10. Scene #10

Sekar dan teman-temannya sampai pada sebuah pos ronda yang terdapat beberapa orang-orang dewasa disana, mereka lalu menanyakan kepada para penjaga pos ronda.

CAKRA

Kula nuwun pak! pak ajeng tangklet, prisa rencange kulo boten gih? Tiyang e jaler mbeto rasukan batik warnine biru. Kumisen lan dhuwure sak kulo ngonten niki.

(Permisi pak! pak mau tanya, apakah melihat teman saya? Orangnya laki-laki memakai batik warnanya biru. Kumisan dan tinggi nya seperti saya ini.)

BAPAK SUGIYONO

Wah dingapunten mas, mboten weruh niku, kulo nggih sek mawon tekan mriki. (Wah maaf mas, gak lihat tuh, saya juga baru aja sampai sini) MAS DANANG Ha mau terakhir ndelok ning ndi sampean mas?

(Ha tadi terakhir lihat dimana anda mas?)

CAKRA

Terakhir ndelok pas ning acara nikahane Hanum mau mas.

(Terakhir lihat pas di acara nikahannya Hanum tadi mas)

MAS DANANG

Jajal dibaleni, ndelok rono meneh wae sopo ngerti wonge ning kono!

(Coba diulangi, lihat kesana lagi aja siapa tahu orangnya disana!)

CAKRA

Nggihpun matur suwun pak, monggo!

(Yaudah terimakasih pak, mari!)

Saat Sekar melihat jalan, tiba-tiba ada dua perempuan yang melewati jalan tersebut sambil menari. Perempuan tersebut yang satu mengekspresikan emosi marah dengan tempo geraknnya sangat cepat dan yang satunya menari dengan pelan juga ekspresi penuh kesabaran. Tetapi setelah dilihat kembali muka dari penari itu sama bahkan kembar antara keduanya, dan penari yang tadi. Penari tersebut terus melihat ke arah Sekar tanpa berpaling sedikutpun.

CAKRA

Gimana kar? tidak ada yang tahu keberadaannya Bayu. Apa mau kita cari besok saja? toh Bayu juga orang dekat daerah sini, pasti dia tidak mungkin untuk kesasar.

SEKAR

Jangan deh Cak, perasaanku tidak enak kalau kita meninggalkan Bayu begitu saja, takutnya nanti kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan pada Bayu!

Cakra terlihat mulai kesal pada Sekar yang selalu saja memperhatikan Bayu secara berlebihan. Dua perempuan yang dilihat Sekar tadi tiba-tiba menghilang begitu saja.

ANANG

Gimana din? Bayu masih tidak bisa ditelepon?

DINDA

Bayu tidak bisa ditelpon dari tadi,diluar jangkauan terus dari tadi. Aku SMS juga tidak balas sama sekali.

AKBAR

Bayu ada-ada saja, malah ada acara ngilang segala. Benar kata Cakra mending kita lanjut cari Bayu besok pagi aja, sudah malam disini juga udaranya semakin dingin. Nanti malah sakit semua, parahnya kalau kita sakit semua kita besok tidak bisa datang pas acara paginya!

SEKAR

Yaudah ayo kita lanjutin aja cari si Bayu, persaanku tidak enak kalau Bayu belum ketemu.

LANA

Udah jangan dibawa panik, nanti juga ketemu. Perempuan mah gitu sukanya bawa perasaan padahal cuman cari Bayu aja. Mungkin dia juga sedang kerumah temannya atau lagi minum kopi di suatu tempat.

CAKRA

Yaudah ayo lanjut lagi! Din coba Bayu ditelpon terus, siapa tau nanti diangkat sama dia!

Mereka melanjutkan perjalanan kembali menyusuri desa.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar