ANTING KIRI (SCRIPT)
12. ACT 3 - RAHASIA DAN PERNIKAHAN

ACT 3

130 EXT. RUMAH TENRI DI MAKASSAR – DEPAN - SIANG

Wenni membuka pintu mobil lalu buru-buru turun menyusul Tenri yangsudah berjalan ke pintu. Saat memutar gagang pintu, Wenni tersenyum ke arah Tenri kemudian mempersilakannya masuk dengan gerakan tangan layaknya pelayan menyambut tamu.   

                            WENNI

Selamat datang kembali, Kakakku tersayang. Rumah kita sudah merindukanmu.

                                  CUT TO:

131 INT. RUMAH TENRI DI MAKASSAR – RUANG TAMU - SIANG

Tenri melangkah masuk ke dalam rumah bersama Wenni. Gufron dan seorang pria paruh baya bernama PAK SULAIMAN yang merupakan pengacara keluarga Wizy berdiri menyambut. Tenri menyalami Pak Sulaiman lalu mempersilakannya duduk kembali.

                            TENRI

Kenapa Rian ingin membunuhku, Pak?

              PAK SULAIMAN

Biasalah. Manusia serakah.

Tenri tampak keheranan. Kedua alisnya terangkat tinggi. Ia menatap Pak Sulaiman.

                            TENRI

Terus, apa hubungannya denganku? Ia          dan Wizy pewaris tunggal kekayaan Pak Gatot. Dengan harta melimpah mertuanya,ia tidak perlu lagi bekerja.

              PAK SULAIMAN

Kau salah. Ia hanya merampas Wizy darimu, bukan hartanya.

Tenri tertawa tertahan.

TENRI

Dia tidak merampas Wizy, Pak. Wizy           yang mengkhianatiku.

Pak Sulaiman menggeleng.

              PAK SULAIMAN

Wizy sangat mencintaimu dan ingin menikah denganmu. Tapi dia melakukan kesalahan besar   di London dan Rian merekamnya diam-diam. Wizy di posisi sulit. Ini menyangkut nama baik keluarganya. Selain itu, dia ingin menyelamatkan nyawamu.

Tenri tampak kebingungan.

                            TENRI

Saya kenapa?

PAK SULAIMAN

Rian sangat berbahaya. Ia anggota gengster Asia Tenggara di London dan ingin menghabisimu bersama teman-temannya. Wizy terpaksa menukar nyawamu dengan harta dan cintanya. Wizy berjanji menyerahkan seluruh kekayaan keluarganya dengan syarat, Rian tidak menyakitimu.

Tenri semakin bingung.

                            TENRI

Tapi kenapa ia masih tetap memburuku? Bukankah dia sudah pasti akan mendapatkan seluruh harta Pak Gatot?

                            PAK SULAIMAN

Harusnya begitu. Tapi tidak sepeser pun dari harta mertuanya yang bisa ia dapat.

          TENRI        

Kok bisa begitu?

     PAK SULAIMAN

Karena seluruh kekayaan Pak Gatot                atas namamu.

Tenri ternganga karena terkejut. Begitu juga Wenni dan Gufron.

          TENRI

Bagaimana bisa?

                            PAK SULAIMAN

Pak Gatot sangat percaya padamu dan menyayangimu seperti anaknya sendiri.     Makanya, setelah kau bertunangan dengan Wizy, ia memerintahkan aku membuat surat-surat pengalihan seluruh harta kekayaannya atas namamu. Wizy sudah mencoba membujuk papanya untuk mengubahnya kembali, tapi tidak berhasil. Itulah yang membuat Rian sangat marah.

              TENRI

Jadi dia ingin membunuhku supaya harta mertuanya kembali ke tangan Wizy?

              PAK SULAIMAN

Begitulah. Tapi rencananya berantakan      karena Wizy mengetahuinya. Kau ingat, Wizy sempat meneleponmu?

Tenri mengangguk.

                            TENRI

Kupikir dia hanya salah pencet nomor.

              PAK SULAIMAN

Sebenarnya ia ingin mengirim pesan padamu. Tapi ....

Pak Sulaiman tidak meneruskan kalimatnya. Mendadak wajahnya berubah sedih. Ia menatap Tenri dari seberang meja.

                            TENRI

Ada apa, Pak?

PAK SULAIMAN

Wizy tanpa sengaja mendengar pembicaraan Rian dan teman-temannya yang ia kirim ke sini untuk menghabisimu. Makanya ia menghubungimu. Karena kau tidak mengangkat teleponnya, ia mencoba mengirim pesan. Tapi sebelum pesan itu terkirim, Wizy ketahuan.  Rian merampas ponsel Wizy dan memukulinya.

              TENRI

Jadi bagaimana kondisi Wizy saat ini?

          PAK SULAIMAN

Rian membunuhnya. Juga Pak Gatot dan          Bu Susi. Kematian mereka baru kami ketahui setelah orang-orang yang mencoba membunuhmu tertangkap.

Tenri menoleh menatap Gufron.

                        GUFRON

Kami merahasiakannya karena takut kabar kematian mereka mengganggu proses penyembuhanmu.

Tenri kembali menatap Pak Sulaiman.

                            TENRI

Lalu Rian bagaimana? Di mana dia sekarang?

              PAK SULAIMAN

Ia berhasil kabur ke luar negeri.

                                                   CUT TO:

TIGA BULAN KEMUDIAN

132 INT. HOTEL ARYADUTA – KAMAR – SIANG

Tenri menatap wajahnya di cermin. Seorang PENATA RIAS berdiri di belakangnya sambil tersenyum. Puas dengan pekerjaannya.

Wenni yang menunggu di pintu sambil memegang kamera tampak sudah tidak sabaran.

                            WENNI

                       Ayo cepat, Kak!

                            TENRI

                       Sabar. Sebentar lagi.

Tenri kembali memeriksa penampilannya di cermin. Wenni melihat jam di ponselnya dan mulai menggerutu.

                            PENATA RIAS

Sudah keren Pak. Calon istri Pak       Tenri pasti akan terpesona.

          TENRI

          Serius?

Penata Rias mengangguk. Tenri sekali lagi menatap wajahnya di cermin lalu tersenyum. Setelah itu ia melangkah keluar. Wenni mengerutkan hidung dan bibirnya karena dongkol.  

                                                   CUT TO:

133 INT. HOTEL ARYADUTA - BALLROOM HOTEL – SIANG

Ballroom ramai dengan orang-orang. Tampak dekorasi pesta pernikahan di sekeliling ruangan dan panggung tempat pengantin.

Tenri dan Dokter Amila duduk berdampingan di depan PENGHULU. Akad nikah sudah dilangsungkan. WALI nikah mulai mengucapkan ijab.

                            WALI NIKAH

Aku nikahkan Engkau dengan             Amila Suci Binti Khalid dengan      maskawin berupa seperangkat alat salat dan emas seberat 80 gram dibayar tunai.

          TENRI

Saya terima nikahnya Amila Suci       Binti Khalid dengan maskawin berupa seperangkap alat salat dan emas  seberat 80 gram tunai karena Allah SWT.

          PENGHULU

     Bagaimana saksi?

          SAKSI 1/SAKSI 2

           Sah!

Amila mencium tangan Tenri. Wenni memotretnya. Selanjutnya, tampak beberapa orang menyalami Tenri dan Amila. Gufron dan Abo bergantian memeluknya. Setelah itu terlihat Tenri dan Amila berfoto di pelaminan yang diakhiri dengan foto Wenni di antara kedua mempelai.

                            THE END  

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar