Indozone ID Menulis artikel
@indozone

Kisah Haru The Valdaro Lovers, Sepasang Tengkorak Berpelukan 6.000 Tahun di Liang Lahat

Kisah Haru The Valdaro Lovers Sepasang Tengkorak Berpelukan 6000 Tahun di Liang Lahat

INDOZONE.ID - Janji sehidup semati agaknya diucapkan oleh sepasang tengkorak yang ditemukan di kuburan Neolitik dekat Valdaro di Mantua, Italia, pada 2007. Tak hanya ditumpuk dalam satu liang lahat, jasad sejoli ini ditemukan saling berpelukan.

Dikutip dari History Defined, penemuan dua tengkorak mesra ini kemudian dinamai jasad ‘Sepasang Kekasih dari Valdaro’ atau ‘The Valdaro Lovers’. Kuburan mereka sangat unik karena satu-satunya dari 30 liang lahat yang berisi dua jasad. 

Kuburan itu sendiri berasal dari periode Neolitik, yang berlangsung dari tahun 10.000 sampai 4.500 SM. Namun anehnya arkeolog tidak menemukan bukti adanya pemukiman Neolitik di dekat kuburan tersebut.

Memang daerah itu memiliki banyak saluran air kecil selain Sungai Po, yang cocok sebagai tempat memancing, berburu, dan bertani. Tetapi belum ada bukti pasti kalau ada masyarakat maju dan besar yang tinggal di daerah tersebut.

Baca juga: Misteri Mumi 'Anak Emas' Mesir Kuno Terungkap, di Dalamnya Ada 49 Jimat Mewah

Pasangan Muda Mati Bersama

Tengkorak The LoversTengkorak The Lovers dipajang di Museum Arkeologi di Mantua, Italia (The Vintage News)

Ilmuwan memperkirakan pasangan itu memiliki tinggi 157 cm dan berusia sekitar 20 tahun ketika meninggal dunia. Walaupun berusia muda, mereka tampaknya meninggal karena penyebab alami.

Sebab tidak ditemukan adanya kekerasan atau hal lain yang dapat menjadi penyebab kematiannya. Apalagi tulang mereka sebagian besar masih utuh dan tidak ada tanda trauma parah.

Beberapa alat dan bilah batu juga ditemukan terkubur bersama pasangan itu. Kemungkinan besar itu adalah barang pemakaman atau sebagian harta benda yang sengaja dikubur bersama mereka.

Baca juga: Arkeolog Temukan 10 Mumi Buaya di Sepanjang Sungai Nil, Konon Berusia 2.300 Tahun

Selain hal tersebut, belum banyak yang diketahui terkait sepasang kekasih ini. Sebab situs arkeologi sulit digali dan seringkali lebih sulit untuk menelitinya. 

Penanggalan karbon dan uji DNA juga berjalan lambat dan kondisi jasad yang berpelukan semakin mempersulit proses penelitian.

Meski begitu, keunikan jasad di liang lahat tersebut membuat arkeolog Elena Maria Menotti tidak mau memisahkan jasad mereka. 

Sebagai gantinya, tim peneliti dengan hati-hati menggali dua jasad itu secara bersamaan dan mengirimnya dalam kotak kayu ke Musei Civici di Como.

Sejak 2011, dua kerangka itu ditampilkan di Museum Arkeologi Mantua. Kisahnya pun menjadi bagian manis dari penemuan para arkeolog dunia.

 

 

Artikel Menarik Lainnya: 

Sumber: indozone.id
0
0 none
Re-Kwik
Bagikan
Komentar