Cinta yang Keparat
17. Bagian #17

81  INT. PENJARA – MALAM

Jam dinding menujukkan pukul 24.00 WIB.

Semua penghuni penjara sedang tertidur.

Di ruangan Alira semua orang telah pulas tertidur. Tapi Alira tiba-tiba terbangun. Ia duduk di pembaringannya.

ALIRA
(Berbisik)
Minia... Minia...


Sampai lama Alira duduk dalam diam. Sementara bulan memancarkan cahaya paling ternag di balik ranting-ranting pohon.

CUT


82  INT. KAMAR MICHA – PAGI

Micha terbangun, dan membuka matanya. Ia meraba-raba meja mencari ponselnya. Dengan mata masih mengantuk ia melihat sebuah pesan, dan membukanya.

Seketika ia terduduk dengan muka sangat terkejut.

CUT


83  INT. RUMAH MAS PEDRO – PAGI

Istri Mas Pedro berlari ke dalam kamar, sementara Mas Pedro nampak masih tertidur.

ISTRI MAS PEDRO
Sayang, ada yang viral...


Mas Pedro nampak terbangun dengan enggan.

MAS PEDRO
Mbok nanti toh nunggu aku bangun...


ISTRI MAS PEDRO
Lihat dulu!
(Menyodorkan ponselnya)


Namun saat Mas Pedro melihatnya, kantuknya seketika hilang. Ia memandnag layar ponsel dengan tak percaya.

CUT



84  INT. RUMAH ASHY & RUMAH GIGI – PAGI

SPLIT LAYAR

Ashy bangun pagi dan menyalakan televisi. Ia terkejut melihat berita pengakuan Bria.

Gigi bangun pagi dan menyalakan televisi. Ia terkejut melihat berita pengakuan Bria.

Keduanya berteriak.

ASHY/GIGI
Ibuuuu!

CUT


85  INT. RUANG PENGACARA & RUANG KAK TOSE – PAGI

SPLIT LAYAR

Pengacara yang mengurus Kasus Yulianto Endro masih sibuk dengan ponselnya. Awalnya wajahnya nampak gembira namun di satu video senyumnya lenyap.

Kak Tose masih sibuk dengan ponselnya. Awalnya wajahnya nampak gembira namun di satu video senyumnya lenyap.

Keduanya kemudian nampak marah dan membanting ponselnya.

CUT


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar