Cinta yang Keparat
18. Bagian #18

86  INT. KANTOR POLISI – PAGI

Kepala Polisi masuk ke dalam kantor disambut dengan beberapa anak buahnya yang nampak panik. Ia tak menanggapi smeuanya, ia malah setengah berlari masuk ke dalam kantornya dan langsung menyalakan televisi.

Ia hanya menganga menatap layar dengan tak percaya.

CUT


87  INT. YAYASAN CINTA ITU ABADI – PAGI

Di sebuah rapat, Yulianto baru saja bicara di depan para karyawannya. Ia tertawa lepas dengan penuh semangat. Namun layar televisi yang semula melaporkan berita pagi, berganti dengan munculnya video Bria.

Tawa Yulianto seketika lenyap. Napasnya seketika sesak. Ia hanya bisa memegang dadanya, sebelum ambruk di lantai.

Para karyawannya segera merubung dengan panik.

DISSOLVE


88  EXT. KANTOR POLISI – SIANG

FADE IN

SLOW MOTION

Langkah-langkah terlihat menuju ke Kantor Polisi.

Langkah-langkah itu milik Bria.

BRIA (V.O.)
Kepada Alira dan kawan-kawan lainnya yang selama ini kutahu terus mencoba mengungkap kejadian ini, maafkan aku... karena terlalu lama membuat pengakuan ini... Aku memang terlalu pengecut... Maafkan aku... Maafkan aku...


Sampai di kanopi Kantor Polisi, beberapa polisi sudah menyambutnya.

DISSOLVE TO


89  EXT. PEMAKAMAN UMUM – PAGI

FADE IN

LAGU
Miss your voice, miss your smile/ Everything about you, worth a while/ Always wondering where you are/ I hope you're with us, near or far/ Many questions unanswered/ I guess we'll never know....
(Now You Belong to Heaven - Mari Olsen)


Pagi ini langit cerah. Matahari bersinar lembut. Burung-burung berterbangan di angkasa. Daun-daun menari-nari. Satu-dua bunga kamboja berguguran.

Terlihat langkah-langkah menapaki jalan setapak dari batu.

Pemilik langkah-angkah itu adalah Alira yang berjalan dengan sebuah buket bunga. Di belakangnya Micha terlihat berjalan mengikutinya.

ALIRA (V.O.)
Minia sayang... hari ini Kakak datang lagi. Dan Kakak gembira keadaannya berbeda dibanding saat pertama kali kakak mengantarmu pergi...


Keduanya berjalan menapaki setapak.

ALIRA (V.O.)
Dulu Kakak merasakan semuanya hanya kemurungan dan kemuraman... Tapi tidak hari ini... Daun-daun tak henti bergerak-gerak, burung-burung menyanyi tanpa henti, dan daun-daun berguguran sepanjang jalan menuju rumah terakhirmu...


Keduanya terus berjalan.

ALIRA (V.O.)
Kamu mungkin gak lagi ada bersama Kakak di sini, tapi kamu selalu ada di hati Kakak sampai kapan pun... Jaga dirimu baik-baik di sana... Dan jaga Kakak juga di sini, seperti selama ini kamu melakukannya...


Di ujung pemakaman, Alira melihat kawan-kawannya sudah berdiri di sana. Ada Dwi, Anjar, Mas Pedro dan istri Mas Pedro, Ditta dan beberapa kawan lainnya.

Alira dan Micha tersenyum. Dan segera bergabung dengan semuanya di depan nisan Minia yang nampak dipenuhi bunga.

LAGU
But now you belong to heaven/ It's empty without your smile/ The truth brings us to tears/ All the love you gave us all these years...
(Now You Belong to Heaven - Mari Olsen)


DISSOLVE TO

LAYAR HITAM

CREDIT TITLE CONTINUE


T A M A T


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar