dengan ekspresi wajah kaget)

INDIRA

Ihh kamu mah Tha, kaya ngga tau aja sifatnya Askara, diamah emang gitu..ke aku juga emang sering bercanda kaya gitu.

LALITHA

Ihh...ngga Ra. Kali ini dia ga bercanda, dia bilang mau serius sama kamu. Dia kagum banget sama akhlak dan kepribadian kamu, dia bilang pacarin cewe-cewe itu ga serius, ya cuma gitu-gitu doang main-main, jalan, cuma buat nikmatin masa remaja doang katanya.Hahaha..parah ya dia..

INDIRA

Entahlah, aku gak mau anggap serius. Lagian bentar lagi mau Ujian, aku mau fokus belajar aja dulu.

LALITHA

Ahh, masa sih? Kamu juga suka kan sama dia?
Uhuuy...

TEMAN-TEMAN INDIRA YANG LAGI PADA KUMPUL

Cieee...(Mereka serempak lagi menggoda Indira yang tampak salah tingkah)

INDIRA

Ihhh...apaan sih kalian?

(Wajah indira memerah dan hatinya berdetak tak karuan)

INDIRA (V.O)

Yaa Allah, apalagi ini? Baru saja semalam aku muhasabah, eh malah hari ini aku dapat kabar dari Lalitha, entah aku harus bahagia atau tidak.

INDIRA

Udah ah, aku mau sholat duha dulu. Yuk siapa yang mau ikut!

(Indira berdiri dan melangkah menuju masjid)

Indira bertemu Lilis yang ternyata sudah ada di masjid.

Ia juga agak kaget melihat Askara ada di sana, ia terlihat berjalan ke arah pintu masuk masjid dari tempat wudhu pria dengan wajah dan rambutnya yang masih dibasahi air wudhu.

INDIRA(V.O.)

Tumben Askara sholat duha.

(Ada perasaan senang yang kembali muncul melihat Askara hingga membuatnya senyum-senyum sendiri)

CUT TO:

19. INT. KAMAR INDIRA - SUBUH

Indira baru selesai shalat subuh, setelah sujud panjang dari sepertiga malam hingga adzan subuh. Ia berdiri hendak mengambil Alquran di meja belajarnya.

Hp siemens M35 dengan layar monochrome dan cassing warna kuning dengan list biru dongker milik Indira yang tergeletak di meja belajar berbunyi. Bunyi khas nada sms ringtone standar monophonic.

SUARA RINGTONE (O.S.)

Telole lolet..telole lolet..

Indira lalu membuka sms yang masuk di ponselnya. Disana terlihat sms masuk dari Ahmad.

Ahmad (V.O)

ass teh, gimana kabarnya? Ini ana (Ahmad), kmrn ana ktm Askara di masjid setelah duha. Askara curhat sm ana klo dia berniat menjadikan tth sbg istriny spy bs slng mlngkpi, gmn teh dtrm ga niat baikny? Wass bls

Indira menatap layar hpnya, membaca sms itu berulang-ulang. Merasakan debaran jantungnya yang semakin cepat. Lalu ia mengetik balasan pesan.

Indira (V.O)

Wlkmslm, akhi afwan bilangin ke dia, Dira blm bs jwb skg. Bilangin tenang aj, klo jodoh gak akn kmn. Mksh

20. EXT. HALAMAN MASJID - PAGI

Pagi harinya saat di sekolah, Indira ditemani Lilis bertemu Ahmad. Dia ingin bertanya kejelasan sms tadi subuh.

Mereka bertemu setelah shalat duha, di samping masjid.

INDIRA

Assalamualaikum kang

AHMAD

Waalaikumussalam warahmatullah, ya Teh kenapa?

(Ahmad menjawab dengan tetap menjaga pandangannya)

INDIRA

Punten kang, maksud sms tadi subuh apa ya?

AHMAD

Ya seperti isi sms itu, jadi gimana jawabannya iya atau tidak?

INDIRA

Aduh kang, itu masih terlalu jauh, sekarang Dira mau fokus belajar, bentar lagi kan kita ujian. Akang juga tahu kan kalau pacaran gak boleh dalam Islam.

AHMAD

Ya memang nggak pacaran teh, Askara cuma minta kepastian aja katanya kalau teteh mau nunggu dia. Soalnya kalau ngga ada komitmen takut keduluan orang , begitu katanya.Kalaupun jawabannya iya, tetap berjalan seperti biasa. Tidak perlu banyak komunikasi atau bertemu.

INDIRA

Ya tapi kan tetap aja kalau gitu, Dira takut nggak bisa menjaga hati dari sesuatu yang belum halal. Soalnya kan waktu menunggunya itu terlalu lama. Akang kan tau juga kalau misal taaruf pun tidak boleh terlalu lama, bahkan ada yang bilang maksimal 3 bulan sampai ke meminang. Lah ini bertahun-tahun. Dan itupun tidak tau kami berjodoh atau tidak.

Indira sebenarnya tidak ingin mengatakan ini, jika menuruti hawa nafsunya pasti ia akan mengatakan "ya, aku akan menunggumu". Tapi prinsipnya lebih kuat daripada dorongan jiwa mudanya.

AHMAD (V.O.)

Aku semakin kagum padamu Ra.

(Ahmad sedikit melirik wajah Indira dan terdiam sejenak)

AHMAD

Astagfirullah

(Ahmad langsung menundukkan kembali pandangannya)

INDIRA

Eh kenapa kang?

(Indira heran tiba-tiba Ahmad beristighfar)

AHMAD

Eh ngga, gapapa. Yaudah kalau gitu Teh, nanti ana sampaikan ke Askara.

INDIRA

Iya kang, Jazakallahu khairan.

AHMAD

Waiyyaki Teh.

INDIRA

Yaudah kita duluan ya kang. Assalamualaikum.

AHMAD

Waalaikumussalam warahmatullah.

Setelah kejadian itu, Askara menjadi canggung saat bertemu Indira, begitu juga sebaliknya. Hingga mereka kembali berkomunikasi saat ujian, itupun hanya sebentar dan membuat Indira marah, lalu saat perpisahan ketika Indira bertemu Ibunya Askara.

Visualnya : Indira dan Askara di shoot di kelas, namun mereka tidak saling bertanya. Saling menghindar saat bertemu. Tapi diam-diam saling mencuri pandang.

FX : Nantikanku Di Batas Waktu

INSERT LYRICS

"Sungguh walau kukelu

'Tuk mengungkapkan perasaanku

Namun penantianmu

Pada diriku jangan salahkan

Kalau memang kau pilihkan aku

Tunggu sampai aku datang nanti

Kubawa kau pergi ke Syurga abadi

Kini belumlah saatnya

Aku membalas cintamu

Nantikanku dibatas waktu"


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar