Novel
Genre → Humor
Senja tak lagi memerah
Mulai membaca
Berlangsung
Gratis untuk dibaca
Novel ini masih diperiksa oleh kurator
Blurb
Pada waktu itu senja berubah menjadi hitam pekat tertutup awan hitam yang membumbung di langit yang memerah. Dengan menengadahkan wajahnya keatas tak terasa air mata sang ibu paro baya menetes di pipi. Seakan langit runtuh menimpanya mendengar kabar berita si anak telah berpulang dalam keributan di tengah kobaran api. Lima tahun berlalu ibu paro baya tersebut telah ikhlas menerima ketidak hadirnya putera semata wayang.
Di tempat lain sepasang remaja duduk-duduk di pinggiran danau seraya menikmati panorama keindahan senja di langit yang memerah. Mereka asyik bercengkrama dan memadu kasih. Tiba-tiba gadis tersebut di kejutkan suara handpone. Gadis itu panik dan pergi meninggalkan pemuda tersebut tanpa sepatah katapun. Langit cerah senja di sore hari berbah menjadi gelap karena gadis yang di cintainya memutuskan jalinan asmara yang di bina selama 3 tahun. Gadis itu lebih memilih pria kaya dan tampan. Memang pemuda itu di bilang hidupnya pas-pasan tapi dia mampu kuliah karena kecerdasannya, dia hidup bersama nenek-nenek. Akibat putusnya cinta menjadikan pikirannya kacau dan terlintas banyangan yang mengerikan di masa lalu tragedi 98'. Ingatannya kembali pulih sedikit demi sedikit walau hatinya masih menyimpan cinta gadis tersebut. Nenekpun menceritakan bagaimana dia menemukannya sebelum ajal menjemputnya. Karena ketekunan pemuda tersebut lulus sarjana di bidang Internasional marketing dan langsung di beri kepercayaan salah satu anak cabang di perusahan ternama di bidang expotir. Pemuda tersebut menjadi bahan pembicaraan baik di kalangan bisnis dan kampus. Banyak para gadis mendekatinya namun hatinya tak lagi terbuka. Di saat benar- benar pulih ingatannya dia pulang untuk menengok orang tuanya di tempat asalnya.
Di tengah perjalannanya mencari ibunya tanpa sengaja menabrak gadis berparas cantik. "Maaf pak....",ucapnya ramah dan berlalu pergi. Pemuda tersebut hanya melongok heran karena melihat gadis itu berantakan.
Pemuda tersebut berdiri tegak sambil mengamati di sekitarnya. Di saat melamun seorang wanita paro baya keluar dari pintu. Pemuda tersebut hanya tertegun. Tanpa di sadari pemuda tersebut pukulan mengantam dari punggungnya namun serangan tersebut di balasnya akibatnya perkelahianpun tak terelakan, asistennya berusaha melerai namun kena pukulan dari gadis tersebut. "Cantik.....!!!",teriak ibu tersebut. Mereka akhirnya menyudahi kesalahpahaman.
Tokoh Utama
Wicaksana dan Cantik
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Belum ada Ulasan
Disukai
0
Dibaca
0
Tentang Penulis
Siti Fatimah
Saya ibu rumah tangga, punya anak 4.. rendah hati dan tidak sombong aamiin... ingin menjadi penulis yang berjiwa patriotisme dan indonesiaisme
Bergabung sejak 2022-09-01
Telah diikuti oleh 0 pengguna
Sudah memublikasikan 0 karya
Menulis lebih dari 0 kata
Rekomendasi dari Humor
Rekomendasi