ANTING KIRI (SCRIPT)
1. ACT 1 - RINDU

1 INT. PESAWAT – KABIN – SIANG

TENRI sedang berada di atas sebuah pesawat. Terpejam sambil menyandarkan kepalanya di jendela. Di tangannya sebuah novel bercover gadis remaja sedang memeluk seorang pemuda dari belakang berjudul: HADIAH TUHAN.

                                                   CUT TO:

2 INT. RUMAH TENRI – KAMAR - SIANG

Seorang perempuan berpakaian serba putih berusia 40 tahun menghampiri Tenri yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Perempuan yang selanjutnya akan kita kenal sebagai GADIS MIMPI itu duduk di tepi ranjang dengan wajah sedih. Ia menatap wajah Tenri tanpa berbicara sepatah kata pun.

                                              DISSOLVE TO:

3 EXT. PANTAI LOSARI MAKASSAR – DI DEPAN ANJUNGAN – SORE

Seorang GADIS KECIL berusia 7 tahun, berambut panjang, berpakaian lusuh sedang berdiri seorang diri di tepi jalan sambil memegangi perutnya. Ia meringis dan terlihat lapar.

                                                  CUT TO:

4 EXT. SEBUAH MOBIL DI MAKASSAR – DALAM - SORE

Sebuah mobil SUV melaju dengan kecepatan sedang. Tenri tampak mengobrol dengan GUFRON, sahabatnya yang mengemudikan mobil. Tenri, berkemeja hitam digulung hingga siku. Mengenakan anting perak bundar di telinga kirinya. Gufron, berpenampilan rapi, juga berkemeja.

                                                 CUT TO:

5 INT. RUMAH KOS WENNI – DI KAMAR – SORE

Kamar sederhana bercat putih. Di dalamnya ada ranjang kayu, lemari pakaian plastik, dan satu meja sederhana dengan dua buku di atasnya berjudul “TRIK KULIAH SAMBIL BEKERJA?” dan “RAHASIA KAYA DI USIA MUDA”. Ada juga lembaran kertas lowongan kerja. Sebuah tulisan mencolok di dinding: JANGAN LUPA BAHAGIA.

WENNI MACORA sudah mengenakan pakaian pelayan kelab malam. Kemeja putih dipadu rompi biru, dan rok hitam di bawah lutut. TITIN dan RIRIN, dua sahabatnya memandang Wenni dengan cemas.

                                                  CUT TO:

6 EXT. SEBUAH SUPERMARKET DI LOSARI –DEPAN – SORE

Seorang BOCAH LAKI-LAKI berusia 10 tahun, berpakaian lusuh sedang memperhatikan SEORANG BOCAH seusianya yang baru keluar dari supermarket bersama IBUNYA. Bocah itu tersenyum. Es krim dan roti di kedua tangannya.

SATPAM mendekat dan mengusir bocah laki-laki berpakaian lusuh itu. Sebelum pergi, bocah yang bersama ibunya memberikan roti yang dipegangnya. Ibunya tersenyum lalu mengelus kepala putranya dengan bangga.

                                                 CUT TO:

7 EXT. PANTAI LOSARI – DI DEPAN ANJUNGAN – SORE

Bocah laki-laki berpakaian lusuh dengan roti di tangannya menyeberang tiba-tiba tanpa memperhatikan kendaraan.

                      TENRI

                 Awas ada anak ..!

                       GUFRON

                      Astaga!

Gufron mengerem mendadak. Bocah berpakaian lusuh tertegun sejenak di depan mobil, lalu tersenyum dan berlari ke seberang jalan.

                                                 CUT TO:

8 EXT. PANTAI LOSARI – DI DEPAN ANJUNGAN - SORE

Bocah laki-laki berpakaian lusuh itu menghampiri gadis kecil adiknya) yang menyambut dengan senyum setelah melihat roti di tangannya. Ia membuka pembungkus roti kemudian menyodorkannya ke adiknya. Gadis kecil itu langsung menggigit roti tersebut. Makan dengan lahap sebelum mendongak menatap kakaknya. Ia menjulurkan roti itu ke mulut kakaknya. Kakaknya menolak, tapi sang adik memaksanya membuka mulut. Mereka makan bergantian lalu tersenyum.

                      GADIS KECIL

                    Aku sayang Kakak

Kedua bocah itu bergandengan tangan, berlari ke tepi pantai. Menyelinap di antara pengunjung yang mulai berdatangan untuk menyaksikan sunset di Anjungan Pantai Losari.  

                                                   CUT TO:

9 EXT. SEBUAH MOBIL DI MAKASSAR – DALAM - SORE

Tenri menatap bocah laki-laki dan gadis kecil itu tanpa berkedip. Mobil bergerak pelan dan berbelok masuk ke hotel Aryaduta. Mereka disambut seorang SEKURITY yang tampak sudah sangat mengenal Tenri.

                                                   CUT TO:

10 INT. HOTEL ARYADUTA – KAMAR - SORE

Tenri menyingkap tirai jendela. Ia melihat ke arah anjungan, mencari kedua bocah yang tadi hampir mereka tabrak. Gufron keluar dari dalam toilet, singgah sejenak untuk bercermin sebelum mendekati Tenri dan berdiri di belakangnya sambil ikut mengintip ke bawah.

                                                   CUT TO:

11 EXT. PANTAI LOSARI – ANJUNGAN - SORE 

Kedua bocah kakak beradik itu berdiri di depan PENJUAL BALON. Sang adik berusaha menggapai balon yang melambai-lambai tertiup angin di atasnya. Tangannya tidak mampu menjangkaunya. Bocah laki-laki itu membungkuk ke arah adiknya. Bertanya. Setelah sang adik mengangguk, ia langsung menggendongnya. Gadis kecil itu berhasil menyentuh balon. Penjual balon mengusir mereka.

                                                  CUT TO:

12 INT. RUMAH KOS WENNI – TERAS DEPAN - SORE

Wenni berdiri di teras. Siap berangkat. Titin dan Ririn berdiri mengapitnya dengan wajah sedih.

                       TITIN

         Batalkan saja, Wen. Perasaanku tidak enak.

RIRIN

Iya, Wen. Kau pasti bisa mendapatkan pekerjaan lain.

Wenni tak mengacuhkan mereka. Ia berjalan keluar meninggalkan rumah kos.

                                                   CUT TO:

13 INT. HOTEL ARYADUTA – KAMAR - SORE 

Tenri tersenyum menatap dua bocah yang ada di anjungan. Tak menyadari kehadiran Gufron di belakangnya.

                       GUFRON

 Cemburu, ya?

Tenri terdiam. Matanya terus mengawasi kedua bocah itu.

                       GUFRON (CONT’D)

Bukan hanya kau yang tidak memiliki adik perempuan,Bro. Lagi pula, kau akan segera menikah. WIZY pasti tidak senang kalau kau terus berpikir ingin punya adik perempuan.           

Gufron melangkah ke samping Tenri yang langsung memutar tubuhnya menghadap ke arah sahabatnya.       

                      TENRI

Aku sudah punya segalanya. Tapi aku merasa hidupku tidak sempurna. Aku benar-benar ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki adik perempuan.

Gufron menepuk pundak Tenri.

             GUFRON

Ibumu sudah meninggal, Bro. Mustahil.     

             TENRI                        

Aku akan minta kepada Tuhan

Gufron menggeleng heran. Tenri kembali memandang ke arah anjungan. Di kejauhan terlihat Masjid 99 Kubah yang indah. Lalu, perlahan-lahan langit mulai memerah.

                                               FADE OUT:

14 INT. RUMAH KELUARGA WIZY – KAMAR- MALAM

Sebuah kamar mewah dengan lampu tidur klasik, lemari pakaian yang terbuka, dan TV plasma yang menempel di dinding. Wizy sedang menelepon. Sambil menunggu teleponnya dijawab ia memperbaiki rambutnya di depan cermin. Di atas kasur di belakangnya, sahabatnya, DITA dan CINDY sedang berbaring sambil memperhatikan Wizy.

                                                  CUT TO:

15 INT. HOTEL ARYADUTA – KAMAR - MALAM 

                       TENRI

Halo!

                                             INTERCUT TO:

16 INT. RUMAH KELUARGA WIZY - KAMAR – MALAM

Wizy melemparkan tubuhnya ke tempat tidur persis di antara Cindy dan Dita.

                       WIZY

Tenri, aku minta maaf

                       TENRI

Jadi kau batal datang?

Wizy memberi kode “diam” kepada Cindy dan Dita dengan telunjuk di depan bibir.

                       WIZY

Cindy ulang tahun. Aku dan teman-teman ingin memberinya kejutan malam ini.

             TENRI

              Oh.

Wizy tersenyum penuh kemenangan.

             WIZY

Sudah dulu ya, da. 

Wizy menutup telepon lalu berteriak kegirangan sambil membentangkan kedua tangannya di bawah leher kedua sahabatnya dan mencium pipi mereka secara bergantian.

                       DITA

Kau jahat Wiz.

                       WIZY

             Dia tidak bisa marah padaku.

                       CINDY

             Ya iyalah, kau anak bosnya.

                       WIZY

                    Bukan itu.

                       CINDY                            

      Lalu, kenapa?

                       WIZY

    Tenri itu budak cintaku.

                       DITA

Gila, kamu Wiz. Dia itu calon suamimu.

         CINDY

Efek London, Sis!

                       WIZY

Kan baru calon. Kalau sudah resmi,baru patuh.

Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak.

                                                  CUT TO:

17 INT. HOTEL ARYADUTA – LOBI - MALAM

Tenri dan Gufron duduk di sofa. Beberapa orang lalu lalang di sekitar mereka. Termasuk PASANGAN SUAMI ISTRI yang bergandengan tangan. Tenri memperhatikan mereka hingga keduanya masuk ke lift.

                       GUFRON

Kau juga akan segera seperti mereka.

MANAJER HOTEL PRIA memanggil PELAYAN PEREMPUAN yang baru muncul. Ia menyuruhnya mendatangi Tenri. Pelayan perempuan itu mengangguk lalu mendekati Tenri dan Gufron.

                       PELAYAN PEREMPUAN

Apa Pak Tenri ingin minum sesuatu?

Tenri menoleh, memberi kode “tidak” dengan tangannya sambil tersenyum. Pelayan itu langsung pergi.

                       GUFRON

                  Kita kemana?

Tenri berpikir sejenak.

                       TENRI             

                       Ada ide?

                       GUFRON

Kau bosku. Kau yang tentukan.

Tenri melihat jam di ponselnya. Saat itu sudah pukul sepuluh.

                       TENRI

                Aku butuh hiburan

                       GUFRON

                  Apa karena Wizy?

                       TENRI

Sudahlah, jangan bahas Wizy. Kalau sudah menikah, aku akan jadikan dia ibu rumah tangga yang patuh.

         GUFRON

Jadi ceritanya mau balas dendam. Aku tidak yakin, Bro.

         TENRI

Lihat saja nanti. Hubungi ABO sekarang.

Tenri berdiri. Gufron juga berdiri lalu mengeluarkan ponselnya dan mulai menelepon.

                                                  CUT TO:

18 EXT. KELAB MALAM DI MAKASSAR – DEPAN - MALAM

Tenri dan Gufron turun dari mobil di depan kelab malam. Abo tampak sedang mengobrol dengan seorang PETUGAS KEAMANAN berbaju hitam dan bertubuh besar di depan pintu masuk. Mereka terlihat akrab.

Tenri dan Gufron mendekat. Saat melihat Tenri, Abo langsung menyambutnya. Mereka berpelukan sejenak lalu mengobrol.

                       TENRI

Ingat, No. Alkohol. Ini demi kebaikan kalian. Aku tidak mau kalian dicakar istri kalian.

             ABO

          Siap, Bos.

Tenri, Gufron, dan Abo berjalan ke arah pintu masuk, petugas keamanan kelab yang berjaga-jaga di pintu menyambut mereka seraya membungkuk. Tenri menepuk pundaknya.

                       PENJAGA KEAMANAN 

Tumben Bos baru datang lagi?

    GUFRON

Lagi sibuk mempersiapkan pernikahan.

Tenri tersenyum lalu masuk ke dalam kelab diikuti Gufron dan Abo.

                                                  CUT TO:

19 INT. KELAB MALAM DI MAKASSAR – DALAM - MALAM

Suara musik memekakkan telinga. Seorang BINTANG TAMU WANITA berpakaian seksi sedang bernyanyi di panggung. Lampu sorot berputar putar. BEBERAPA PEMUDA yang duduk melingkari tiga meja di sudut ruangan terlihat sedang menikmati minuman mereka. Mata mereka sayu dan terlihat mabuk.

Tenri, Gufron, dan Abo duduk di meja paling sudut. Botol soft drink di atas meja.

CUT TO:

20 INT. KELAB MALAM DI JAKARTA – DALAM – MALAM

Asap rokok mengepul di salah satu ruangan. Wizy, Cindy, dan Dita asyik berjoget. Di atas meja terlihat botol Sampanye di dalam sebuah ember logam.

                            CINDY

                 Tenri benar-benar lugu!

                            DITA

Kau sekarang pemegang rekor MuRI!

WIZY

Orang pertama yang berulang tahun dua kali dalam setahun!

Mereka tertawa terbahak-bahak. Berpelukan. Lalu, ikut menyanyi, mengikuti penyanyi di atas panggung sebelum duduk kembali dan mengangkat gelas masing-masing untuk bersulang.

                                                   CUT TO:

21 INT. KELAB MALAM DI MAKASSAR – RUANG BARTENDER – MALAM

SEORANG BARTENDER pria baru saja meracik koktail. Terlihat botol Tequila, bir, dan alat pengocok koktail. Tiga gelas koktail sudah tersedia. PELAYAN PRIA mengambil koktail itu, namun tidak bisa membawa pesanan tamu sekaligus. Wenni muncul di depan ruang bartender. 

                            PELAYAN PRIA

                            Hei, Anak baru!

Wenni buru-buru mendekat.

                            PELAYAN PRIA (CONT’D)

                            Cepat bantu aku.

Wenni mengambil nampan yang ditunjuk pelayan pria itu lalu mengikutinya dari belakang.

                                                   CUT TO:

22 INT KELAB MALAM DI MAKASSAR – DALAM – MALAM

Wenni dan pelayan pria meletakkan gelas di atas meja. Pelayan pria langsung pergi. Wenni juga memutar tubuhnya ingin segera pergi. Tapi salah seorang pemuda mendadak berdiri dan menarik tangannya. Dua pemuda lain memperhatikan mereka. Menahan tawa.  

                            PEMUDA 1

                       Cantik juga anak ini.

Dua pemuda lainnya tertawa sambil memperhatikan wajah Wenni yang tampak kesal.

                            PEMUDA 1(CONT’D)

Temani kami di sini.

                            WENNI

                       Aku harus bekerja.

                            PEMUDA 1

Sebentar saja. Ayo duduklah.

Pemuda 1 sempoyongan kemudian terduduk sambil berusaha menarik tangan Wenni. Wenni menolak. Ia menepis tangan Pemuda 1. Dua pemuda lainnya tertawa mengejek melihat kegagalan temannya. Wenni mulai panik.

Di meja lainnya, Tenri memperhatikan Wenni dan ketiga pemuda itu. Sementara Gufron dan Abo asyik menonton aksi bintang tamu di panggung. Orang-orang di depan panggung terlihat berjoget-joget.

                                                   CUT TO:

23 INT. KELAB MALAM DI JAKARTA – DALAM – MALAM

Wizy, Cindy, dan Dita masih asyik menikmati hiburan dan minuman ketika seorang pemuda muncul. Namanya, RIAN. Tubuh atletis. Ada tato di lengannya. Wizy yang pertama melihatnya terkejut, melongo, dan segera berdiri menyambut.

                            WIZY

Rian! Kapan balik dari London. (Menoleh menatap Cindy dan Dita). Pasti kerjaan mereka?

Wizy menatap Cindy dan Dita setelah duduk kembali di sofa. Rian duduk di sampingnya. Dita menunjuk ke arah Cindy dengan jempolnya sambil menelengkan dagunya.

                            RIAN

Aku dengar kau akan menikah bulan depan.

                                                   CUT TO:

24 INT. KELAB MALAM DI MAKASSAR – DALAM - MALAM

Pemuda 1 kembali berdiri dan meraih tangan Wenni yang sudah ingin pergi sambil mencolek dagunya.   

                            PEMUDA 1

                     Tidak usah jual mahal.

                            WENNI

Jangan kurang ajar. Lepaskan tanganmu atau aku akan teriak.

                            PEMUDA 1

              Teriak saja, dasar jalang, pelacur.

Wajah Wenni tegang karena tersinggung. Seketika ia menampar pemuda itu lalu mendorongnya hingga terjerembab ke kursi. Pemuda itu marah dan berdiri kembali. Ia ingin menyerang Wenni. Tenri yang menyaksikan kejadian itu sudah berdiri dari kursinya. Sekurity muncul dan menenangkan pemuda itu sambil meminta Wenni segera pergi.

                                                  CUT TO:

25 EXT. KELAB MALAM DI JAKARTA – PARKIRAN - MALAM

Wizy berjalan ke mobilnya. Cindy dan Dita sudah di atas mobil dan siap-siap pergi.

                            DITA

                      Kami duluan!

Wizy dan Rian melambaikan tangan. Mobil melintas di depan mereka.

                            CINDY

(Berteriak) Wiz, ingat kau akan nikah. Hati-hati CLBK.

                                                   CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar