Safira ... gadis dari Desa Pesing, Kabupaten Kediri, Jawa timur. Kehamilannya membuat ia terbuang dan terpaksa harus hidup seorang diri. Orangtua tak sudi menerimanya. Selalu berusaha bersabar di tengah keterpurukannya. Safira bukanlah Cinderella Novel—ia tidak dinikahi seorang CEO badboy kaya raya—bagaimanapun ia berusaha tegar, kesedihan dan kekecewaan tetap melingkupi hatinya. (Dan) bagaimanapun ia menahan tangisnya, pada akhirnya bulir bening itu tetap akan keluar, menetes tanpa permisi dan tanpa di minta.

Bagaimana Safira menjalani hari-harinya? Bagaimanakah ia bertahan? Dengan kondisi hamil, hidup sendiri tanpa ayah si jabang bayi. Akankah Safira menemukan kebahagiaan yang sempurna di hidupnya?