Cinta yang Keparat
11. Bagian #11

51  EXT. RUMAH ALIRA – MALAM

Alira memarkir motornya, bertepatan bunyi ponselnya. Ia segera mengangkatnya sambil melepas helmnya.

ALIRA  
Ya, Mic...

MICHA (O.S.)
Aku baru mendapat kabar bagus...

ALIRA  
Apa Mich?

MICHA (O.S.)
Papa ternyata punya kenalan wartawan di koran lokal yang juga meliput tabrak lari itu. Dan benar dugaan kita, namanya Jaja Suharno. Dia Satpam di Yayasan Cinta yang Abadi.


Alira berjalan ke arah pintu.

ALIRA  
Ah, semua semakin jelas. Padahal aku baru mau meneleponmu dan mengabarkan kalau hari ini aku juga didatangi seseorang yang mengabarkan kejadian buruk di Yayasan...

MICHA (O.S.)
Apa itu?


Alira berdiri di depan pintu, ia merogoh jaketnya untuk mencari kunci. Ia sama sekali tak menyadari kalau ada bayangan bergerak pelan di belakangnya. Orang itu membawa kayu panjang yang dibungkus kain.

Saat Alira mulai menyadarinya, ia sudah ada tepat di belakang Alira dan mengayunkan kayu itu ke kepala Alira.

Seketika, Alira tersungkur jatuh, dan pingsan. Ponselnya pun terlempar dari tangannya. Sempat terdengar suara Micha di seberang...

MICHA (O.S.)
Alira? Alira? Ada apa? Kamu gak papa?


Orang berpakaian gelap itu mendekati ponsel itu, dan langsung menginjak ponsel Alira sampai hancur.

FADE OUT


52  EXT. MOBIL BOX TERTUTUP – MALAM

FADE IN

Mobil melaju cepat menembus jalanan malam. Aspal nampak berembun dan tak berujung. Lurus dan berkelok-kelok.

CUT

    

53  INT. MOBIL BOX TERTUTUP – MALAM

Alira mengerjap-ngerjapkan matanya karena gunjangan mobil. Ia terbaring sendirian di box mobil yang terus melaju.

Tangan Alira terikat, mulutnya terplester.

Alira mencoba menyadarkan dirinya di mana ia berada. Tapi yang dirasakan hanyalah roda mobil yang terus bergerak. Semua yang dilihatnya semakin kabur, dan membuat kepalanya pusing.

ALIRA (V.O.)
Di mana aku?


Alira teringat kejadian sebelum ia pingsan.

INSERT

Potongan Scene 51

Saat Alira mulai menyadarinya, ia sudah ada tepat di belakang Alira dan mengayunkan kayu itu ke kepala Alira.

Tapi goncangan mobil membuatnya memejamkan mata. Dirasakan sakit di kepalanya, hingga membuatnya meringis kesakitan.

Alira kemudian kembali pingsan.

CUT


54  EXT. KAMAR KOST BUTUT – SIANG

Alira mengerjapkan matanya. Dilihatnya langit-langit kotor yang penuh sawang laba-laba di atas kepalanya.

Ia terbangun dalam posisi di atas pembaringan yang ada di sebuah kamar petak kecil berukuran 2,5 c 3 meter.

Kepalanya masih terasa pusing, ia bahkan harus memeganginya untuk mengurangi rasa sakit.

Tapi kemudian Alira terkejut karena ia tak memakai apa-apa. Tubuhnya hanya di selimuti selimut saja.

ALIRA (V.O.)
Di mana ini? Kenapa aku di sini... dan telanjang?Alira menajamkan telinganya. Terdengar suara cekikikan di luar.


Alira menajamkan telinganya. Terdengar suara cekikikan di luar.

PEREMPUAN 1 (O.S.)
Ih, Mas... datangnya lama keluarnya cepat...

PEREMPUAN 2 (O.S.)
Ayo kapan mampir lagi, Adik sudah rindu dicangkul Mas? Hihihi...

Alira mencoba bangkit, mengambil tumpukan bajunya yang ada di meja di dekatnya. Tapi kekuatan tubuhnya masih seperti hilang. Ini malah menjatuhkan barang-barang di situ...

Kemudian didengarnya suara kunci diputar, seorang perempuan menor muncul di balik pintunya.

PEREMPUAN 1
Tante, anaknya sudah bangun lagi! Kayaknya harus ditambahi obat lagi!

Alira mencoba bangkit. Tapi ia terjatuh lagi.

Tak lama kemudian, Tante Mucikari (50 tahun) masuk ke kamarnya. Ia ditemani dua laki-laki berbadan besar. Tante Mucikari kembali menyuntukkan sesuatu di tubuhnya.

TANTE MUCIKARI
Tidur saja kamu! Aku gak mau repot dengan perempuan-perempuan pemberontak!


Alira kembali terkulai di pembaringannya.

CUT                   


55  INT. WARUNG AYAM CHICKEN – MALAM

Warung Ayam Chicken nampak berjalan seperti biasa. Beberapa pembeli terlihat di beberapa sudut.

Tak lama kemudian Micha masuk, dan menghampiri meja kasir di mana Mas Pedro dan Ditta berada.

MICHA
Alira belum kelihatan?
(Suaranya terdengar cemas)


Mas Pedro dan Ditta menggeleng

DITTA
Sudah kucek ke beberapa temen, juga gak kelihatan...

MICHA
(Nampak panik)
Bagaimana ini? Sejak kemarion kami bertelefonan, aku merasa memang terjadi sesuatu dengannya. Jadi tadi aku ke rumahnya, dan kulihat motornya tergeletak seperti dirusak seseorang. Aku juga menemukan hapenya di halaman dalam kondisi hancur. Dan saat kulihat di kaca nako rumahnya, kulihat isi rumahnya seperti baru diacak-acak...

MAS PEDRO
Ah... ada apa ini... Kurasa kita perlu lapor ke polisi?


Micha dan Ditta hanya bisa mengangguk.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar